Uang elektronik berbasis kartu lebih banyak digunakan saat ini, berbagai sarana atau kanal beberapa tempat umum seperti jalan tol dan tempat parkir masih menggunakan uang eletronik berbasis chip.
Yang membedakan uang elektronik berbasis chip dengan ATM adalah, uang elektronik berbasis chip tidak menggunakan pengamanan yang disebut dengan nomor PIN.
Ketidakpasitian penularan covid-19, ketidakjelasan gejala yang dialami oleh penderita Covid-19 memberi kebiasaan baru dalam berbagai hal.
Salah satunya termasuk dalam hal pembayaran. Sebelum munculnya uang elektronik berbasis kartu, lebih dulu muncul uang elektronik yang menggunakan chip, atau kartu seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) Bank Indonesia Perwakilan Riau, Asral Mashuri kemudian menjelaskan kenapa Uang elektronik tidak menggunakan nomor PIN.
Hal tersebut, ungkapnya, karena uang elektronik yang berbasis chip itu sama dengan uang tunai, hanya saja bentuknya yang berbeda.
“Uang elektronik yang berbasis chip tidak seperti ATM yang bisa mengakses nomor rekening,” ungkap Asral Mashuri dalam wawancara, Selasa (14/7/2020).
Jika saldo saat melakukan top up dalam uang elektronik berbasis chip sama seperti menggenggam uang tunai, hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Kehilangan uang eletronik berbasis chip sama dengan kehilangan uang tunai.
Namun, pada saat masa pandemi ini, uang berbasis elektronik atau berbasis digital merupakan pilihan cerdas untuk digunakan dalam bertransaksi.
Uang tunai yang beredar di masyarakat meskipun ketika keluar dari Bank Indonesia telah dilakukan steril dan karantina.
Saat uang kertas beredar dari tangan ke tangan, tentu tidak ada yang bisa menjamin. Terlebih jika ternyata yang memiliki sebelumnya termasuk orang tanpa gejala Covid-19.
Dalam situasi saat ini, kecerdasan dalam memilih alat pembayaran merupakan hal yang sangat penting. Lonjakan kasus yang terus terjadi bahkan di Riau saat kondisi yang sebelumnya zona hijau, saat ini kembali mengkhawatirkan.
Artikel ini ditulis bukan untuk menambah kekhawatiran di masyarakat, namun untuk mengingatkan betapa pentingnya mematuhi protokol covid-19.
Jika penggunaan uang tunai tidak bisa dihindarkan, pastikan setelah melakukan transaksi menggunakan handsanitizer atau langsung mencuci tangan. Hal ini ini dilakukan untuk kepentingan kita bersama.