Home Blog Page 253

Tarif Bus TMP Juga Turun?

Menyusul turunnya harga BBM awal April ini, juga berimbas pada turunnya tarif angkutan umum sebesar tiga persen. Untuk di Kota Pekanbaru sendiri, tarif bus TMP juga demikian.

Penyesuaian tarif terkini sarana transportasi umum yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pembangunan ini masih menunggu arahan dari Wali Kota Pekanbaru.

Direktur Utama PD Pembangunan, Heri Susanto mengatakan bahwa pihaknya hanya bertugas mengelola 50 Sarana Angkutan Umum  Massal (SAUM) tersebut.

Sedangkan untuk pengambilan kebijakan seperti penurunan harga tiket bus TMP, pihaknya menyerahkannya ke Pemko, Dishub serta Organda.

Selama ini operasional bus TMP masih disubsidi oleh Pemko Pekanbaru. Untuk tarifnya sendiri cukup murah, hanya Rp 4.000 untuk masyarakat umum, sedangkan untuk mahasiswa dan pelajar tarifnya Rp 3.000.

Moda transportasi ini sendiri cukup digemari oleh warga Kota Pekanbaru, di mana jumlah penumpang per harinya berkisar 9.000 hingga 10.000 orang.

Penurunan tarif bus TMP ini sendiri menurutnya memang tidak terlalu besar, namun cukup mempengaruhi bagi masyarakat kecil.

Dengan adanya penurunan tarif angkutan tersebut, diharapkan masyarakat Kota Pekanbaru tertarik untuk terus menggunakan transportasi publik yang nyaman bagi masyarakat Pekanbaru ini.

April, Harga BBM Turun

0

Mulai 1 April besok (Jumat), pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga BBM (bahan bakar minyak) jenis premium dan solar sebesar Rp 500 per liternya. Sehingga harga premium dari Rp 6.950 per liter turun menjadi Rp 6.450 per liter.

Sedangkan harga solar dari Rp 5.650 per liter turun menjadi Rp 5.150 per liter. Sayangnya kebijakan ini tidak berlaku untuk harga minyak tanah. Penurunan ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/3).

Sudirman juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan tetap mengkaji ulang harga BBM setiap tiga bulan sekali sesuai dengan formulasi yang selama ini digunakan, yakni dengan tidak melepaskan harga BBM sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

Sebelumnya Pertamina mulai kemarin (Rabu, 30/3), telah memangkas harga jual eceran BBM nonsubsidi rata-rata Rp200 per liter. Bahan bakar yang turun adalah pertalite, pertamax, pertamax plus dan Pertamina Dex.

Untuk di Provinsi Riau sendiri, harga Pertamax Plus turun dari Rp 8.900 menjadi Rp 8.700, Pertamax Dex dari Rp 9.450 menjadi Rp 9.250, sedangkan harga Pertalite turun dari Rp 7.700 menjadi Rp 7.500.

Kebijakan ini juga akan berdampak pada tarif angkutan umum, yang mana tarif angkutan umum akan turun sebesar tiga persen. Penurunan tarif angkutan umum ini berlaku untuk angkutan penyeberangan (laut dan sungai), angkutan kereta serta angkutan transportasi darat.

Alasan Pemadaman Listrik Hingga 10 Jam

0

PT PLN (Persero) Area Pekanbaru menyatakan terpaksa melakukan pemadaman listrik hingga 10 jam yang terjadi dalam tiga hari terakhir di Kota Pekanbaru akibat adanya maintenance jaringan listrik terhadap gardu induk di Jalan Garuda Sakti.

Disampaikan oleh Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi PLN Area Pekanbaru, Al Azhar, Rabu (30/3), bahwa pihaknya tengah melakukan pemeliharaan gardu induk di Jalan Garuda Sakti, pada bagian trafo dan isolatornya.

Ia menjelaskan bahwa jika pihaknya tidak segera melakukan pemeliharaan tersebut maka gardu induk tersebut akan mengalami kerusakan. Adapun pemeliharaan yang dilakukan oleh PLN Area Pekanbaru ini telah memasuki hari ketiga, yang mana telah dimulai sejak Senin (28/3) kemarin.

Lebih lanjut ucapnya, pemeliharaan yang dilakukan oleh PLN Area Pekanbaru pada hari ini memasuki hari ketiga, yang sudah dimulai semenjak Senin (28/3) kemarin. Memasuki hari terakhir maintenance, area yang padam pada hari ini masuk dalam travo daya 3.

