Home Blog Page 265

Pekanbaru Punya Wisata Hutan

Peresmian Hutan Wisata oleh Wali Kota beberapa waktu yang lalu
Peresmian Hutan Wisata oleh Wali Kota beberapa waktu yang lalu

Kota Pekanbaru selama ini lebih dikenal sebagai kota bisnis, ketimbang tujuan wisata. Terlebih lagi Kota Pekanbaru kekurangan ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, hutan berantara yang berada di areal tanah pencadangan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, kemudian disulap jadi wisata hutan.

Kawasan ini sendiri sangat cocok dimanfaatkan Encik dan Puan untuk jogging maupun bersepeda. Adapun kawasan ini sendiri telah diresmikan Rabu (2/12) Wali Kota Pekanbaru, Firdaus. Wisata hutan ini memiliki luas 10 hektar dan hutan kota seluas 26 hektar.

Diungkapkan oleh Wali Kota Pekanbaru, bahwa tempat ini adalah taman yang akan menjadi paru-paru kota. Wisata hutan ini juga dapat dijadikan lokasi penelitian dan arena bermain bagi para pelajar. Sebab di dalam hutan ini terdapat berbagai jenis binatang yang dilindungi, seperti kera serta berbagai jenis burung.

Wali Kota kemudian membeberkan bahwa dengan adanya wisata hutan ini akan menambah ajang wisata bagi masyarakat Kota Pekanbaru yang membutuhkan wisata alam beserta sungainya. Selain itu, di dalam hutan wisata tersebut terdapat fasilitas untuk jogging, flying fox, taman mancing.

Wali Kota juga menambahkan bahwa pihaknya akan membangun arena paintball untuk perang-perangan. Pihaknya juga akan mulai menanam sekitar 2.000 bibit pohon buah mangga, matoa, durian, tampui, dan masih banyak lagi untuk menggantikan pohon akasia.

Sementara itu Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Henri Alfiandi, mengatakan bahwa kawasan lahan pencadangan Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya areal yang memiliki hutan di Kota Pekanbaru. Kawasan ini merupakan salah satu paru-paru kota Pekanbaru.

Terminal Kargo Pekanbaru Selesai 2017

terminal kargo pekanbaru

Jelang akhir tahun 2015 kemarin, Walikota Pekanbaru, Firdaus ST,MT, mencoba kembali melihat proses pembangunan Terminal Kargo atau barang yang direncanakan Pemerintah Kota Pekanbaru pada tahun 2015, di Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan.

Berdasarkan tinjauan tersebut, secara keseluruhan pelaksanaannya secara bertahap telah sesuai dengan rencana. Yakni memasuki proses pematangan lahan dari kondisi alami yang dilakukan telah berjalan lancar.

Dijelaskan oleh Wali Kota bahwa Pemko Pekanbaru telah merencanakan pembangunan Terminal Kargo ini dengan luas lahan mencapai 18 hektare.

Adapun fungsi dari Terminal Kargo ini adalah untuk menertibkan sistem bongkar muat, sehingga lebih rapi dan tertata. Terlebih kita ketahui saat ini, bongkar muat dilakukan pada sembarang tempat serta di pinggir jalan.

Aksi bongkar muat barang disembarang tempat ini biasanya dilakukan di Pasar Pagi Arengka, Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Soekarno Hatta, Jalan SM Amin dan beberapa lokasi lainnya.

Diprediksi pembangunan Terminal Kargo milik Pemerintah Kota Pekanbaru ini akan segera selesai pada tahun 2017 mendatang.

Jika sesuai rencana selesainya pembangunan jalan auto ringroad pada tahun yang sama, maka pada tahun 2018 seluruh aktifitas bongkar muat dapat pindah total di Terminal Kargo.

Wali Kota mengakui bahwa pembangunan ini sedikit terganggu penganggarannya karena adanya pengurangan penerimaan dari pusat, yang mengakibatkan semua sektor mengalami pemotongan anggaran.

