Setelah bencana kabut asap yang melanda Propinsi Riau beberapa bulan lalu, pemerintah pusat mulai melakukan pembangunan Embung yang berlokasi di samping Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru.
Embung adalah penampungan air yang seperti danau, tetapi berukuran kecil. Nantinya air yang ditampung dapat digunakan untuk pemadaman pada kebakaran terutama kebakaran hutan dan lahan.
Pembangunan Embung di atas lahan seluas 1.080 hektar ini dilakukan oleh Balai Pusat Wilayah Sumatera III di bawah Kementerian PU, namun dalam pembangunan tersebut terdapat masalah pembebasan lahan.
PU Balai Pusat Wilayah Sumatera III, Endang mengatakan “rencananya ada dua tempat, tetapi ada masalah pada pembebasan lahan, sehingga pembangunannya dipindahkan ke satu tempat, di samping terminal”, Jum’at (11/12) di Pekanbaru.
Seperti yang diketahui bahwa pembebasan lahan di area Terminal BRPS masih belum tuntas, tetapi pihaknya optimis pembangunan ini akan selesai sesuai target pada tanggal 31 Desember 2015.
Berbeda bahan dengan bangunan lain, pada tepian Embung telah dipasang bahan Polyester Matrass yang didatangkan dari Australia, karena dinilai ramah lingkungan.
Bahan tersebut sudah dipesan lagi dan kini berada di Jakarta. Untuk pembangunan ini berasal dari dana APBN 2015 sebesar 7 miliar
Tambahnya “di sini kami hanya membangun Embung, jogging track dan penanaman rumput, setelah itu akan diserahkan ke Pemko Pekanbaru”.
“Kami belum bisa memastikan mereka (Pemko) mau membangun apa di sekitar Embung ini, tetapi jika dilihat dari desain Wali Kota, sepertinya akan dibangun taman”, ujarnya.
Dengan adanya Embung yang nantinya akan dibangun taman ini maka masyarakat Kota Pekanbaru pun dapat memanfaatkannya untuk menikmati pemandangan, bersantai maupun berolahraga.