Dua hari sebelumnya, pihaknya telah melakukan maintenance pada trafo daya 1 dan 2. Jika tidak ada kendala dalam maintenance maka hari ini menjadi hari terakhir pemadaman listrik dan nanti sore listrik sudah menyala kembali.

Atas gangguan ini, ia dari pihak PLN meminta maaf pada semua masyarakat yang terkena pemadaman listrik. Ia berharap agar tidak ada kendala selama proses maintenance dan sebisa mungkin dapat diselesaikan.

Dijelaskannya bahwa ketika maintenance tidak dapat dilaksanakan dengan cepat dan trafonya memang harus dipadamkan, karena dapat membahayakan pekerja.

Pemeliharaan trafo induk induk ini sendiri wajib dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan, karena jika sudah rusak akan semakin sulit.

Pemadaman Listrik Hingga 10 Jam Nonstop

Akibat adanya pemeliharaan jaringan listrik yakni pada Gardu induk di Jalan Garuda Sakti, PT PLN (Persero) Area Pekanbaru melakukan pemadaman listrik dengan durasinya mencapai 9 hingga 10 jam nonstop.

Pemadaman listrik sendiri masih akan diberlakukan hingga hari ini (Rabu, 30/3) yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Berikut ini daerah yang mengalami pemadaman listrik hari ini:

  • Jalan Tambusai, Riau Mandiri, Global Bangunan, Jalan Pembangunan, Jalan Punai, Jalan Kuau, Jalan Balam, Jalan Manggis, Jalan Taskurun, Jalan Garuda dan sekitarnya.
  • Jalan HR Subrantas , Jalan Swa karya, Jalan Guna Karya, Jalan Budi daya, Jalan Cipta karya.
  • Jalan Tambusai Ujung, Terminal AKAP, Sekolah Asshofa, Jalan Soekarno Hatta, United Tractor, Jalan Fajar, Jalan Sukajaya, Jalan Darma Bhakti dan sekitarnya.
  • Jalan Soekarno Hatta, Jalan Bhakti, Jalan Arifin Ahmad, Jalan Majalengka, Jalan Rambutan, Jalan Paus, Jalan Bawal, Jalan Gurita, Gedung Juang 45 Sudirman, Jalan Terubuk, Jalan Ambu-Ambu, Koki Sunda, Jalan Nenas, Jalan Sudirman
  • Jalan Kubang Raya, Jalan Suka Karya, Jalan Bupati, Jalan Tambusai
  • GH Rusunawa, Rusunawa UR, Riau Main Stadion, Jalan SM Amin, Jalan Arifin Ahmad dan sekitarnya.
  • Jalan Riau, Mall Ciputra Seraya, Jalan Kemuning, Pasar Senapelan dan sekitarnya.

Pemadaman ini telah berlangsung sejak Selasa (29/3) yang lalu, sedangkan tujuan pemadaman ini sendiri dalam rangka meningkatkan pelayanan penyediaan energi listrik kepada pelanggan.

Pekanbaru Expo 2016 Akan Lebih Inovatif

Pergelaran tahunan, Pekanbaru Expo tahun 2016 ini akan digelar pada bulan Mei mendatang. Seperti pada tahun yang sudah-sudah, kegiatan tahunan Pemerintah Kota Pekanbaru ini dilaksanakan di kawasan Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman.

Pekanbaru Expo ini berlangsung pada tanggal 28 Mei hingga 2 Juni 2016 mendatang yang bersempena dengan hari Jadi Kota Pekanbaru ke-232. Pada pelaksanaannya merupakan pameran produk unggulan Kota Pekanbaru serta menjadi ajang promosi potensi daerah.

Wali Kota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT, Senin (28/3), mengharapkan event tahunan Pemko Pekanbaru yang dilaksanakan di kawasan Purna MTQ ini dapat memberi manfaat kepada masyarakat Provinsi Riau khususnya masyarakat Kota Pekanbaru.

Dijelaskan oleh Wali Kota bahwa pada pelaksanaan Pekanbaru Expo tahun 2015 yang lalu sukses diikuti 105 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta dikunjungi lebih dari 40 ribu pengunjung yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat.

