Ini cerita tentang rumah tempat tinggalku dari lahir hingga sekarang, Rumah Oma begitu kami menyebutnya. Bahkan saat menulis cerita inipun aku masih tinggal di sini.
Rumah Oma ini berada di daerah Labuh Baru, Pekanbaru. Percaya atau tidak di rumah ini sering terjadi hal-hal mistis seperti penampakan, suara, bahkan pernah menyerupai orang yang tinggal di rumah ini.
Tiga puluh tahun umurku dan 30 tahun pula aku tinggal disni, banyak perubahan terjadi di sekitar rumahku. Dari awalnya hanya jalan tanah selebar 2,5 meter sekarang sudah jalan aspal kurang lebih 4 meter.
Dari yang dulunya hanya rawa dan batang keladi, sekarang sudah ada deretan ruko-ruko mahal. Begitu juga rumahku yang dulunya hanya rumah dengan dua kamar, sekarang sudah dengan empat kamar dan satu kios di sampingnya.
Aku akan mulai bercerita di masa kecilku dulu, sekitaran tahun 1999. Saat itu aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Malam itu sekitaran jam 3 pagi, kami dan tetangga dihebohkan dengan suara rintihan tangis perempuan yang berasal dari pohon rambutan besar yang berada di belakang rumahku.
Awalnya orangtuaku mendengar suara tangis itu, karena merasa terganggu kami mencoba keluar rumah untuk memastikan suara siapa itu dan dari mana asalnya. Ternyata ketika kami keluar rumah, tetangga sebelah rumah kami juga keluar karena mendengar suara tangisan itu.
“Denger suara tangis gak mas?,” kata bapak sebelah rumahku.
Kami berkeliling di sekitaran rumah, dan tepat di satu titik kami menemukan bahwa suara itu berasal dari atas pohon rambutan besar di belakang rumahku.
Beberapa pemuda yang juga ikut mencari suara tangis tersebut sudah sibuk menyenter atas pohon itu. Namun tidak terlihat apa-apa. Bahkan ada yang menjolok pohon itu dengan kayu panjang, tapi suara itu masih ada terdengar samar samar.
Setelah kira-kira 5 menit berlalu, suara itu hilang dan kami semua memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing. Sekitar 30 menit kami masuk ke rumah suara itu muncul kembali.
Namun bukan seperti tangisan, tetapi lebih seperti ketawa cekikikan. Jujur suara itu sampai saat ini masih terbayang olehku. Kulihat bapak tetangga sebelah kembali keluar lagi demikian juga orang tuaku, kami kembali lagi ke pohon rambutan besar itu.
Kami semua tahu di sanalah suara itu, namun tidak terlihat apa-apa. Bahkan setelah disenterpun juga tidak terlihat apa-apa. Ditambah lagi memang pohon itu sangat besar dan daunnya sangat banyak.
Lama-kelamaan suara cekikikan itu terdengar sayup dan hilang. Kami tersadar ternyata sudah hampir adzan subuh, dan mesjid pun sudah mulai mengaji. Akibat kejadian malam tersebut, 3 rumah di sekitar kami tidak tidur hingga subuh.
Yang kuingat para bapak itu berkumpul di kedai tepat di samping rumah ku membahas tentang kejadian tadi. Kemudian, kami anak-anak dibawa masuk ke rumah masing-masing dan disuruh tidur. Pohon rambutan besar tersebut sekarang sudah ditebang, karena pemilik tanahnya akan membangun ruko.
Pada tahun 2011, saat itu aku rutin bermain futsal setiap jumat malam jam sepuluh bersama teman-temanku. Biasanya kami pulang di atas pukul dua belas malam, dan pukul 1 malam aku baru sampai rumah.
Entah kenapa malam itu terasa gerah, dan aku memutuskan untuk mandi. Di saat malam kondisi rumahku memang cukup seram, yang hidup hanyalah lampu kuning di ruang tengah dan lampu teras depan belakang.
Aku mandi di kamar mandi belakang, aku suka mandi di kamar mandi ini karena lebih besar dan terang dengan corak keramik putih pink.
Kejadian aneh mulai terjadi ketika aku mandi dan menyiram kepalaku. Aku mendengar dengan jelas seperti suara orang mendengkur tapi tepat di atas kepalaku, dengan reflek nya aku melihat keatas namun tidak ada apa-apa.
Aku berhenti sejenak dan berfikir suara apa itu, dan tiba-tiba “tap” lampu kamar mandi mendadak mati. Aku bergegas keluar dari kamar mandi menuju kamarku. Mungkin ini memang salahku, jam 1 malam aku nekat mandi. Karena tengah malam memang sudah jamnya mereka berkeliaran.
Saat itu aku belum tidur, mataku masih sibuk menatap game PC kesayanganku. Kondisi saat itu adalah pintu kamarku terbuka setengah, dan saat itu sedang gerimis.
Awalnya pintu itu bergerak terbuka dan berbunyi, dalam hati tersirat ”perasaan mulai gak enak nih” oh mungkin dihembus angin karena cuaca diluar sedang gerimis dan berangin.
Aku bangkit dari dudukku untuk menutup pintu, dan ketika tanganku sedang menutup pintu tiba-tiba sosok bayangan hitam melintas cepat tepat di depanku. Karena kaget aku membanting pintu kamarku dengar keras. Saat itu aku langsung naik ke kasur dan berusaha untuk tertidur.