Baru baru ini adanya pemberitaan yang menyatakan bahwa Provinsi Riau menjadi provinsi dengan jalan rusak terpanjang di Indonesia.
Data Jalan Rusak di Riau Merupakan Data 2021
Pemberitaan tersebut langsung diklarifikasi oleh Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau yakni M Arief Setiawan.
Ia mengatakan bahwasanya data yang menyatakan bahwa provinsi Riau memiliki jalan rusak terpanjang di Indonesia merupakan data pada tahun 2021.
Menurutnya data pada tahun 2021 tersebut tidak akan sama dengan data yang akan diliris pada satu atau dua bulan yang akan mendatang.
Ia juga mengatakan, bahwa definisi dari jalan rusak yang dipakai terkesan merugikan Provinsi Riau. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang masih tanah dikatakan masuk ke kategori jalan rusak.
Jalan dengan kondisi masih tanah tersebut merupakan jalan baru di Provinsi Riau yang merupakan jalan untuk konektivitas di beberapa kabupaten/kota.
Hasil Survey IRMS
Arief menjelaskan bahwasanya hasil survey IRMS (Integrated Road Management System) pada tahun 2022 menyatakan jalan rusak di provinsi didominasi oleh jalan rusak yang masih dalam kondisi jalan tanah, yakni sepanjang 334,95 km (11,96%).
Kemudian, jalan rusak dengan kondisi perkerasan urpil/kerikil tercatat ada sepanjang 513,82 km (18,35%).
Jalan Konektivitas Antar Daerah
Seperti yang diketahui, kondisi jalan seperti jalan tanah dan juga jalan yang masih perkerasan dengan urungan pilihan atau urgil masuk kedalam definisi jalan rusak.
Melalui Dinas PUPR, Provinsi Riau saat ini sedang menimbun jalan untuk membuat konektivitas antar daerah seperti di beberapa kabupaten/kota seperti di Inhil, Rohil, Meranti, Pelalawan dan Dumai.
Secara teknisi jalan tersebut tidak dapat langsung dibangun dengan perkerasan aspal ataupun beton.
“Hemat kami ini yang barangkali masyarakat perlu diinformasikan. Ditambah lagi ruas jalan Provinsi Riau cukup panjang, yakni 2.799.81 km atau termasuk yang terpanjang di Sumatera,” ungkap Arief.
Ia menegaskan, bahwa jalan rusak di Provinsi Riau yang telah tertutup aspal maupun beton hanya sepanjang 132,99 km (4,75%) saja.
Arief mengatakan, pada APBD TA 2023 Pemerintah Provinsi Riau telah mengalokasikan untuk keperluan pembangunan serta peningkatan jalan sepanjang 83,21 km.
Hal tersebut sama saja dengan mengurangi kerusakan jalan lebih kurang sebesar 2,97%