Agung Anugrah Jawab Keluhan, Jelaskan Kondisi Tirta Siak

0
1071
Jawab Keluhan, Agung Anugrah

Perumdam Tirta Siak kini tengah dalam sorotan tajam. Untuk jawab keluhan dari masyarakat, Agung Anugrah pun menjelaskan kondisi salah satu BUMD Kota Pekanbaru tersebut.

Agung Anugrah Jawab Keluhan Masyarakat

Kritikan terus dihadapi Perumdam Tirta Siak terkait dengan masalah kinerja. Mulai dari tak kunjung usainya kerusakan jalan yang disebabkan oleh pembangunan pipa-pipa baru air Perumdam Tirta Siak.

Kemudian menuding para pihak yang terlibat tidak mampu bekerja dengan benar. Adanya laporan anggaran yang dituding tidak transparan, hingga pemberhentian karyawan Tirta Siak.

Melalui kesempatan ini, selaku Direktur PDAM Tirta Siak ia menjelaskan situasi serta kondisi Perumdam Tirta Siak. Hal ini agar dapat diketahui pihak luar secara menyeluruh.

Agung kemudian menjawab tudingan tersebut dengan menganalogikan pembangunan pipa-pipa Perumdam Tirta Siak ibarat merenovasi sebuah rumah.

Menurutnya, membuat infrastruktur air minum Kota Pekanbaru yang lebih baik lagi merupakan hal yang betul.

“Jika diibarat kita sedang merenovasi rumah, maka rumah kita akan semrawut sementara. Namun setelah itu, akan lebih bagus lagi,” ungkapnya, Rabu (6/3/2024).

Air Minum Untuk Masyarakat

Diharapkan dengan pembangunan pipa-pipa baru ini, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mampu mengalirkan air minum kepada seluruh masyarakat di Kota Pekanbaru.

Tentu saja hal tersebut harus disertai dengan kemudahan akses, jangkauan jaringan pipa yang semakin meluas, serta air minum yang digunakan oleh masyarakat lebih sehat. Yang mana hal tersebut sesuai dengan Permenkes No. 32 Tahun 2017.

Perbaiki Jalan Rusak

Sementara pengaspalan untuk mengembalikan jalan yang dibongkar untuk pemasangan pipa akan segera dilakukan. Setelah uji ketahanan pipa terhadap tekanan air serta meninjau adanya kebocoran yang bisa terjadi (hydrotest).

Selain itu pengaspalan kembali juga perlu melihat kondisi cuaca. Jika dilakukan saat musim hujan, maka dikhawatirkan akan kembali terjadi kerusakan aspal. Sehingga perlu dilakukannya pemadatan terhadap lubang galian, guna memastikan jalan tersebut tidak amblas setelah dilakukan pengaspalan kembali.

“Perlu waktu sekurang-kurangnya 6 minggu dengan catatan tidak terjadi hujan. Jika hujan, maka bisa lebih dari itu,” ungkap Agung.

Transparansi Anggaran

Salah satu tudingan yang kembali muncul adalah transparansi anggaran yang digunakan Perumdam Tirta Siak saat melalukan pembaruan pipa-pipa baru. Dalam hal ini Agung menjelaskan bahwa transparansi dilakukannya serta jajaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Kami punya laporan periodik, audit kinerja, audit keuangan, dan lain sebagainya,” terangnya.

Proyek KPBU SPAM

Tudingan lainnya adalah Perumdam Tirta Siak tidak menyelesaikan berbagai pekerjaan. Adapun proyek yang dimaksud adalah proyek kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pekanbaru.

Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa proyek ini akan berlangsung selama 8 tahun, sehingga baru akan selesai pada tahun 2029. Meski demikian, pihaknya setiap tahun akan menyelesaikan tahapan proyek sesuai timeframe.

Ia menegaskan bahwa setiap proyek infrastruktur pasti membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan hasilnya baru dapat dinikmati setelah “barangnya” jadi.

Masalah Pegawai

Tidak hanya itu saja, Perumdam Tirta Siak juga mendapat tudingan terkait masalah pegawai yang diberhentikan dengan status tidak hormat sepanjang tahun 2022-2023.

Terkait hal tersebut, Agung mengatakan bahwa ada pegawai yang kontraknya tidak diperpanjang. Hal tersebut karena ada pegawai yang kehadirannya bermasalah dan ada juga yang melakukan fraud seperti pungutan liar illegal connection.

“Tentunya perusahaan harus mengambil langkah tegas terkait hal ini, demi menjaga pelayanan yang berkualitas terhadap pelanggan,” tegasnya.

Agung juga mengungkapkan bahwa jika ada pegawai yang memiliki “nomor punggung” tapi kinerjanya bermasalah, akan tetap diberhentikan. Pihaknya tidak akan pandang bulu terkait hal ini, karena meyakini pelayanan yang prima kepada masyarakat hanya bisa dilakukan oleh pegawai yang memiliki etos kerja yang tinggi.