Home Blog Page 267

Tumpuk Bolu Kemojo Pecahkan Rekor MURI

Jpeg

Salah satu makanan khas Provinsi Riau adalah Bolu Kemojo, dengan ciri-ciri berbentuk bunga kemboja, berwarna hijau dan beraroma pandan. Kini berbagai pihak telah berusaha dalam menjaga kelestarian kuliner tradisional tersebut.

Jpeg

Salah satunya adalah pada ahad (3/1), pukul 14.00 WIB, dilakukan pemecahan rekor MURI “Tumpuk Bolu Kemojo” di Rumah Pariwisata Alam Mayang, Jl. Imam Munandar, Pekanbaru.

Jpeg

Dalam hal ini pembuatan bolu kemojo dikerjakan oleh para pelajar jurusan Pastry dari SMKN 3 Pekanbaru yang pengerjaannya telah dimulai sejak tanggal 1 Januari 2015 yang lalu.

Jpeg

Sedangkan pembuatan dan pemasangan Bolu Kemojo pada kerangka tumpuk dibantu oleh Pihak Batalyon 462/Pulanggeni Paskhas TNI AU. Tumpuk tersebut dibentuk menyerupai kerucut, serta sering disebut gulungan.

Pada pencatatan rekor ini tidak hanya dilihat pada kualitas, akan tetapi dilihat esensi tradisi warisan budaya dalam hal ini kuliner nusantara bisa tetap lestari dan terjaga ditengah kemajuan bangsa. Sehingga kelak, generasi selanjutnya tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa yang kaya keanekaragamannya.

 

Perwakilan rekor muri Indonesia, Awan Rahargo, hadir dan melakukan pencatatatan pada tumpuk/gulungan bolu kemojo tersebut.

“Peristiwa ini tercatat muri sebagai peristiwa superlatif yang terukur dari segi ukuran dengan tinggi 10meter dan terdapat 3000 bolu,” ujar Awan.

Dalam hal ini, MURI mencatatkan rekor tersebut ke nomor urut 7279 dalam pembuatan karya dan karsa Gulungan Bolu kemojo tertinggi di Pekanbaru, Riau.

Sedangkan Pihak pengelola Rumah Pariwisata Alam Mayang, Yono, mengaku acara ini diadakan dalam mendukung program pemerintah yaitu, Riau The Homeland of Melayu.

“Mudah-mudahan melalui program ini, bolu kemojo bisa menjadi produk tradisional yang menasional,” ujar pria paruh baya ini.

 

Pada pemecahan rekor muri tersebut, dihabiskan sekitar setengah ton tepung, 5000 butir telur, 200kg gula, 125kg mentega dan bahan pelengkap lainnya. Nantinya bolu kemojo tersebut akan dibagikan kepada para pengunjung.

Jpeg

Di akhir acara, Awan menyerahkan 3 Sertifikat Rekor Muri Indonesia kepada pengelola Rumah Pariwisata Alam Mayang, Pihak SMKN 3 Pekanbaru dan Pihak Batalyon 462/Pulanggeni Paskhas TNI AU yang telah menyukseskan acara tersebut.

Harga Pertalite & Pertamax Akan Turun

0

Ada kabar baik untuk kita semua di awal tahun ini.  Bukan hanya tarif listrik, premium dan solar saja yang turun, harga Pertamax dan Pertalite juga diturunkan oleh PT Pertamina (Persero).

Harga Pertalite turun menjadi Rp 7.950 per liter, sedangkan harga Pertamax menjadi Rp 8.450 per liter. Demikian yang diungkapkan oleh Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, Minggu (3/1).

Penurunan harga ini akan diterapkan pada semua jenis BBM nonsubsidi, demikian juga dengan Pertamax, Pertalite, Pertamina Dex, dan lainnya.

Adapun penurunan harga ini disebabkan karena melemahnya harga minyak mentah dunia, juga mengikuti rencama pemerintah memangkas harga BBM jenis premium dan solar.

Selain itu pada tanggal 10 Desember yang lalu, harga BBM nonsubsidi telah diturunkan Pertamina. Di mana seluruh harga produk BBM nonsubsidi telah diturunkan sebesar Rp 100 per liter dalam rangka merayakan ulang tahun Pertamina yang ke-58.

