Pada tahun 2020 mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mulai memberlakukan sistem sensus penduduk online (SPO).
Dimana, masyarakat atau penduduk akan mengisi langsung data pribadinya secara mandiri melalui website BPS di laman sensus.bps.go.id.
Kepala BPS Provinsi Riau Misfaruddin, menjelaskan bahwa sistem data online ini akan mulai diberlakukan pada Februari-Maret mendatang, kemudian pada bulan Juli akan dilakukan penyisiran data oleh petugas sensus bagi yang belum terdata atau terdaftar secara online.
Misfaruddin mengatakan, alasan pemerintah memberlakukan sistem satu data karena seringnya terjadi ketidaksinkronan data antara BPS dengan kementerian lainnya seperti Kementerian Pendidikan, Kehutanan dan lain-lain.
“Sistem satu data akan diberlakukan tahun depan, target BPS Provinsi Riau hanya 30%,” katanya, saat menyampaikan materi pada FGD satu data kependudukan dengan tema sinergitas meningkatkan partisipasi dan kolaborasi dalam penyediaan data kependudukan berkualitas, yang berlangsung di Prime Park Hotel Pekanbaru, Jumat (15/11).
Perlu Encik dan Puan ketahui, tujuan pemerintah memberlakukan sistem satu data ialah untuk memberikan kemudahan bagi pemerintah dalam men-survey kondisi masyarakat yang ada di Indonesia khususnya di masing-masing daerah.
Selain itu, data ini juga akan menjadi acuan dalam segala program pemerintah, baik itu dalam bentuk bantuan sosial, politik, maupun bantuan ekonomi lainnya.
Oleh sebab itu, masyarakat dituntut untuk mendaftarkan dirinya secara online dengan mengisi data sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan dan data yang sebenar-benarnya.
Informasi tambahan bagi Encik dan Puan, SPO ini sendiri masih berada pada tahap sosialisasi awal.
Salah satu cara sosialisasi yang dilakukan pihak BPS dengan mengumpulkan kelompok masyarakat mulai dari komunitas, mahasiswa, masyarakat umum, pemilik media, dan lainnya, untuk diedukasi dan diberikan pemahaman terkait data online.
Setelah itu, para peserta diharapkan untuk menyampaikan informasi terkait SPO kepada kelompoknya.
Namun, Encik dan Puan tidak perlu khawatir terkait data bocor. Misfaruddin sendiri menyebutkan bahwa kerahasiaan data akan disimpan dan identitas penduduk yang terdata tidak akan disebarluaskan.
Sebetulnya sistem satu data Indonesia ini memberikan mempermudah baik masyarakat maupun pemerintah untuk melakukan pendataan diri karena langsung terkoneksi dengan sistem. Jadi, usai mendaftar otomatis langsung terdata.
Namun masalahnya, wilayah Indonesia khususnya Riau masih banyak yang tidak memiliki jaringan internet dan masih banyak masyarakatnya yang tidak paham registrasi online makanya ada beberapa titik dilakukan pencatatan ulang nantinya.
Selain itu, sistem pendataan online ini juga menjadi salah satu contoh memasuki revolusi industri 4.0 karena menggunakan teknologi sebagai salah satu caranya.
Tidak ada salahnya kan Encik dan Puan jika pemerintah terus berinovasi untuk lebih baik? Namun kita berharap program ini berjalan lancar dan tidak ada anggaran yang sia-sia untuk pembangunan sebuah program ya Encik dan Puan.
Sekedar informasi tambahan bagi Encik dan Puan, berikut ini cara melakukan sensus penduduk secara online yakni:
- Buka aplikasi browser internet pada perangkat telepon genggam, tablet, laptop atau komputer
- Klik laman resmi sensus.bps.go.id lalu login
- Isi keterangan kependudukan dan perumahan yang ditanyakan secara lengkap
- Unduh bukti telah berpartisipasi pada SPO pada tampilan lama terakhir
- Selesai
Untuk panduannya sendiri cukup mudah kan, Encik dan Puan? Semoga nantinya tidak ada kendala dan sensus ini berjalan dengan baik.