Wako juga memaparkan dengan adanya Pekanbaru Expo 2016 mendatang, bukan hanya bermanfaat bagi daerah saja. Tetapi juga menguntungkan masyarakat di Riau, terutama bagi para pedagang serta pelaku usaha lainnya di mana jumlah transaksi pada pergelaran tahun lalu mencapai Rp 3,5 miliar

Untuk pergelaran Pekanbaru Expo kali ini dikemas lebih menarik dan elegan, menggunakan tenda roder full AC Standar Internasional dengan luas mencapai 2.500 m2 berkapasitas 150 stand. Karena nantinya akan mengundang seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia, BUMN/BUMD serta sektor swasta.

Selain itu juga nanti akan dimeriahkan dengan Forum Investasi dan Bisnis, pagelaran seni budaya, panggung hiburan serta artis lokal dan artis asal ibukota. Sehingga Pekanbaru Expo 2016 nantinya akan dibuat lebih mantap dan lebih inovatif lagi.

Situs Cagar Budaya di Pekanbaru

0

Kawasan Senapelan sebagai daerah awal mula Kota Pekanbaru menyimpan banyak situs peninggalan sejarah. Dari sekitar 42 situs cagar budaya bersejarah yang ada di Kota Pekanbaru, 60 persennya berada di kawasan tepian Sungai Siak.

Berikut ini 42 situs cagar budaya di Kota Pekanbaru:

