Awal tahun mendatang, Provinsi Riau diprediksi akan kembali dilanda kemarau. BMKG memprediksi kemarau panjang yang melanda Provinsi Riau berlangsung pada bulan Januari-Maret 2016.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan jika sepanjang tiga bulan tersebut ada kebakaran hutan dan lahan, tentu sebagian besar wilayah Riau akan kembali diselimuti kabut asap.
Adapun penyebabnya karena arah angin diprediksi dari arah Selatan ke Utara. Sehingga ia meminta kepada pemerintah untuk waspada, serta fokus pada pencegahan sejak dini.
Menanggapi hal itu, Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman, mengakui bahwa pemerintah telah memulai pencegahan. Ia meminta kepada seluruh pihak untuk memulai upaya pencegahan karhutla agar tidak terulang lagi selanjutnya.
Sugarin juga mengatakan mulai bulan Januari mendatang, berdasarkan pantauan satelit, diprediksi musim hujan akan berakhir dan akan memasuki musim kemarau.
Kondisi tersebut diperkirakan berlangsung hingga bulan Maret. Lalu pada pertengahan bulan Maret hingga bulan Mei, Riau kembali memasuki musim hujan.
Tentunya hal tersebut jika tidak ada perubahan iklim secara menyeluruh di wilayah Asia Tenggara. Namun, perubahan masih mungkin terjadi jika badai Elnino yang biasa melanda kawasan Filipina kembali terulang.
Diprediksi pada bulan Mei tahun depan akan kembali hujan, kemudian kemarau akan berlangsung hingga bulan September atau bulan Oktober.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa karhutla masih terjadi. Tetapi skalanya lebih kecil jika dibandingkan tahun ini.