Kasus revenge porn di media sosial belakangan ini kian marak. Perlunya kita untuk mengenal revenge porn lebih dalam. Sebagaimana diketahui, yang berujung merugikan pihak korban terutama kaum wanita.
Temen-temen twitter boleh bantu up ga kasus saudara aku, dia lagi diancam dan dipermalukan (aib disebar) sama mantan pacarnya, tolong bantu up biar pihak berwajib segera bergerak untuk menindaklanjuti pelaku, kasusnya udah jalan tapi belum ada respon balik dari pihak berwajib.. pic.twitter.com/zETHA0Z36R
— iiicak (@Cakuegurl) June 14, 2023
Mengenal Apa itu Revenge Porn
Merupakan praktik membagikan, menyebarkan atau mengunggah konten seksual eksplisit yang melibatkan seseorang tanpa persetujuan mereka. Biasanya memiliki tujuan untuk mempermalukan atau melukai orang tersebut.
Istilah revenge porn berasal dari situasi di mana seseorang yang pernah memiliki hubungan intim dengan seseorang membalas dendam. Caranya adalah dengan menyebarkan materi tersebut setelah hubungan berakhir.
Pada dasarnya, revenge porn melibatkan pengunggahan atau penyebaran materi intim seperti foto, video, atau pesan teks yang memiliki konten seksual eksplisit tanpa persetujuan korban.
Seringkali diambil atau dibuat selama hubungan percintaan atau hubungan intim dan kemudian digunakan sebagai alat untuk mempermalukan atau merendahkan korban ketika hubungan berakhir atau ketika ada pertengkaran atau perselisihan.
Peningkatan kasus revenge porn pada lima tahun terakhir diduga berkaitan dengan meningkatnya penggunaan smartphone dan media sosial.
Efek Yang Ditimbulkan
Revenge porn memiliki efek yang merugikan secara emosional, psikologis dan sosial bagi korban. Mereka mungkin mengalami kecemasan, depresi, malu hingga kehilangan rasa percaya diri.
Revenge porn juga dapat merusak reputasi, karier dan hubungan pribadi korban. Selain itu, hal ini juga dapat mengancam privasi dan keamanan korban karena konten tersebut dapat tersebar secara luas di internet dan sulit untuk dihapus sepenuhnya.
Bisa Dipidanakan
Pengunggahan revenge porn merupakan pelanggaran privasi dan seringkali melanggar hukum. Banyak negara telah mengadopsi undang-undang khusus yang melarang revenge porn dan memberlakukan sanksi pidana terhadap pelakunya.
Beberapa negara juga telah menjatuhkan tindakan perdata dan sanksi hukum lainnya terhadap pelaku revenge porn.
Lalu hal apa yang harus dilakukan agar terhindar dari praktik revenge porn?
1. Berhati-hati dalam Berbagi Konten Pribadi
Pertimbangkan kembali untuk membagikan konten pribadi kepada orang-orang yang belum Encik dan Puan percayai agar terhindar dari masalah di kemudian hari.
2. Jaga Keamanan Perangkat
Selalu perbarui sistem perangkat Encik dan Puan untuk mendapatkan pembaruan keamanan. Gunakan program antivirus dan firewall yang terkini untuk melindungi perangkat Encik dan Puan dari ancaman malware. Kemudian hindari mengunduh atau membuka lampiran dari sumber yang tidak terpercaya.
3. Lindungi Privasi Online
Selalu jaga keamanan akun online dengan tidak membagikan kata sandi kepada orang lain dan atur privasi akun dengan benar untuk membatasi akses orang yang tidak diinginkan.
4. Kelola Kehidupan Digital
Berhati-hatilah dengan membagikan kegiatan dan konten pribadi di media sosial yang dapat memberi respon dan atau perhatian berlebihan.
5. Tingkatkan Literasi Digital
Penting untuk terus mencari tahu informasi dan mengedukasi diri tentang perkembangan keamanan privasi online dan menjaga akun digital dari tindakan tidak diinginkan.
Namun bagaimana jika terlanjur menjadi korban revenge porn? Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan.
1. Simpan Alat Bukti
Hal pertama yang harus dilakukan jika Encik dan Puan mengetahui telah menjadi korban dari revenge porn adalah simpan bukti-bukti yang didapatkan untuk digunakan menjadi alat bukti.
2. Report
Bila memungkinkan, lakukanlah report (laporkan) konten yang berisi materi privasi Encik dan Puan kepada situs atau media sosial yang bersangkutan.
3. Beritahu Keluarga atau Teman
Mungkin memberitahu kepada kerabat dekat cukup sulit karena mengandung materi sensitif, namun hal ini perlu dilakukan untuk menguatkan dan mencari dukungan sosial dari orang terdekat Encik dan Puan.
4. Laporkan kepada Pihak Berwajib
Kebanyakan korban revenge porn mengaku merasa malu untuk melaporkan hal ini kepada pihak berwajib. Namun hal ini diperlukan untuk menjaga batas semakin meluasnya kejahatan pelecehan siber, serta menjerat pelaku dengan sanksi hukum yang berlaku.
5. Bantuan Dukungan Sosial Eksternal
Ada masanya korban merasakan kesulitan secara emosional, maka dapat mencari bantuan dukungan sosial eksternal seperti penasihat hukum, penyedia layanan kesehatan mental atau organisasi yang fokus pada perlindungan korban.