Covid 19 Provinsi Riau tambah 12 kasus hari ini (Kamis, 27/1/2022), sehingga total mencapai 128.611 kasus.
Sementara itu tidak ada penambahan pasien sembuh, sehingga total sembuh mencapai 124.455 orang. Sedangkan pasien meninggal, juga nihil hari ini.
Dari Covid 19 Provinsi Riau tambah 12 kasus hari ini, 2 pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, 29 orang isolasi mandiri, serta 4.125 pasien yang telah meninggal.
Jumlah Suspek
Kasus Positif Covid-19 Riau Hari Ini, untuk jumlah suspek di Riau sebanyak 154.547 orang. Suspek yang isolasi di rumah sakit berjumlah 17 pasien, suspek yang telah selesai isolasi berjumlah 153.843 orang, dan suspek yang isolasi mandiri sebanyak 171 orang. Sedangkan suspek yang meninggal dunia berjumlah 516 orang.
Jumlah Spesimen
Sementara dari Kasus Positif Covid-19 Riau Hari Ini, spesimen di Riau yang diperiksa sebanyak 3.214 spesimen. Untuk jumlah orang yang telah diperiksa 2.796 orang, sehingga saat ini total spesimen swab yang telah diperiksa di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad mencapai 1.068.548 sampel.
Setahun yang lalu, kasus positif Corona pertama di Riau diumumkan pada 18 Maret 2020. Pasien pertama yang terkonfirmasi adalah laki-laki berinisial M (63). Berikut kilas baliknya.#infoPKU #Pekanbaru #covid_19 pic.twitter.com/JMVGE49cr1
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) April 3, 2021
Kota Pekanbaru Lanjut PPKM Level 2 Hingga 31 Januari 2022
Penerapan PPKM level 2 di Kota Pekanbaru masih berlanjut hingga 17 Januari 2022 mendatang. Pemerintah kota pun mengikuti kebijakan pemerintah pusat.
View this post on Instagram
Disiplin Prokes Cegah Gelombang Ketiga Pandemi
Juru bicara Satgas COVID-19 Riau Indra Yovi, mengatakan bahwa kekhawatiran terhadap kemungkinan gelombang ketiga Pandemi COVID-19 menjadi perhatian Satgas Penanganan COVID-19 di Riau.
Pada gelombang kedua pandemi kemarin, kasus harian Covid-19 bisa mencapai 2.000-an kasus. Lantas jika gelombang ketiga tidak terelakan, ia berharap penambahan kasus harian di Riau tidak melebihi 500 kasus.
Untuk itu, Yovi mengingatkan agar prokes tetap dijalankan agar kekhawatiran gelombang pandemi ketiga tidak terjadi.
Vaksin Booster Dibutuhkan Untuk Penangkal Omicron
Indra Yovi menegaskan, booster vaksin dibutuhkan melihat kondisi saat ini. Terutama untuk menangkal terpaparnya virus varian omicron.
Diungkapkannya, vaksin booster akan diprioritaskan untuk kelompok lanjut usia (Lansia) dan petugas yang berhubungan dengan pelayanan publik.
“Kembali ke awal lagi seperti sebelumnya, Nakes dulu, setelah itu baru Lansia, baru nanti untuk petugas pelayan publik,” ucapnya.
Vaksinasi booster mulai disuntikkan pada 12 Januari 2022. Presiden Joko Widodo memutuskan vaksin booster untuk seluruh masyarakat diberikan secara gratis.#infoPKU #Pekanbaru #vaksinbooster pic.twitter.com/EAiKIXIsjt
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) January 19, 2022
Ini Jenis Vaksin Booster yang Digunakan
Terdapat dua vaksin Booster yakni, Homolog dan Heterolog, namun apa perbedaan di antara keduanya?
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ada dua vaksin Booster yakni, Homolog dan Heterolog, namun apa perbedaan di antara keduanya?#infoPKU #vaksinbooster pic.twitter.com/v2MMF0lD5g
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) January 21, 2022
Alami Gejala Ini, Pasien Isolasi Mandiri COVID-19 Harus Segera Dirawat di Rumah Sakit
Lebih lanjut dr Indra Yovi mengungkapkan, jika mengalami beberapa gejala di bawah ini untuk segera dirawat di rumah sakit.
Adapun beberapa gejalanya ialah, demam berkepanjangan meski sudah diberi obat. Kemudian batuk yang terus-menerus meski sudah minum obat.
Gejala selanjutnya yang membuat pasien COVID-19 tidak bisa isolasi mandiri di rumah yakni sesak nafas. Yang ditandai dengan dada terasa berat saat menarik dan melepas nafas.
“Kalau sudah ada beberapa gejala di atas, berarti harus segera melakukan perawatan di rumah sakit. Tidak bisa isolasi mandiri lagi,” ujarnya.