Stadion Utama Riau kini tengah menjadi sorotan publik. Bukan hanya karena terbengkalai, tapi juga karena ada mimpi besar sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20.
Belakangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov Riau) sedang sibuk mempersiapkan syarat dan melobi kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan satu tempat sebagai penyelenggara hajatan sepak bola kelas dunia, U-20.
Hal ini merupakan cara tercepat untuk mengenalkan bahwa Indonesia juga memiliki Provinsi Riau, yang mendukung bidang olahraga, serta tidak hanya fokus pada pengeboran minyak dan gas saja.
Segala upaya dan daya digalakkan Pemprov Riau. Berbagai cara diharapkan bisa meluluhkan Menpora. Salah satunya adalah dengan menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk merenovasi Stadion Utama Riau.
Untuk perbaikan gedung dan sarana di Stadion Utama Riau saja diperkirakan akan menelan anggaran hingga Rp35 miliar.
Pemprov Riau sendiri masih menghitung kemampuan anggaran daerah, serta berharap dukungan pusat serta swasta.
Untuk mewujudkan mimpi besar tersebut, Pemprov Riau diketahui tengah memperbaiki Gerbang Utama di Jalan Naga Sakti.
Namun, bagaimana dengan keinginan masyarakat setempat? infoPKU sempat melakukan jajak pendapat terkait dengan hal ini melalui akun twitter @infoPKU
Yuk #PollingPKU
Untuk Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Pemrov Riau Harus ?— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) November 18, 2019
Sebagian followers tidak memberikan dukungan yang diharapkan. Mereka khawatir dana renovasi tersebut bisa saja dikorupsi untuk kepentingan kalangan tertentu.
Tidak penting, dan tidak pantas 😑
— uɐɥıloɥs (@hanrecovery_) November 18, 2019
ga pantas. mental pemimpin lemah. kalau ada event baru cari perhatian. lagian yg dipilih 6 dari 10 stadion yg udah didaftarin.
— ILHAM ANANDA (@ilham_anandarrf) November 18, 2019
ga penting & ga pantas ngurus stadiun aja ga bejus
— Andri Utama Andri (@andriutama1287) November 18, 2019
Belum penting, Gak Pantas, gak gitu cara mainnya. Berjuang sama @PSSI dari awal, benahi, renovasi buat bidding. Ini udh pasti dpet tuan rumah baru minta jatah, wkkwk, lgsung kemenpora lagi, malah ngelankahin pssi.
— Harry Pratama (@harrypratamaaaa) November 18, 2019
Untuk menjadi tuan rumah pon 2012 lalu saja bsa dibilang gagal. kita tergesa-gesa dalam membangun venue. Trus ditambah kasus korupsi dipengadaan proyek tsb. Pokokny jgn dlu lah, perbaiki birokrasi di prioritaskan. https://t.co/6hfrblyXUW
— Revi Hidayat (@ReviHidayat25) November 18, 2019
Selain itu, cara Pemerintah Provinsi Riau yang langsung melobby Menpora dianggap tidak pantas, karena melangkahi PSSI sebagai penyelenggara utama hajatan sepak bola kelas dunia.
Dukungan masyarakat, doa serta kebanggan tentu akan diberikan dengan sukarela kepada Provinsi Riau tercinta. Jika saja Pemprov Riau ini tahu bagaimana cara untuk meyakinkan warganya, serta mampu membangun kepercayaan di seluruh lapisan masyarakat.
Masih ada waktu untuk melalukannya, lampu penerangan jalan sekitaran stadion utama juga sudah mulai hidup kembali, dan disyukuri oleh masyarakat setempat.
Lampu Penerangan Jalan di sekitaran Stadion Utama Riau Jalan Naga Sakti sudah mulai nyala kembali#infoPKU #Pekanbaru pic.twitter.com/qh3csMkbbF
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) November 25, 2019
Jika hal ini berlanjut menjadi hajatan dunia pertama milik masyarakat melayu tentu akan memberikan manfaat yang luar biasa baik bagi perekonomian dan sejarah yang akan dicatatkan.
Pemerintah Provinsi Riau memiliki pekerjaan rumah untuk menumbuhkan kepercayaan, agar semua menerima ini dengan tawa dan menyambut dengan senyum ramah.