Saat ini telah beredar informasi bahwa Provinsi Riau merupakan provinsi dengan jalan rusak terpanjang di Indonesia. Kerusakan jalan di Provinsi Riau yang beredar di media sosial saat ini ada sepanjang 1.073,5 Km.
View this post on Instagram
BPS Riau Membantah Pemberitaan
Namun, BPS Riau membantah terkait tudingan yang beredar di media sosial tersebut. Hal ini didukung oleh data BPS Riau yang mengatakan bahwa dari 1.337 km jalan yang berada di Provinsi Riau, hanya 178 km saja yang dalam kondisi rusak.
42 km diantaranya masuk ke dalam kategori rusak berat dan 136 km lainnya masuk ke dalam kategori rusak
Sementara itu, jika dilihat dari data BPS Pusat bahwa dengan data kerusakan jalan di Provinsi Riau sepanjang 178 km tersebut, masih banyak provinsi di Indonesia yang memiliki jalan rusak lebih panjang.
Statistisi Ahli Madya BPS Riau, Emilia mengatakan bahwa data jalan rusak termasuk ke dalam data statistika sektoral yang menjadi tugas dari kementerian PUPR.
Namun, Emilia mengatakan bahwa BPS memiliki Publikasi Statistik Transportasi Darat 2021 yang mana di dalamnya terdapat data statistika sektoral yang mejadi bahan pendukung yang berasal dari dari K/L/D/I terkait.
Emilia meminta untuk mengecek publikasi data memalui tautan bps.go.id dan melihat data kerusakan jalan pada halaman 51. Ia mengatakan bahwa pada bawah halaman tersebut tertulis catatan kaki yang menunjukkan sumber data pada tabel.
Data Jalan Provinsi Riau
Data yang dipublikasi BPS tersebut tercatat bahwa jalan di Provinsi Riau ada sepanjang 1.337 Km dengan 336 Km diantaranya masuk ke dalam kategori jalan dengan kondisi baik, 823 Km masuk ke dalam kategori jalan kondisi sedang, 136 Km dengan kondisi rusak dan 42 Km masuk ke dalam kondisi rusak berat.
Target RPJMD dan RPJMN
Kepala Bappedalitbang Provinsi Riau, Emri Juliharnis, Ph.D juga memberikan tanggap terkait pemberitaan tersebut.
Ia mengatakan bahwasanya, jika ingin menilai secara objektif terkait kinerja Pemprov Riau dalam pembangunan jalan, seharusnya mengacu pada target RPJMD dan RPJMN.
“Kalau mau objektif kan ada alat ukurnya, yakni RPJMD dan RPJMN. Target RPJMN (untuk pembangunan jalan) 65% dan RPJMD 66% sampai tahun 2024. Sementara realisasi sampai tahun 2022, Riau sudah tercapai 64%,” ujarnya.
Dalam hal pembangunan jalan, menurut Emri dengan sisa waktu hingga 2024, Gubernur Riau Syamsuar dapat melebihi tarket RPJMD dan RPJMN. Dengan begitu, Emri menyarankan kepada semua pihak untuk menilai dan melihat semuanya dengan cara objektif.