Padahal tadinya Pemko telah menganggarkan pembangunannya di tahun 2015 dari Rp8 miliar menjadi Rp6 miliar. Sehingga pengerjaan pematangan lahannya direncanakan tuntas hingga pembangunan tahun 2017.

Selama 2015, 10 Gajah Sumatera di Riau Mati

gajah

Sebanyak 10 ekor gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) ditemukan dalam kondisi sudah mati di Provinsi Riau sepanjang tahun 2015 yang lalu.

Meski demikian, jumlah kematian hewan yang dilindungi ini mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2014 yang berjumlah 24 ekor.

Kebanyakan hewan langka ini ditemukan mati di kawasan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI), di mana dua diantaranya ditemukan di PT Arara Abadi dan tiga ekor di areal PT RAPP.

Selain di dua kawasan HTI milik dua perusahaan kayu tersebut, kematian hewan ini juga ditemukan di areal Hutan Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN). Bahkan gajah latih milik WWF juga ditemukan mati.

Dijelaskan oleh Humas World Wide Fund for Nature (WWF), Syamsidar, Rabu (30/12) yang lalu, bahwa kasus kematian hewan ini disebabkan oleh perburuan gading serta konflik.

Untuk kasus yang terjadi di areal HTI, WWF meminta kepada dua perusahaan kayu tersebut untuk lebih serius dalam melindungi hewan yang hampir punah tersebut.

Perlu diketahui bahwa jika perusahaan mendapatkan izin konsesi, maka sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan tersebut untuk melindungi sumber daya alam hayati yang berada di arealnya.

Syamsidar sendiri menyayangkan kelalaian kedua perusahaan tersebut dalam melindungi flora dan fauna yang berada di wilayah konsesinya.

Ia menyontohkan bahwa seharusnya perusahaan memantau jika gajah akan memasuki wilayah konflik. Karena telah banyak kasus kematian gajah di areal yang bersengketa antara warga dan perusahaan.

Besar kemungkinan hewan ini akan dibunuh saat sudah memasuki wilayah konflik. Oleh sebab itu pihak perusahaan harus bisa menggiringnya ke areal yang lebih aman.

WWF sendiri menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan metode penggiringan hewan mamalia raksasa jika akan memasuki daerah konflik.

Syamsidar mengklaim bahwa dengan metode yang dilakukan oleh pihaknya menjadi salah satu faktor mengapa terjadi penurunan angka kematian hewan bergading ini pada tahun 2015 jika dibandingkan pada tahun 2014.

75 persen hewan bergading ini bertahan di areal konsesi. Karena berdasarkan pengamatan pihaknya, hutan lindung tempat habitat gajah di Riau telah rusak akibat pembalakan liar.

Sangat disayangkan karena saat ini habitat gajah Sumatera di Riau kondisinya sangat kritis. Jika tidak ada langkah serius, maka gajah Sumatera yang merupakan satu-satunya spesies yang hidup di Indonesia akan punah.

Tiap tahunnya ditemukan kematian gajah yang sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia. Ia mengatakan bahwa sejak tahun 2004 hingga tahun 2015, sebanyak 150 ekor gajah Sumatera mati.

Namun, WWF dapat sedikit bernafas lega karena ada kasus kematian gajah yang berhasil diungkap pada Februari 2015 lalu. Di mana Polda Riau menangkap tujuh tersangka pembantai gading gajah.

Dari tujuh pemburu tersebut, salah seorang diantaranya merupakan anggota Perbakin. Delapan gading gajah berhasil disita oleh Polisi dari pengungkapan kasus ini.

Untuk saat ini diperkirakan gajah yang tersisa di Riau sekitar 230 ekor, yang mana sebagian besarnya bertahan hidup di Taman Nasional.

Gerhana Matahari Total 2016

0

gerhana-matahari-total

Di tahun 2016 ini, tepatnya pada tanggal 9 Maret mendatang, fenomena alam Gerhana Matahari Total akan menyambangi Indonesia.