  1. Makam Marhum Pekan di Jalan Mesjid Raya, merupakan makam dari pendiri Kota Pekanbaru beserta kerabat Kerajaan Siak abad ke-18
  2. Tapak Awal Mesjid Nur Alam (Mesjid Raya Senapelan) di Jalan Mesjid Raya, mesjid pertama kali di Kota Pekanbaru ini dibangun waktu Pekanbaru menjadi ibukota Kerajaan Siak di abad ke-18
  3. Sumur Tua Mesjid Nur Alam, merupakan sumur yang dibangun bersamaan dengan pembangunan Mesjid Nur Alam
  4. Mimbar Mesjid Raya Pekanbaru, merupakan salah satu dari 4 mimbar mesjid yang dibuat semasa Kerajaan Siak yakni pada tahun 1892 dengan keterangan tulisan Arab Melayu di bagian atasnya
  5. Gerbang Mesjid Raya Pekanbaru, dibangun pada tahun 1940
  6. Tiang Enam Mesjid Raya Pekanbaru, merupakan simbol 4 Datuk Kerajaan Siak dan 1 Imam dan 1 Qadi Sultan Siak. Saat ini tinggal 4 yang asli
  7. Makam Datuk Tanah Datar, merupakan makam dari Datuk Tanah Datar Kerajaan Siak, yakni Datuk Abdullah bin Mohammed Saleh yang wafat di Pekanbaru tahun 1932
  8. Makam Datuk Syahbandar Abdul Jalil, merupakan makam Gubernur Provinsi Negeri Pekanbaru Kerajaan Siak yang wafat di Pekanbaru pada tahun 1942
  9. Rumah Keluarga (Alm) Hj Ramnah Yahya, merupakan rumah kayu yang dibangun pada tahun 1889
  10. Mesjid Al Huda, merupakan Mesjid yang dibangun pada tahun 1963 di tepi Sungai Siak. Mesjid ini bentuknya sudah tidak asli
  11. Rumah Tuan Qadi Sultan Siak H Zakaria bin Abdul Muthalib, terletak di Jalan Perdagangan
  12. Jembatan Penyeberangan ke Tapak Jembatan Phonton Caltex, yang berfungsi sebagai buka tutup jembatan. Di bawah Jembatan Siak III
  13. Tapak Terminal Lama Boom Baru di Jalan Meranti merupakan terminal tertua di Pekanbaru yang dibangun oleh PT CPI, di bawah Jembatan Siak III
  14. Rumah (alm) Rodiah Taher di Jalan Meranti yang dibangun pada tahun 1957 yang merupakan tempat penitipan sepeda pegawai PT Caltex pada periode Jembatan Phontoon. Masih dalam bentuk aslinya di depan terminal
  15. Pemukiman Batin Senapelan di Jalan Merbau, merupakan pemukiman yang dipimpin oleh Bujang Sayang dan dikenal dengan sebutan Dusun Payung Sekaki
  16. Pompa Bensin NASCO, merupakan pompa bensin pertama di Riau milik Akasah, masih dalam wujud aslinya
  17. Rumah Honolulu di Jalan Senapelan, merupakan rumah khas Melayu Pekanbaru. Sudah hancur menjadi ruko tiga pintu di depan ganti oli Akur
  18. Surau Ir-hash, merupakan sejarah markas besar pejuang tentara fisabilillah pada zaman perang kemerdekaan. Masih dalam bentuk asli meski telah dipugar
  19. Rumah Haji Ja’far merupakan rumah pengusaha Senapelan tempo dulu, masih dalam bentuk aslinya yang bergaya Eropa
  20. Rumah Tuan Qadi Sultan Siak H Zakaria bin Abdul Muthalib di Jalan Senapelan Gang Pinggir, merupakan rumah berarsitektur Eropa yang pernah dijadikan rumah sakit semasa pendudukan Jepang
  21. Rumah tempat pembentukan Serikat Dagang Islam, merupakan cabang dari Koperasi Serikat Islam Kerajaan Siak. Rumah berwarna orange ini terletak di depan Rumah Tuan Qadi
  22. Makam Imam HM Taher, merupakan makam dari imam Districkholf Kerajaan Siak di perkuburan Senapelan, depan Hotel Mutiara Merdeka
  23. Makam Perintis Kemerdekaan Indonesia H Moh Amin di perkuburan Senapelan, depan Hotel Mutiara Merdeka
  24. Makam Janda Perintis Kemerdekaan Siti Amin, yang juga merupakan pendiri Serikat Dagang Islam di tahun 1916 dan Koperasi Serikat Dagang Islam Cabang Kerajaan Siak I di Pekanbaru pada tahun 1917
  25. Makam Guru Hasan di perkuburan Senapelan, depan Hotel Mutiara Merdeka. Ia merupakan tokoh pendidikan yang juga menjadi camat militer Tapung Kanan semasa agresi Belanda II tahun 1948
  26. Makam Penghulu Lima Puluh I Kerajaan Siak Muhammad Amin, merupakan tokoh perintis Provinsi Negeri Pekanbaru
  27. Makam Penghulu Batin Senapelan, merupakan makam dari Kepala Suku Pebatinan Senapelan
  28. Rumah Pateh Ali, merupakan Kantor Markas Tentara Heiho di masa pendudukan Jepang. Pernah ditemukan terowongan, bangkai sepeda motor peninggalan Tentara Jepang Heiho
  29. Tugu Peringatan Merah Putih dan bekas Gedung PTT yang merupakan bekas Kantor PU Provinsi Riau menjadi saksi pengibaran bendera merah putih pertama kali oleh pemuda PTT pada 15 September 1945
  30. Tapak Gedung Balai Kerapatan Adat Kerajaan Siak Balai Districkshoofd dibangun pada masa Kerajaan Sultan Syarif Kasim II di tahun 1916, terletak di Jalan Hasyimstraat, jalan tertua di Senapelan yang dibangun pada tahun 1916, lokasinya di Kantor Dirlantas
  31. Rumah Penghulu M Zain, merupakan salah satu ruko tertua di Senapelan
  32. Kawasan Pelabuhan Pelindo (Pelabuhan lama), terdapat tugu titik nol Pekanbaru. Sayangnya menara Pelindo dihancurkan dan materialnya, yakni besi dan kusen diambil
  33. Tugu Titik Nol Pekanbaru di kawasan Pelabuhan Pelindo, merupakan tugu pertama sebagai tanda batas Pekanbaru
  34. Tapak Klenteng Cingwa Cingwi, merupakan klenteng Cina pertama di Pekanbaru. Terletak di kawasan pelabuhan, sayangnya kini sudah tidak ada lagi
  35. Rumah Kediaman Havenmeester Belanda, kondisinya kini sudah tidak terawat. Meski demikian bentuk bangunannya belum berubah, dikenal dengan sebutan Rumah Dinas Bea Cukai
  36. Ruko Lama Kedai Kopi Kim Teng, dibangun pada tahun 1955 dengan nama Kedai Kopi Nirmala
  37. Rumah Haji Sulaiman India di Kampung Dalam, dibangun pada tahun 1926 dan disewakan oleh pemiliknya Haji Sulaiman yang juga merupakan penyandang dana pembangunan Mesjid Raya
  38. Tapak Tugu Peringatan Jepang di belakang Rumah Dinas Wali Kota, dulunya ada tiang
  39. Rumah Controler Belanda dan Riau Syu Cokang di Gedung RRI sekarang
  40. Gereja Santa Maria, merupakan Gereja Katolik tertua di Pekanbaru. Dibangun pada tahun 1940-an, letaknya bersebelahan dengan Rumah Sakit Santa Maria Jalan Ahmad Yani
  41. Vihara Tei Ratna Budhis Centre dan kitab Dalai Lama 100 tahun di Jalan Karet
  42. Kawasan perkampungan Tionghoa Melayu di Jalan Karet, merupakan perkampungan etnis Tionghoa tertua di Kota Pekanbaru

