Aparat Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, siaga terhadap penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare pada musim pergantian dari kemarau ke hujan sehingga diharapkan warga waspada.
“Pada saat ini kami siaga DBD dan diare karena pergantian musim, sangat rentan terhadap perkembangan penyakit tersebut,” kata Kepala Seksi Surveiland dan Penanggulangan Bencana Alam Dinkes Pekanbaru, M. Nafiri, Kamis.
Menurut dia, kasus diare tertinggi sejak tiga bulan belakangan ini mencapai 2.319 warga yang terserang sehingga mendapatkan bantuan medis di berbagai puskesmas setempat.
Demikian pula untuk penyakit DBD, pada musim pancaroba saat ini pihaknya melakukan pemantauan pada tiap Puskemas bila ada warga yang menderita penyakit itu.
Pihaknya juga memantau lokasi yang dianggap rawan terhadap penyebaran DBD yakni adanya saluran yang tergenang dipenuhi air menyebabkan nyamuk dengan cepat berkembang biak.
Dia mengatakan biasanya pertengahan April hingga awal Juni terjadi perkembanganbiakan nyamuk penyebab DBD sehingga pihaknya melakukan penyemprotan pada beberapa lokasi.
Sedangkan lokasi rawan DBD di Kota Pekanbaru berada di Kecamatan Tampan, Payung Sekaki, Marpoyan Damai dan Rumbai karena daerah sekitar banyak terdapat rawa-rawa.
Warga hendaknya berupaya untuk membersihkan genangan air dan menutup tempat yang dikhawatirkan sebagai areal berkembang biak nyamuk.
Dia mengatakan sebagai antisipasi bahwa warga diharapkan mempersihkan rumah secara rutin dan melipat pakaian yang banyak bergantungan karena nyamuk dengan mudah bersembunyi.
Nafiri mengatakan untuk kasus diare belum dapat diketegorikan membahayakan karena dapat diatasi dengan pemberian obat oleh tenaga medis di tiap Puskemas setempat.
Meski angka terserang diare tinggi mencapai 2.319 kasus, tapi tidak membayakan karena mampu diatasi dan warga yang terserang tidak dirawat.
Sumber: Antara Riau