Uniknya lagi peristiwa langka ini hanya terjadi di wilayah Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.

Thomas mengatakan Gerhana Matahari Total terjadi saat piringan bulan menutupi seluruh piringan matahari, sehingga matahari terlihat gelap total akibat pancaran cahaya ke bumi terhalang oleh bulan.

gerhana_matahari

Yang membuat istimewa Gerhana Matahari Total ini adalah atmosfer matahari (korona) yang indah itu dapat dilihat dengan mata langsung.

Untuk diketahui bahwa selama terjadinya gerhana, korona tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi harus menggunakan kacamata pelindung ultraviolet.

Dijelaskan oleh Thomas bahwa Gerhana Matahari Total tersebut merupakan radiasi matahari yang tertutup oleh bulan, sehingga tidak berbahaya sama sekali.

Melihat-Gerhana-Matahari-Total

Gerhana Matahari Total ini hanya dapat diamati dari daerah yang dilintasi bayangan umbra bulan, sedangkan jalur gerhana tersebut akan melintasi 10 provinsi di Indonesia.

Sayangnya fenomena langka ini tidak menghampiri Riau, karena ke-10 provinsi tersebut adalah Bengkulu, Sumsel, Babel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulbar, Sulteng dan Maluku Utara.

Ditambahkan oleh Thomas bahwa nanti saat terjadinya fenomena alam yang langka ini, suasana di daerah yang dilintasi akan seperti malam purnama.

Di bagian timur Indonesia, gerhana ini akan berlangsung sekitar tiga menit sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Sedangkan untuk di bagian barat akan berlangsung sekitar dua menit, pada pukul 07.30 WIB.

Sebelumnya Indonesia juga pernah mengalami fenomena ini di tahun 1983, tepatnya pada tanggal 11 Juni 1983 silam.

Mei 2016, SIM C Tidak Berlaku untuk Semua Motor

0

sim ilustrasi

Mulai bulan Mei mendatang, ada aturan baru yang dikeluarkan Korlantas Polri terkait SIM C untuk pengemudi roda dua atau sepeda motor.

Nantinya SIM C yang Encik dan Puan miliki tidak akan berlaku lagi untuk semua jenis motor, tetapi akan ada penggolongannya lagi.

Penggolongan tersebut bergantung pada CC motor Encik dan Puan. hal tersebut disampaikan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Risyapudin Nursin, Ahad (9/1).

Berikut ini pengelompokan SIM C yang diklasifikasikan berdasarkan kapasitas mesin motor (CC):

  • SIM C: untuk sepeda motor berkapasitas mesin kurang dari 250 CC
  • SIM C1: untuk sepeda motor berkapasitas 250-500 CC
  • SIM C2: untuk sepeda motor berkapasitas mesin 500 CC ke atas

Rencananya, penggolongan SIM C tersebut akan direalisasikan pada triwulan pertama 2016. Risyapudin mengatakan bahwa paling telat April 2016 akan direalisasikan.

Sedangkan untuk penggantian SIM C dengan golongan baru ini akan dimulai serentak pada bulan Februari hingga April 2016. Sehingga nantinya SIM C tidak lagi bisa digunakan untuk semua jenis motor.

Kebijakan penggolongan SIM ini disambut positif oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Mulfachri Harahap, Senin (11/1), terutama jika kebijakan ini memang untuk menertibkan lalu lintas.

Ia mengatakan bahwa untuk penerapannya perlu dipersiapkan dengan matang, mulai dari kajian yang memadai hingga basis data yang kuat.

Selain itu, ia mengatakan bahwa kebijakan penggolongan SIM C ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki basis data Polri terhadap kepemilikan sepeda motor.