Sejak tahun 2018 lalu, sebanyak 18 situs bersejarah telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Antara lain Rumah Batin Senapelan, rumah bekas tentara Jepang (Rumah Fateh Ali), rumah controleur (gedung PPRI), Rumah Haji Sulaiman, Rumah Havenmaster, Rumah Tuan Kadi H Zakaria, SMAN 1 Pekanbaru, Makam Marhum Pekan, Makam Haji Amin perintis kemerdekaan, Makam Haji Sulaiman, pompa bensin nasco.

Kemudian Rumah Rodiah Taher, rumah singgah Sultan Siak, Surau Al Irhash, Makam M Thahir Iman districhoofd Kerajaan Siak, Makam Pahlawan Kerja, halte terminal lama, Tugu Merah Putih dan Tugu Titik Nol Pekanbaru.

Kerajinan Tekat

0

 

Salah satu kerajinan dikenal di Riau adalah kerajinan tekat.
Dikenal sejak abad ke 7, kerajinan tekat pada dasarnya adalah salah satu dari karya seni yang dituangkan pada sebidang kain.

Di Indonesia sendiri, tekat berkembang pesat sejak abad ke 15, bersamaan dengan masuknya Islam di Indonesia.

Dari segi pembuatannya sendiri, dari dulu sampai sekarang belum mengalami perubahan. Tekat masih dibuat secara tradisional.

Beberapa jenis tekat di Riau, antara lain: Tekat Perada, Tekat Manik-manik, Tekat benang emas dan lain-lain.

Sumber: Khazanah kerjaninan Melayu riau

Wako Jelaskan Arti Kota Madani

Polemik terkait penggantian julukan Kota Pekanbaru dari Kota Bertuah menjadi Kota Madani memang masih diperdebatkan bagi beberapa kalangan.

Masih segar dalam ingatan tentunya, akhir tahun yang lalu tulisan raksasa Pekanbaru Kota Madani yang berada di persimpangan Bandara Sultan Syarif Kasim II ditutupi oleh spanduk yang bertuliskan “Bertuah Bukan Madani” oleh oknum tidak dikenal.

Kamis (24/3) kemarin, Wali Kota Pekanbaru, DR Firdaus ST MT, menjelaskan pengubahan julukan Pekanbaru Kota Bertuah menjadi Pekanbaru Kota Madani.

Adapun kata Madani berarti Kota Pekanbaru merupakan kota yang berisikan masyarakat agamis dan berperadaban, berkualitas dan berkemajuan.

Dengan penamaan Madani ini, Walikota Pekanbaru, Firdaus ST MT ingin memperjelas visi dari pembangunan Kota Pekanbaru yang fokus pada pengembangan di sektor kualitas SDM, antara lain melalui bidang keagamaan dan pendidikan.

Wali Kota juga menapik tudingan dari masyarakat yang mengatakan bahwa dirinya tidak mengindahkan nilai historis dari nama Bertuah.

Dijelaskannya bahwa dengan penggunaan julukan Kota Madani ini, makna dari Kota Pekanbaru menjadi lebih luas ketimbang Kota Bertuah.

Meski telah mengubah julukan Kota Pekanbaru, ia tidak melarang ataupun menghilangkan nama Bertuah tersebut. Bahkan katanya, masyarakat bisa saja memberi berbagai julukan untuk Kota Pekanbaru.

Orang nomor satu di Kota Pekanbaru ini kemudian mencontohkan julukan tersebut, seperti Smart City, Enterpreneur City dan lainnya, selagi julukan tersebut mencerminkan kepada kebaikan.

Kapan Kereta Api Riau Selesai?

Kapan Kereta Api Riau Selesai? Pertanyaan tersebut kadang terlintas di benak kita setelah mengetahui bahwa pemerintah berencana membangun jalur kereta api di Provinsi Riau.

