Sembuh Covid 19 Riau tambah 10 orang hari ini (Kamis, 2/12/2021), dengan demikian total sembuh mencapai 124.072 orang.
Sementara itu kasus positif bertambah 4 orang sehingga kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai total 128.455 kasus. Sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah 1 orang.
Dari Sembuh Covid 19 Riau tambah 10 orang hari ini, 26 pasien positif Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit, 240 orang isolasi mandiri, serta 4.117 pasien yang telah meninggal.
Jumlah Suspek
Kasus Positif Covid-19 Riau Hari Ini, untuk jumlah suspek di Riau sebanyak 152.987 orang. Suspek yang isolasi di rumah sakit berjumlah 30 pasien, suspek yang telah selesai isolasi berjumlah 151.968 orang, dan suspek yang isolasi mandiri sebanyak 488 orang. Sedangkan suspek yang meninggal dunia berjumlah 501 orang.
Jumlah Spesimen
Sementara dari Kasus Positif Covid-19 Riau Hari Ini, spesimen di Riau yang diperiksa sebanyak 3.249 spesimen. Untuk jumlah orang yang telah diperiksa 2.970 orang, sehingga saat ini total spesimen swab yang telah diperiksa di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad mencapai 881.932 sampel.
Setahun yang lalu, kasus positif Corona pertama di Riau diumumkan pada 18 Maret 2020. Pasien pertama yang terkonfirmasi adalah laki-laki berinisial M (63). Berikut kilas baliknya.#infoPKU #Pekanbaru #covid_19 pic.twitter.com/JMVGE49cr1
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) April 3, 2021
Gubri Ingatkan Kepala Sekolah, Protokol Kesehatan Wajib Dipatuhi
Gubernur Riau syamsuar meminta kepada seluruh kepala sekolah di Riau agar mematuhi protokol kesehatan di sekolahnya masing-masing.
Imbauan ini disampaikan Gubri agar tidak lagi terjadi kluster di sekolah yang ada di Riau. Selain itu, Gubri juga menegaskan jika ada sekolah yang ditemukan kluster baru, maka sekolah tersebut harus ditutup sementara sampai kondisi dinyatakan steril dan benar-benar aman.
View this post on Instagram
Cegah Kluster Santri di Sekolah, Ini Saran Ahli Epidemiologi Riau
Ahli Epidemiologi Riau Wildan Asfan Hasibuan menilai, sebenarnya untuk sekolah yang menerapkan asrama relatif lebih aman. Sebab mobilitas siswa jauh lebih terkendali dan terbatas di lingkungan sekolah atau asrama. Sehingga lebih mudah dikendalikan.
Wildan menegaskan, sebenarnya yang harus diwaspadai adalah para guru dan orang yang keluar masuk ke luar lingkungan sekolah. Mereka lebih besar terpapar virus karena bergaul dengan banyak orang di luar sekolah.
Guru dan orang-orang yang keluar masuk asrama, menurutnya harus dilakukan pemeriksaan Swab minimal sekali seminggu. Hal itu bertujuan untuk memastikan mereka tidak terpapar Covid-19.
Disiplin Prokes Cegah Gelombang Ketiga Pandemi
Juru bicara Satgas COVID-19 Riau Indra Yovi, mengatakan bahwa kekhawatiran terhadap kemungkinan gelombang ketiga Pandemi COVID-19 menjadi perhatian Satgas Penanganan COVID-19 di Riau.
Pada gelombang kedua pandemi kemarin, kasus harian Covid-19 bisa mencapai 2.000-an kasus. Lantas jika gelombang ketiga tidak terelakan, ia berharap penambahan kasus harian di Riau tidak melebihi 500 kasus.
Untuk itu, Yovi mengingatkan agar prokes tetap dijalankan agar kekhawatiran gelombang pandemi ketiga tidak terjadi.
Alami Gejala Ini, Pasien Isolasi Mandiri COVID-19 Harus Segera Dirawat di Rumah Sakit
Lebih lanjut dr Indra Yovi mengungkapkan, jika mengalami beberapa gejala di bawah ini untuk segera dirawat di rumah sakit.
Adapun beberapa gejalanya ialah, demam berkepanjangan meski sudah diberi obat. Kemudian batuk yang terus-menerus meski sudah minum obat.
Gejala selanjutnya yang membuat pasien COVID-19 tidak bisa isolasi mandiri di rumah yakni sesak nafas. Yang ditandai dengan dada terasa berat saat menarik dan melepas nafas.
“Kalau sudah ada beberapa gejala di atas, berarti harus segera melakukan perawatan di rumah sakit. Tidak bisa isolasi mandiri lagi,” ujarnya.