Jokowi Akan Resmikan PLTU Tenayan Raya

source: skyscrapper
source: skyscrapper

Akan beroperasi pada Januari 2016 ini, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Meski Jokowi dijadwalkan akan langsung meresmikan PLTU Tenayan Raya ini bersamaan dengan ground breaking Tol Pekanbaru-Dumai, kapan tanggalnya masih belum dapat dipastikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertambangan Energi Sumber Daya Mineral (Distamben) Provinsi Riau, Syahrial Abdi, Jumat (8/1/16).

Nanti dengan segera beroperasinya PLTU dengan daya sebesar 2×100 megawat tersebut, maka otomatis akan menambah pasokan daya listrik yang selama ini masih menjadi permasalahan.

Syahrial menjelaskan bahwa secara teknis untuk infrastruktur PLTU Tenayan Raya sudah tidak ada masalah. Sedangkan untuk mesin pembangkitnya sendiri hanya tinggal menunggu jaringan koneksi elektrifikasi yang disiapkan oleh Pemko Pekanbaru.

Ia mengatakan bahwa dengan semakin cepat pengoperasian PLTU Tenayan Raya, tentunya akan berdampak positif terhadap pembangunan di Provinsi Riau, terrutama soal elektrifikasi.

Meski demikian, Syahrial mengakui pembangunan PLTU ini sendiri masih terkendala terkait pembebasan lahan untuk pembangunan tapak.

Trayek Oplet Akan Dipindahkan

oplet

Kali ini Pemko Pekanbaru berupaya memindahkan jalur oplet dari perumahan ke halte-halte bus Trans Metro Pekanbaru (TMP).

Diharapkan oplet yang ada di Kota Pekanbaru dapat menjadi pengantar penumpang ke TMP dari perumahan warga menuju ke halte TMP terdekat saja.

Dengan demikian maka oplet masih tetap dapat beroperasi. Hal tersebut disampaikan oleh Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Pekanbaru, Dedi Gusriadi, Jumat (8/1).

Saat ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Pekanbaru bersama dengan pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) kota Pekanbaru sedang melakukan berkoordinasi.

Dishubkominfo telah melakukan kajian, sekarang tinggal kesepakatan dari pihak Organda untuk memastikan rute-rute mana saja yang akan dilalui oleh oplet tersebut.

Dikatakan oleh Dedi, jika rencana ini terwujud maka dapat menguntungkan para pengusaha oplet. Selain itu juga dapat memanjakan masyarakat Pekanbaru untuk menggunakan sarana angkutan umum.

Terkait hal tersebut, Ketua Organda Pekanbaru, Syaiful Alam, Ahad (10/1), merestui rencana Pemko Pekanbaru untuk memindahkan jalur oplet tersebut.

Ia mengatakan bahwa rencana itu tidak memindahkan jalur trayek oplet secara keseluruhan, tetapi untuk mengurangi jumlah oplet yang ada di jalan protokol.

Adapun tujuannya sendiri adalah untuk mengurangi kemacetan. Ia berharap agar Pemko merekrut supir dan kernet oplet yang biasa beroperasi di jalan protokol untuk menjalankan feeder (pengantar penumpang dari permukiman ke Halte) itu.

Nantinya fasilitas kendaraan feeder tersebut direncanakan memiliki fasilitas lebih, bisa jadi nanti menggunakan AC yang akan membuat penumpang nyaman.

Bank Sampah Untuk Peduli Lingkungan

Di tiap kota terdapat Bank yang membantu masyarakat dalam mengurus keuangannya, namun di kota Pekanbaru, ada juga Bank yang lain, yaitu Bank Sampah.

Seperti yang kita ketahui, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Maka untuk itu diperlukan pengelolaannya berupa Bank Sampah.

Bank sampah yang bermula dari keinginan mendaur ulang ini sendiri terletak di Jalan Gajah Ujung No 33, Kelurahan Rejosari Kulim, Pekanbaru.

Lalu berdasarkan UU No. 08 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, maka pada tahun 2011, kegiatan mendaur ulang tersebut berkembang menjadi Bank Sampah dengan nama Dalang Collection.