Kereta Api Riau sendiri nantinya akan terhubung dengan jalur kereta api Trans Sumatera yang merupakan Proyek Strategis Nasional pemerintah.

Sebelumnya, Kemenhub telah menargetkan pembangunan jalur kereta api Riau akan selesai dilakukan dalam waktu lima tahun. Sementara itu pembangunannya sendiri telah dimulai tahun 2016 ini.

Dikatakan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan bahwa jalur kereta api Trans-Sumatera yang akan menghubungkan wilayah Sumatera Utara-Aceh-Riau sepanjang 1.574,5 kilometer ini dijadwalkan selesai pada tahun 2020 dan dioperasikan pada tahun 2021.

Jonan kemudian menambahkan bahwa jalur kereta api di Aceh mencapai 600 km, di Sumatera Utara mencapai 411,5 km dan di Riau mencapai 563 km.

Dari jalur kereta api sepanjang 600 km di Aceh sendiri telah beroperasi kereta api perintis sepanjang 11,35 km. Sementara itu konstruksi dalam pelaksanaan sepanjang 23,64 km, serta konstruksi dalam perencanaan sepanjang 565,01 km. Pengerjaan rel kereta api itu selesai dan beroperasi pada tahun 2021.

Di Provinsi Sumatera Utara sendiri dari 411,5 km ada jalur yang sudah beroperasi mencapai 288,5 km. Konstruksi dalam pelaksanaan mencapai 48,11 km, serta konstruksi dalam perencanaan 74,89 km. Pengerjaan ini akan selesai dan beroperasi pada tahun 2020.

Sementara itu di Provinsi Riau, jalur kereta apinya mencapai 563 km. Yang mana konstruksi dalam pelaksanaan mencapai 12 km dan konstruksi dalam perencanaaan mencapai 561 km. Pembangunan kereta api Riau ini dijadwalkan dapat dioperasikan pada tahun 2021.

Untuk pembangunan kereta api Trans Sumatera ini membutuhkan biaya mencapai total Rp22,073 triliun, di mana alokasi dana 2015-2016 senilai Rp1,3 777 triliun serta direncanakan pada 2017-2021 ada anggaran Rp20,696 triliun.

Citilink Buka Rute Pekanbaru-Banda Aceh

Citilink berencana akan menambah lagi frekuensi penerbangannya di Kota Pekanbaru. Setelah sukses membuka rute penerbangan dari Pekanbaru-Bandung dan Pekanbaru-Medan, kali ini anak perusahaan milik Garuda Indonesia itu membuka rute baru, yakni Pekanbaru-Banda Aceh via Bandara Kuala Namu.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Komersial Citilink Indonesia, Hans Nugroho, Surabaya, Jumat (18/3). Hans mengatakan bahwa pada tahun ini, Citilink bakal menambah delapan pesawat baru jenis Airbush A230, yang mana satu pesawat tersebut telah tiba pada bulan Februari yang lalu.

Dengan total investasi sebesar 50 juta dolar AS, penambahan delapan armada baru yang didatangkan dari Prancis tersebut akan membuat Citilink memiliki total 44 unit pesawat di tahun 2016 ini.

Hans mengharapkan kehadiran penambahan armada ini akan mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis Citilink, serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi udara.

Ia menargetkan seluruh pesawat tersebut akan datang dan mulai beroperasi sebelum akhir tahun ini. Ia juga menambahkan dengan penambahan armada ini juga akan menambah frekuensi penerbangan Citilink.

Untuk diketahui bahwa saat ini, ada 220 penerbangan dengan 56 rute ke 29 kota di Indonesia dalam sehari yang dilayani oleh maskapai ini. Adapun dengan penambahan tersebut, maka frekuensi penerbangan Citilink akan bertambah menjadi 260 penerbangan dalam sehari.

Selain membuka rute dari Pekanbaru-Bandung, Pekanbaru-Medan, serta Pekanbaru-Banda Aceh yang positif beroperasi mulai tahun ini, Hans mengatakan bahwa pihaknya juga mengincar rute di wilayah Indonesia bagian Timur.

Dengan menggunakan pesawat Airbus A320 yang berkapasitas 180 penumpang ini, penerbangan dari Pekanbaru menuju Banda Aceh ini berangkat sehari sekali dari Bandara Sultan Syarif Kasim II pukul 14.05 WIB dan sampai di Bandara Sultan Iskandar Muda pada pukul 16.45 WIB.