Berjuang Demi Kesetaraan Pendidikan di Daerah Tertinggal

0
288
Berjuang Demi Kesetaraan Pendidikan di Daerah Tertinggal

Berikut ini kisah inspiratif peraih penghargaan SATU Award 2022 yang berjuang demi kesetaraan pendidikan di daerah tertinggal, khususnya di wilayah Papua Barat.

Berbicara masalah kesetaraan Pendidikan di Indonesia, tentu masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh pemerintah dan banyak pihak. Sebab tidak semua daerah di Indonesia terjamah akan internet, sehingga pendidikan yang merata juga sulit untuk dirasakan oleh sebagian orang.

Namun siapa sangka, sosok perempuan inspiratif yang satu ini sukses membuat sebuah gebrakan untuk membantu pendidikan anak-anak di daerah tertinggal. Perempuan tersebut bernama Bhrisco Jordy Dudi Padatu, dia adalah salah seorang penerima penghargaan SATU Award 2022.

Bhrisco Jordy Dudi Padatu berkontribusi dalam bidang pendidikan, khususnya untuk memajukan literasi di Pulau Mansinam, Papua Barat. Menurut Bhrisco Jordy Dudi Padatu, tujuh belas tahun hidup di Papua bukanlah hal yang mudah. Pemanfaatan teknologi yang tidak semua anak memiliki akses yang sama.

Sehingga merujuk pada perbedaan aksesibilitas, kehadiran lembaga pendidikan, kurangnya sumber daya pendidik profesional, fasilitas yang tidak memadai dan angka buta huruf yang sangat tinggi.

Namun di sisi lain, standarisasi pendidikan yang lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas juga turut menjadi permasalahan utama di timur Tanah Air itu.

Oleh karena itu, dia mendirikan sebuah gebrakan yang diberi nama Papua Future Project (PFP). FPF itu merupakan sebuah komunitas berbasis proyek di bidang pendidikan yang didirikan sejak Juli tahun 2021 lalu.

Kemudian, komunitas ini secara khusus mengangkat isu literasi di daerah tertinggal di wilayah Papua Barat tersebut. Dengan harapan anak-anak di sana mendapatkan pendidikan yang layak dan literasi yang memadai.

Dengan moto “Every Child Matters”, program tersebut berfokus dalam menyediakan akses pendidikan secara inklusif sebagai target jangka panjang.

Melalui program bimbingan belajar literasi gratis dan donasi buku bacaan kepada anak-anak asli Papua yang tinggal di daerah dengan angka buta huruf yang tinggi. Hingga saat ini komunitas tersebut masih aktif membantu anak-anak yang ada di wilayah tertinggal itu untuk mendapatkan literasi yang layak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.