Nama Dalang sendiri diambil dari singkatan “daur ulang”, bank sampah ini sendiri menjadi pelopor bagi Bank Sampah di Propinsi Riau, khususnya kota Pekanbaru.

Sebenarnya Bank Sampah wajib ada di tiap kabupaten/kota se-Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012. Namun jumlahnya masih sedikit, salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat.

Hj. Soffia Seffen SH, selaku ketua dan pemilik Bank Sampah “Dalang Collection” Pekanbaru menjelaskan tujuan bank sampah ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah.

“Masyarakat harus mulai mengelola sampahnya dari berbagai sumber sebelum dibuang, karena di dalam sampah yang akan diolah bisa menjadi nilai ekonomis,” ujarnya.

Sistem Bank Sampah sama seperti dengan pengepul, akan tetapi terdapat perbedaan pada sistem kerjanya. Di mana Bank Sampah telah diatur dalam Undang-Undang.

Secara lebih rinci, masyarakat yang telah menjadi nasabah, kemudian menabung sampah, akan dicatat dalam sebuah buku.

Lalu sampah yang ditabung akan didaur ulang menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis dan profitnya dibagikan kepada para nasabah.

Untuk saat ini, anggota Bank Sampah “Dalang Collection” berjumlah ratusan. Akan tetapi yang kini aktif, hanya 40 orang, dengan memiliki berbagai peralatan dan dua kendaraan operasional.

Tambahnya lagi, “untuk sampahnya sendiri, Bank Sampah menerima sampah organik dan non-organik, kecuali yang bahannya berbahaya dan juga yang tidak bisa didaur ulang”.

Sampah yang mudah didaur ulang akan menghasilkan berbagai produk yang mumpuni. Terlihat pada hasil produk Bank Sampah “Dalang Collection”, seperti sendal, tas, baju, penutup dispenser dan masih banyak lagi.

Untuk diketahui bahwa produk daur ulang dari “Dalang Collection” ini sendiri telah dipasarkan di wilayah Pekanbaru dengan harga yang terjangkau.

Keberadaan Bank Sampah “Dalang Collection” ini sangat diapreasiasi oleh Pemko Pekanbaru, sekolah hingga komunitas peduli lingkungan.

Terbukti dengan adanya kunjungan dari berbagai instansi, baru-baru ini dikunjungi SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru. Selain itu, terimanya beberapa piagam penghargaan.

Meski Bank Sampah ini didukung berbagai instansi, termasuk Pemko, tetapi partisipasi masyarakat masih dirasa kurang.

Diharapkan kedepannya, banyak masyarakat yang tidak langsung membuang sampah, apalagi sembarangan.

Karena masyarakat bisa mengelola sampahnya sendiri atau menjadi nasabah bank sampah yang menandakan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Bagi Encik dan Puan yang berminat membeli kerajinan hasil daur ulang atau menjadi nasabah Bank Sampah, bisa langsung mendatangi Bank Sampah “dalang collection”.

Marilah Encik dan Puan, kita bersama-sama peduli sampah, peduli lingkungan, untuk generasi di masa yang akan datang.

Wisata Alam Mayang di Tengah Pesatnya Kota

0

Siapa yang tak kenal dengan Wisata Alam Mayang? Satu-satunya tempat rekreasi alam yang berlokasi di tengah pesatnya perkembangan Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru.

Seperti yang Encik dan Puan ketahui bahwa Pekanbaru memang tidak memiliki banyak tempat wisata, terutama wisata alam. Sehingga Alam Mayang selalu menjadi tempat favorit warga.

Lokasi

Rumah Pariwisata Alam Mayang, kini namanya, terletak di Jalan Imam Munandar. Lokasinya dapat ditempuh sekitar 6 KM dengan jalur darat dari pusat kota.