Sebelumnya harga Pertalite Rp 8.200/liter, yang artinya mengalami penurunan sebesar Rp 2.700. Sedangkan harga Pertamax sebelumnya adalah Rp 8.650/liter, mengalami penurunan sebesar Rp 200.

Untuk harga Premium menjadi Rp 7.150/liter, turun sebesar Rp 150/liter. Sementara itu untuk harga solar dari Rp 6.700/liter turun menjadi Rp 5.950/liter.

Ditambahkan oleh Bambang, bahwa penurunan harga BBM nonsubsidi (Pertamax, Pertalite, Premium dan Solar) ini akan berlaku mulai tanggal 5 Januari 2016 mendatang.

Rp123 M Disiapkan Untuk Cegah Karhutla

suasana taman nasional Tesso Nilo yang terbakar, gambar diambil dari dalam bus | infoPKU
suasana taman nasional Tesso Nilo yang terbakar, gambar diambil dari dalam bus | infoPKU

Demi mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemprov Riau melalui beberapa dinas/badan telah menyiapkan anggaran pencegahan sebesar Rp123 miliar dalam APBD 2016.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Gubri, H Arsyadjuliandi Rachman, dalam ekspos akhir tahun sebagai refleksi atas kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemprov Riau, Kamis (31/12).

Menurut Plt, upaya pencegahan karhutla harus dilakukan bersama. Baik itu dari pemerintah, pihak swasta serta peran dari masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan.

Diungkapkannya bahwa selain dari anggaran Rp123 miliar, juga ada Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Kabupaten/Kota sebesar Rp77,7 miliar untuk pencegahan Karhutla.

Dinas Perkebunan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Bakorluh), Dinas Kesehatan, dan Dinas Kehutanan, menjadi SKPD yang mendapat anggaran pencegahan Karhutla.

Oleh karena itu diharapkan seluruh SKPD di lingkungan Pemprov Riau yang terkait untuk dapat mengotimalkan anggaran tersebut dalam upaya pencegahan.

Diharapkan, anggaran yang telah disiapkan ini dapat membangun infrastruktur maupun kegiatan lain dalam pencegahan karhutla.

Tentunya kita berharap karhutla tidak terulang lagi di tahun ini dan tahun yang akan datang, semoga anggaran yang telah disiapkan benar-benar dapat dimanfaatkan.

Polemik Pekanbaru Kota Madani

kota madani
Source: instagram

Kamis (31/12) yang lalu, tulisan raksasa Pekanbaru Kota Madani yang berada di persimpangan Bandara Sultan Syarif Kasim II ditutupi oleh spanduk yang bertuliskan “Bertuah Bukan Madani” oleh oknum tidak dikenal.

Hal ini merupakan bentuk protes dari masyarakat yang tidak setuju julukan Pekanbaru Kota Bertuah berubah menjadi Pekanbaru Kota Madani.

Seperti yang kita ketahui bahwa selama ini julukan Kota Pekanbaru adalah Bertuah, yang merupakan kepanjangan dari Bersih, Tertib, Usaha Bersama, Aman dan Harmonis.

Sedangkan Pekanbaru Kota Madani adalah visi dan misi Wali Kota Pekanbaru, Firdaus dalam mewujudkan Kota Pekanbaru menuju Kota Metropolitan yang Madani.

Diharapkan Kota Pekanbaru nantinya akan berkembang pesat dan masyarakatnya pun beradab serta berakhlak. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Pemko mengadakan program Maghrib Mengaji.

Bahkan berdasarkan #pollingPKU yang dilempar oleh infoPKU, sebanyak 86% dari 161 pemilih lebih memilih Kota Bertuah ketimbang Madani.

Berikut ini pendapat followers kami yang memilih Kota Bertuah:

Berikut ini pendapat followers kami yang memilih Kota Madani:

Namun ternyata juga ada followers kami yang memilih netral:

Meski masyarakat lebih memilih Bertuah, lain halnya dengan pihak Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau yang ternyata tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Wakil Ketua LAM Riau, Edyanus Herman Halim, mengatakan bahwa perubahan slogan itu merupakan salah satu tujuan Pemko untuk mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi Kota Madani, sehingga tidak perlu dipermasalahkan.

