Data Covid di Riau Hari Ini (Selasa, 10/8/2021), kasus positif bertambah sebanyak 1.262 kasus, pasien sembuh bertambah 1.679 kasus, dan 56 pasien yang meninggal dunia. Sehingga jumlah kasus terkonfirmasi Covid di Riau menjadi 109.550 kasus.
Dari Data Covid di Riau Hari Ini, sebanyak 93.635 pasien positif Corona Riau yang telah sembuh dan pulang. 1.339 pasien positif Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit, 11.541 orang isolasi mandiri, serta 3.035 pasien yang telah meninggal.
Jumlah Suspek
Data Covid di Riau Hari Ini, untuk jumlah suspek di Riau sebanyak 102.360 orang. Suspek yang isolasi di rumah sakit berjumlah 255 pasien, suspek yang telah selesai isolasi berjumlah 98.337 orang, dan suspek yang isolasi mandiri sebanyak 3.367 orang. Sedangkan suspek yang meninggal dunia berjumlah 401 orang.
Jumlah Spesimen
Sementara dari Data Covid di Riau Hari Ini, spesimen di Riau yang diperiksa sebanyak 4.894 spesimen. Untuk jumlah orang yang telah diperiksa 4.531 orang, sehingga saat ini total spesimen swab yang telah diperiksa di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad mencapai 505.447 sampel.
Setahun yang lalu, kasus positif Corona pertama di Riau diumumkan pada 18 Maret 2020. Pasien pertama yang terkonfirmasi adalah laki-laki berinisial M (63). Berikut kilas baliknya.#infoPKU #Pekanbaru #covid_19 pic.twitter.com/JMVGE49cr1
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) April 3, 2021
Tren Kasus Positif COVID-19 di Riau Melonjak, Gubri Ajak Masyarakat Tingkatkan Displin Prokes
Tren kasus konfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Riau belakangan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Atas kondisi itu Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih hati-hati dan terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan (Prokes), karena dikhawatirkan di Riau ada varian Delta.
Untuk diketahui, kasus COVID-19 di Riau dalam beberapa hari di atas 1.000 kasus perhari. Peningkatan kasus dikhawatirkan ada penyebaran varian baru, karena itu masyarakat diminta untuk waspada dan tetap mematuhi Prokes.
Penggunaan masker dobel dianjurkan untuk mencegah penularan virus Corona, termasuk varian Delta. Pemakaian dua masker harus dilakukan dengan tepat agar efektif menangkal virus.#infoPKU #Pekanbaru #maskerdobel pic.twitter.com/cVa8nRbTe2
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) July 13, 2021
Gubri Ingin Pasien Dirawat di Fasilitas Milik Pemerintah
Untuk mengurangi angka kematian, Gubri Syamsuar menginginkan pasien isolasi mandiri (isoman) dirawat di fasilitas milik pemerintah.
Hal ini agar masyarakat yang melakukan isolasi bisa dikontrol dengan baik oleh petugas kesehatan yang ada di tempat isolasi yang telah disediakan pemerintah, sehingga meningkatnya jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 bisa diantisipasi.
“Kita tidak ingin ada kejadian seperti di Pulau Jawa bahwa ada masyarakat meninggal di rumah karena melakukan isolasi mandiri di rumah, susah mengontrol, tenaga medis tidak ada,” kata Gubri saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan PPKM Darurat dan Evaluasi PPKM Diperketat di Kota Pekanbaru yang berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (12/7/2021).
Antisipasi Lonjakan Kasus Corona, Riau Siapkan Rumah Sakit Darurat dan Rumah Oksigen
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyiapkan rumah sakit darurat dan rumah oksigen untuk mengatisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Riau.
Pasalnya saat ini kasus COVID-19 di Riau terjadi peningkatan, dimana kasus harian pasien COVID-19 diatas 1.000 kasus perhari. Sehingga dibutuhkan penambahan sarana untuk penanganan pasien COVID-19.
Langkah antisipasi yang disiapkan diantaranya membuat rumah sakit darurat di Asrama Haji dengan kapasitas 50-10 tempat tidur. Kemudian penambahan ruang isolasi di balai pertanian.
Termasuk rumah oksigen gotong royong di Gelanggang Olahraga Remaja dan Lanud Roesmin Nurjadin.
View this post on Instagram
Ada Dua Upaya Kontrol Pandemi COVID-19
Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi dalam Press Conference di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Selasa (27/7/2021), menyebutkan ada dua hal upaya yang bisa dilakukan untuk mengontrol Pandemi COVID-19.
Adapun dua hal tersebut antara lain:
- kepatuhan terhadap melakukan protokol kesehatan (prokes) dengan baik seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan;
- kemampuan untuk melakukan vaksinasi, baik dari kemampuan pemerintah dalam menyediakan vaksin COVID-19 ataupun kesediaan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Sehingga mencapai 70 persen dari seluruh populasi masyarakat khususnya di Provinsi Riau.
Alami Gejala Ini, Pasien Isolasi Mandiri COVID-19 Harus Segera Dirawat di Rumah Sakit
Lebih lanjut dr Yovi mengungkapkan, jika mengalami beberapa gejala di bawah ini untuk segera dirawat di rumah sakit.
Adapun beberapa gejalanya ialah, demam berkepanjangan meski sudah diberi obat. Kemudian batuk yang terus-menerus meski sudah minum obat.
Gejala selanjutnya yang membuat pasien COVID-19 tidak bisa isolasi mandiri di rumah yakni sesak nafas. Yang ditandai dengan dada terasa berat saat menarik dan melepas nafas.
“Kalau sudah ada beberapa gejala di atas, berarti harus segera melakukan perawatan di rumah sakit. Tidak bisa isolasi mandiri lagi,” ujarnya.
View this post on Instagram