Dinas Kesehatan (Dinskes) Provinsi Riau melaporkan jika sampai saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Riau sudah mencapai 810 kasus.
Dari 810 kasus DBD tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Riau. Namun angka DBD paling tinggi banyak ditemukan di Kota Pekanbaru dengan jumlah 169 kasus. Kemudian daerah dengan kasus DBD paling rendah ada di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan jumlah kasus sebanyak 3 kasus.
Data Kasus DBD di Riau
Dari rincian data yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, adapun data kasus DBD di Riau adalah sebagai berikut:
- Januari ada 200 kasus
- Februari ada 123 kasus
- Maret ada 133 kasus
- April ada 92 kasus
- Mei ada 139 kasus
- Juni ada 124 kasus
Harus Ada Pemantau Jentik
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal mengungkapkan jika ingin kasus DBD tidak semakin bertambah, maka menurutnya harus ada juru pemantau jentik (Jumantik).
Dijelaskan Zainal, juru pemantau jentik itu sendiri merupakan bagian dari anggota keluarga masing-masing dari setiap rumah. Bahkan harus dimulai dari kamar mandi, kemudian membersihkan sarang jentik tersebut. Karena jika tidak ada jentik pasti tak ada nyamuk.
“Jadi gerakan 3 M yang harus kita giatkan,” ucapnya, Kamis (27/7/2023).
Meski demikian, ia mengakui bahwa cenderung terjadi penurunan tren kasus DBD di Riau. Hal tersebut jika melihat dari data yang ada.
Selain itu ia juga berpesan kepada masyarakat untuk mengenali dan menghindari gigitan nyamuk yang membawa virus itu terutama pada pagi dan sore hari.
“Agar terhindar dari DBD,” tutupnya.