Kemudian ia meminta kepada masyarakat Kota Pekanbaru agar dapat menerima sloganbaru tersebut dan menjadikan Pekanbaru ini sebagai Kota yang Madani.

Bagaimana dengan Encik dan Puan? Silakan sampaikan pendapat Encik dan Puan di kolom komentar yang telah disediakan.

Ironi Pejalan Kaki di Pekanbaru

Kota Pekanbaru kini sedang berbenah, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah menata kawasan depan ruko untuk dijadikan sebagai pedestrian bagi para pejalan kaki.

Tujuannya agar nantinya mereka (para pejalan kaki) merasa nyaman saat berjalan kaki di kawasan depan ruko. Terbukti dengan letak pedestrian lebih tinggi 20 cm dari badan jalan beraspal yang dijadikan parkir kendaraan.

Lalu terdapat tempat duduk untuk tempat istirahat masyarakat sembari menikmati suasana kota. Kenyamanan yang diberikan Pemko sangat diapresiasi oleh para pejalan kaki.

Namun sayangnya kenyamanan tersebut seketika dicoreng oleh “aksi nakal” para pedagang kaki lima (PKL), sehingga membuat para pejalan kaki harus menghindarinya dengan minggir ke jalan raya.

Selain itu, masih ada saja para pengendara memarkirkan kendaraannya di atas pedestrian. Padahal seharusnya pedestrian sepanjang 3 meter dari ruko adalah kawasan bebas parkir kendaraan.

Dari sini dapat dilihat, hak para pejalan kaki dirampas dan tidak dipedulikan hanya demi pundi-pundi keuntungan belaka oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Masyarakat sebagai pejalan kaki menyesali adanya kejadian ini dan berharap agar Pemko segera cepat tanggap  untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Jika masalah ini tidak diselesaikan dengan cepat, maka tidak memungkinkan akan memakan korban jiwa. Sebaiknya mencegah sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.

Berikut ini beberapa opini dari followers kami terkait keadaan pedestrian di Pekanbaru:

Pasar Sago, Pecinan ala Pekanbaru

0

Di Kota Pekanbaru ada sebuah kawasan kecil yang dihuni oleh para etnis Tionghoa. Biasanya kawasan ini disebut dengan Chinatown atau yang lebih dikenal dengan kawasan pecinan.

Kawasan pecinan di Kota Pekanbaru sendiri terletak di Jalan Juanda dan Jalan Karet. Tiap paginya, kawasan ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat.

Adapun penyebabnya adalah karena di kawasan pecinan ini terdapat sebuah pasar tradisional yang bernama Pasar Sago.

Di pasar Sago ini Encik dan Puan akan mendapatkan pengalaman berbelanja yang berbeda dari pasar pada umumnya.

Sama halnya dengan kawasan pecinan pada umumnya, selama berada di pasar ini, Encik dan Puan akan mendengar aneka lantunan lagu-lagu khas Tionghoa.

Di pasar Sago, Encik dan Puan bisa mendapatkan aneka kebutuhan dapur yang kualitasnya tak kalah bagus dan bersih, sama seperti yang ada di supermarket.

Tak hanya itu, beberapa buah dan ikan tertentu juga hanya ada di pasar Sago. Misalnya, untuk memasak masakan melayu berbahan dasar ikan lumi/lomak. Dimana Ikan lumi/lomak paling fresh hanya bisa didapatkan di pasar Sago.

Tak hanya menjual kebutuhan dapur, beberapa los di pasar Sago juga menyediakan aneka kebutuhan ibadah bagi warga Tionghoa, seperti kertas doa, lilin, kue dan buah untuk sembahyang yang cukup lengkap.

Selepas berbelanja, tak ada salahnya untuk memanjakan perut Encik dan Puan. Di kawasan ini banyak terdapat kedai kopi yang memiliki menu istimewa yang dapat dinikmati untuk sarapan.

