Encik dan puan, saat ini dikabarkan pemerintah merencanakan menyeselaikan Tol Padang-Pekanbaru pada tahun 2024.
Pembebasan Lahan
Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Irsyad Syafar menyampaikan bahwa pihaknya telah mendapatkan cara bagaimana agar pembebasan lahan terselesaikan dengan cepat.
Diketahui Irsyad melakukan studi banding pada Senin (8/5/2023) lalu. Ia menyebutkan ada beberapa kendala yang membuat Tol Padang-Pekanbaru terlambat.
Untuk ruas jalan Tol Padang-Pekanbaru, khususnya di jalur Padang-Sicincin-Padang Panjang-Bukittinggi, dan Payakumbuh banyak melewati tanah pemukiman warga.
Tak hanya tanah pemukiman warga saja yang membuat pengerjaan terlambat, kawasan tanah ulayat, tanah adat dan ladang masyarakat juga membuat pengerjaan Tol Pada-Pekanbaru juga terlambat.
“Memang banyak melewati tanah masyarakat. Sangat kecil persentasenya melewati perkebunan besar dan hutan. Saya melihat kalau Tol Pekanbaru-Bangkinang itu kebun sawit, tidak ada permukiman masyarakat. Padang-Sicincin itu rumah, sawah masyarakat yang dilewati. Tentu wajar bila ada gejolak masyarakat,” ujarnya.
Pada saat pembebasan lahan, banyak masyarakat yang menolak tanah ulayat, rumah serta tanah adat terbelah oleh jalan tol.
Untuk ruas jalan Tol Padang hingga Padang Panjang tak banyak hutan dan juga perkebunan.
“Kalau kebun besar itu kan hak pakai. Jadi gampang pembebasannya. Begitu juga ruas Bukittinggi-Payakumbuh menjelang Pangkalan, nyaris semua itu tanah masyarakat,” ungkap Irsyad.
Walaupun begitu, DPRD sumbar tetap akan melakukan pengawasan terhadap penyelesaian Tol Padang-Pekanbaru.
Sosialisasi Keuntungan Pembangunan Jalan Tol
Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait keuntungan pembangunan jalan tol jika cepat terselesaikan. Jika pembangunan cepat terlesaikan, maka akan dengan mudah mengakses jalan antara Pekanbaru-Padang.
Dengan begitu, Ia berpendapat bahwa akan ada dampak yang positif terhadap perekonomian masyarakat.
“Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama, dikompromikanlah pilihan jalurnya ini. Kalau orang Riau lancar ke Sumbar, kan pendapatan orang Sumbar naik,” harapnya.
Manfaat Pembangunan Tol
Nantinya ruas Tol Padang-Pekanbaru ini kan bermanfaat bagi perekonomian dan pariwisata kedua daerah tersebut.
Biasanya, untuk menempuh perjalanan Padang-Pekanbaru dibutuhkan waktu selama 9 jam melalui jalan arteri. Namun dengan adanya tol ini waktu tempuh bisa menjadi kisaran 3 jam saja dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam.
Tidak hanya menyingkat waktu perjalanan, tol ini juga dapat membuat kelancaran distribusi logistik antar dua wilayah tersebut. tol ini dapat menghubungkan dua pelabukan laut yang berada di Padang dan Dumai.
Jalan Tol Padang-Pekanbaru ini memiliki panjang dengan total 254 kilometer dan terdiri dari enam seksi yakni Seksi 1 Padang-Sicincin, Seksi 2 Sicincin Bukittinggi, Seksi 3 Bukittinggi-Payakumbuh, Seksi 4 Payakumbuh-Pangkalan, Seksi 5 Pangkalan-Bangkinang, dan Seksi 6 Bangkinang-Pekanbaru.
Tol Padang-Pekanbaru ini merupakan bagian dari sirip (koridor pendukung) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang nantinya akan menjadi penghubung antara Provinsi Riau dan Sumbar.