Polemik terkait penggantian julukan Kota Pekanbaru dari Kota Bertuah menjadi Kota Madani memang masih diperdebatkan bagi beberapa kalangan.
Masih segar dalam ingatan tentunya, akhir tahun yang lalu tulisan raksasa Pekanbaru Kota Madani yang berada di persimpangan Bandara Sultan Syarif Kasim II ditutupi oleh spanduk yang bertuliskan “Bertuah Bukan Madani” oleh oknum tidak dikenal.
#Pekanbaru Kota Madani kini ditutupi baliho Bertuah bukan Madani. Apa pendapat Encik & Puan? pic.twitter.com/WcoAop4tu5
— IG: infopku_ (@infoPKU) December 31, 2015
Kamis (24/3) kemarin, Wali Kota Pekanbaru, DR Firdaus ST MT, menjelaskan pengubahan julukan Pekanbaru Kota Bertuah menjadi Pekanbaru Kota Madani.
Adapun kata Madani berarti Kota Pekanbaru merupakan kota yang berisikan masyarakat agamis dan berperadaban, berkualitas dan berkemajuan.
Dengan penamaan Madani ini, Walikota Pekanbaru, Firdaus ST MT ingin memperjelas visi dari pembangunan Kota Pekanbaru yang fokus pada pengembangan di sektor kualitas SDM, antara lain melalui bidang keagamaan dan pendidikan.
Wali Kota juga menapik tudingan dari masyarakat yang mengatakan bahwa dirinya tidak mengindahkan nilai historis dari nama Bertuah.
Dijelaskannya bahwa dengan penggunaan julukan Kota Madani ini, makna dari Kota Pekanbaru menjadi lebih luas ketimbang Kota Bertuah.
Meski telah mengubah julukan Kota Pekanbaru, ia tidak melarang ataupun menghilangkan nama Bertuah tersebut. Bahkan katanya, masyarakat bisa saja memberi berbagai julukan untuk Kota Pekanbaru.
Orang nomor satu di Kota Pekanbaru ini kemudian mencontohkan julukan tersebut, seperti Smart City, Enterpreneur City dan lainnya, selagi julukan tersebut mencerminkan kepada kebaikan.