Tentunya kebanyakan makanan khas kedai kopi milik kaum Tionghoa seperti: bubur ayam, cakwe, kwetiau dan sebagainya.

Terakhir, jangan lewatkan event tahunan seperti Imlek. Selama Imlek, kawasan ini akan semarak dengan aneka acara seperti pameran, festival kue bulan dan juga festival kembang api yang tentunya sayang untuk dilewatkan.

Riau Kembali Kemarau Awal Tahun Depan

suasana taman nasional Tesso Nilo yang terbakar, gambar diambil dari dalam bus | infoPKU
suasana taman nasional Tesso Nilo yang terbakar, gambar diambil dari dalam bus | infoPKU

Awal tahun mendatang, Provinsi Riau diprediksi akan kembali dilanda kemarau. BMKG memprediksi kemarau panjang yang melanda Provinsi Riau berlangsung pada bulan Januari-Maret 2016.

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan jika sepanjang tiga bulan tersebut ada kebakaran hutan dan lahan, tentu sebagian besar wilayah Riau akan kembali diselimuti kabut asap.

Adapun penyebabnya karena arah angin diprediksi dari arah Selatan ke Utara. Sehingga ia meminta kepada pemerintah untuk waspada, serta fokus pada pencegahan sejak dini.

Menanggapi hal itu, Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman, mengakui bahwa pemerintah telah memulai pencegahan. Ia meminta kepada seluruh pihak untuk memulai upaya pencegahan karhutla agar tidak terulang lagi selanjutnya.

Sugarin juga mengatakan mulai bulan Januari mendatang, berdasarkan pantauan satelit, diprediksi musim hujan akan berakhir dan akan memasuki musim kemarau.

Kondisi tersebut diperkirakan berlangsung hingga bulan Maret. Lalu pada pertengahan bulan Maret hingga bulan Mei, Riau kembali memasuki musim hujan.

Tentunya hal tersebut jika tidak ada perubahan iklim secara menyeluruh di wilayah Asia Tenggara. Namun, perubahan masih mungkin terjadi jika badai Elnino yang biasa melanda kawasan Filipina kembali terulang.

Diprediksi pada bulan Mei tahun depan akan kembali hujan, kemudian kemarau akan berlangsung hingga bulan September atau bulan Oktober.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa karhutla masih terjadi. Tetapi skalanya lebih kecil jika dibandingkan tahun ini.

Wako Pekanbaru Panen Cabe Merah

panen cabe
Source: pekanbaru.go.id

Sabtu (26/12), Wali Kota bersama para tokoh masyarakat di kawasan kebun milik kelompok Tani Pemuda Mandiri di Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, memanen cabe merah.

Wali Kota sendiri menyampaikan apresiasinya kepada para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Tani Pemuda Mandiri Kelurahan Muara Fajar.

Perlu diketahui bahwa kelompok muda ini telah berhasil mengolah lahan pertanian yang tersedia menjadi kebun cabe di kawasan Rumbai.

Keberhasilan tersebut oleh Wali Kota akibat andil yang sangat besar dari para pemuda, sehingga ikut menaikkan citra Kota Pekanbaru dari sisi budidaya cabe merah.

Wali Kota juga mengungkapkan bahwa dari kualitas cabe merah yang dipanen ini tidak kalah dengan daerah lain. Namun, diakuinya bahwa pihaknya kurang gencar mempromosikan hal tersebut.

Oleh karena itu pihaknya berharap kepada lapisan masyarakat untuk turut serta mempromosikan tentang keberadaan cabe merah serta komoditi sayur di Kota Pekanbaru.

Wali Kota juga berharap agar Kota Pekanbaru dapat menjadi sentra produsen cabe merah, sehingga Kota Pekanbaru tidak lagi tergantung pada pasokan dari daerah lain.

Selain memanen cabe merah, Walikota juga menyerahkan bantuan berupa bibit ayam dan bantuan ternak sapi serta penyerahan bantuan secara simbolis rumah layak huni (RLH) kepada warga Rumbai.

Adapun penyerahan RLH tersebut diserahkan oleh Wali Kota Firdaus kepada Pak Suma, warga Rumbai yang juga mantan veteran RI.