Buka setiap hari dengan jam berkunjung dimulai dari pagi hingga Pukul 18.00 WIB. Dengan harga tiket yang relatif terjangkau, kita sudah bisa memasuki tempat wisata yang ditumbuhi banyak pepohonan ini.

Sedangkan konsepnya berupa ruang hijau dengan luas lahan lebih kurang 24 hektare. Dari sini kita dapat menikmati hembusan udara segar, dan pemandangan hijau yang menyejukkan mata.

Aneka Wahana

Dulunya, Alam Mayang hanya sekedar tempat rekreasi seperti piknik keluarga dan memancing beberapa jenis ikan, seperti Nila, Sepat Siam, Gurame dan lain-lain.

Namun kini Alam Mayang telah berbenah dengan menyuguhi berbagai wahana yang membuat pengunjung betah disini.

Seperti yang ingin menguji adrenalin dengan ATV, Banana Boat, Bumber Boat & Dayung, Bola Air, Bom-Bom Car, Rumah Hantu.

Bagi Encik dan Puan yang tidak suka menguji adrenalin, bisa bersantai dengan Ayunan, Bianglala dan Sepeda Air, atau juga mengitari Alam Mayang dengan Kereta Wara-Wiri.

Tidak lupa pula di sini terdapat wahana yang memang dikhususkan untuk anak-anak, seperti Balon Loncat, Becak Mini dan Mandi Bola.

Fasilitas Umum

Selain wahana, Alam Mayang menyediakan Mushalla demi kelancaran beribadah kaum muslim dan juga Posko Kesehatan untuk mengantisipasi pengunjung yang mengalami gangguan dengan kesehatannya.

Pihak pengelola Alam Mayang juga menyediakan tempat bagi pengunjung yang ingin mengadakan acara, seperti pertunjukkan, arisan, reunian dan sebagainya.

Tidak hanya itu saja, pada Minggu (3/1/2016) yang lalu, Alam Mayang mengadakan pemecahan rekor MURI Indonesia “Tumpuk Bolu Kemojo Tertinggi di Indonesia”.

Hal tersebut diadakan dalam upaya pelestarian kuliner tradisional dan mendukung program pemerintah Provinsi Riau, yaitu Riau The Homeland of Melayu.

Souvenir

Jika lelah menjelajahi Alam Mayang, Encik dan Puan dapat bersantai di pendopo atau juga berbelanja berbagai kerajinan dan souvenir khas nusantara, dari Riau, Bandung, Bali, Yogyakarta dan daerah lainnya.

Melihat potensinya yang beragam, Wisata Alam Mayang sangat cocok bagi masyarakat yang ingin menghilangkan rutinitasnya sejenak dari kesibukan bekerja, terlebih lagi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan.

Lowongan Kerja di BNN Riau

bnn

Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau yang terletak di Jalan Pepaya nomor 65, Pekanbaru, membuka lowongan sebagai berikut:

  • Pendamping Rehabilitasi sebanyak 8 Orang (diutamakan yang memiliki setifikat konselor)
  • Petugas Administrasi dengan syarat: Wanita maupun Pria, pendidikan minimal SMA, cermat dalam menggunakan komputer, serta berpenampilan menarik
  • Juru Masak dengan persyaratan sebagai berikut: Pria maupun wanita, pendidikan minimal SMP, ahli memasak
  • Perawat dengan persyaratan wanita, pendidikan minimal D3 Keperawatan, serta berpenampilan menarik

Diharapkan kepada setiap pelamar untuk mengantarkan lamarannya tersebut ke kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau yang beralamatkan di Jalan Pepaya nomor 65, maksimal pada tanggal 15 Januari 2016 pukul 15.00 WIB.

Lampirkan pada lamaran Encik dan Puan: Foto, CV, fotokopi KTP dan ijazah terakhir, SKCK, Surat Keterangan Bebas Narkoba. Info lebih lanjut bisa mention ke akun Twitter milik BNN Provinsi Riau di @bnnp_riau