Pedagang Tradisional di Pekanbaru Didorong Pakai QRIS

0
568
Pedagang Tradisional di Pekanbaru

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini mendorong para pedagang di pasar tradisional Pekanbaru didorong untuk menggunakan Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) atau pembayaran nomor tunai untuk berjual beli dengan pembeli.

Hal tersebut karena QRIS dinilai sebagai salah satu alat pembayaran yang lebih aman dan efisien untuk digunakan.

Sebagai informasi, Pemkot Pekanbaru bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau dan Bank Riau Kepri (BRK) meluncurkan aplikasi QRIS di Pasar Limapuluh pada 15 November 2011 yang lalu. Aplikasi ini sendiri dapat digunakan oleh pedagang dan pembeli melalui transaksi non tunai.

Pekanbaru Punya 7 Pasar Tradisional

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Kota Pekanbaru Mahyudin menjelaskan jika kini Pemko Pekanbaru mempunyai tujuh pasar tradisional resmi.

Sehingga dalam perencanaan untuk penggunaan pembayaran menggunakan QRIS akan dilakukan pencanangannya di Pasar Limapuluh. Namun untuk beberapa pasar tradisional lainnya di Kota Pekanbaru masih belum diterapkan sistem QRIS itu.

Karena itu para pedagang yang ada di Pasar Limapuluh diminta untuk mengikuti hal tersebut, sehingga bisa mempersiapkan menyiapkan marchennya.

“Akan didorong untuk pembayaran menggunakan QRIS,” ujarnya, Selasa (22/8/2023).

Mahyudin mengakui jika saat ini pasar modern itu rata-rata sudah menggunakan QRIS, namun untuk pasar rakyat memang belum menerapkan sistem QRIS itu. Namun ia mengharapkan para pedagang bisa mengikuti penerapan teknologi tersebut agar tidak gugup dalam teknologi.

Cara Penggunaannya

Pengaplikasian QRIS ini sendiri telah dipastikan oleh Bank Indonesia (BI) cukup aman, karena setiap pedagang tradisional di Pekanbaru diberikan One Time Password (OTP).

Demikian yang diungkapkan oleh Deputi Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Internal BI Perwakilan Riau Asral Mashuri.

Asral menjelaskan, saat mengaktifkan aplikasi untuk dapat menerima pembayaran, pedagang diberikan OTP yang berlaku selama 5 menit saja. Yang mana setelah diaktifkan, maka aplikasi tersebut sudah aman.

“Aman karena servernya telah dikunci, pihak pedagang pun juga telah diberikan PIN pembayaran,” ungkapnya.

Meski demikian, hingga saat ini pihaknya memastikan belum ada kasus pembayaran digital menggunakan QRIS yang fraud. Terkecuali jika PIN tersebut telah diberikan kepada orang lain.

“Selain itu dengan menggunakan QRIS juga terhindar dari risiko uang palsu,” pungkas Asral.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.