Kepala Dinas Pertanian Kota Pekanbaru, Hj El Syabrina, dalam sambutannya menyampaikan bahwa panen raya ini mampu menekan inflasi pada bidang komoditi cabai merah di Kota Pekanbaru.

Ia berharap dengan keberhasilan panen raya ini, dapat memotivasi para petani cabe di Pekanbaru agar dapat meningkatkan hasil panen berikutnya.

Kabar baiknya, harga cabe merah asal Bukit Tinggi yang berada di Pekanbaru menurun akibat panen raya ini. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Disperindag Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman.

Pasar Dupa Yang Tersembunyi

0

Tidak banyak yang mengetahui lokasi Pasar Dupa. Walaupun terletak di pusat Kota Pekanbaru, nyatanya pasar ini tersembunyi di balik ruko-ruko di Jalan Sudirman.

Bagi warga Kelurahan Tengkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Pasar Dupa adalah pasar tradisional yang cukup ramai aktifitas jual belinya.

Jika Encik dan Puan belum tahu, Pasar Dupa terletak di seberang Rumah Sakit Awal Bros. Pasar ini merupakan pasar pagi yang selalu ramai dikunjungi warga untuk berbelanja berbagai kebutuhan rumah tangga.

Saat memasuki pasar Dupa, los pertama yang ditemui ialah los sayuran. Memasuki area dalam ada los daging, kemudian los peralatan dapur dan diakhiri dengan los pakaian.

Kondisi Pasar Dupa sendiri relatif sama dengan pasar tradisional pada umumnya, tetapi pembagian los-los penjual telah tertata dengan baik, sehingga pembeli dapat menemukan apa yang dibutuhkan secara cepat.

Lapak-lapak di pasar tersebut terbuat dari kayu, bahkan kondisi kayu di beberapa kios telah tua dimakan usia. Tentu saja kondisi demikian jelas sangat rawan kebakaran.

Perlu diketahui bahwa Pasar Dupa dikelola oleh pihak swasta, tetapi akses jalan menuju ke sana merupakan jalan milik Pemerintah Kota Pekanbaru

Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban pengelola untuk menciptakan kondisi pasar tersebut sejalan dengan aturan Pemko. Nah Encik dan Puan sudah pernah ke Pasar Dupa? Yuk, coba telusuri pasar tersembunyi yang satu ini.

Pekanbaru Miliki Road Sweeper

source: pekanbaru.go.id
source: pekanbaru.go.id

Selasa (22/12) yang lalu, Wali Kota Pekanbaru meresmikan satu unit road sweeper atau mobil penyapu jalan Kota Pekanbaru di Halaman Kantor Wali Kota.

Road sweeper berukuran menengah ini nantinya akan beroperasi di jalanan protokol di Kota Pekanbaru serta dapat menampung sampah hingga 2,6 meter kubik.

Dengan demikian sampah yang berserakan di beberapa ruas jalan protokol dalam waktu dekat tidak lagi disapu oleh petugas kebersihan.

Adapun tujuan Pemerintah kota Pekanbaru menyediakan mobil penyapu sampah ini adalah sebagai upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai kota bersih.

Wali Kota mengakui bahwa pihaknya harus melek dengan teknologi, sehingga pihaknya juga harus mengimbanginya dengan sistem pengelolaan kebersihan kota yang canggih.

Terlebih selama ini arus lalu lintas yang padat dapat membahayakan para petugas penyapu jalan yang didominasi oleh kaum Ibu. Dengan adanya mobil penyapu sampah ini maka akan lebih aman dan lebih bersih.

Untuk tahun ini Pemko baru bisa membeli satu unit, dimana harga satu unitnya mencapai Rp 2,7 milyar. Oleh Sebab itu Pemko juga berharap ada dana CSR dari perusahaan untuk pengadaan road sweeper ini.

Kedepannya, Wali Kota Pekanbaru menargetkan akan menambah 5 unit lagi. Sedangkan untuk perawatannya, teknisi mobil tersebut telah memberikan transfer ilmu kepada DKP Pekanbaru.