Home Blog Page 266

Pekanbaru Bakal Punya Puskesmas Wisata

puskesmas wisata

Kota Pekanbaru sebentar lagi bakal punya Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Wisata yang terletak di Jalan Teuku Umar. Adapun pembangunan Puskesmas oleh Pemko Pekanbaru ini bertujuan agar terciptanya pelayanan kesehatan masyarakat dengan fasilitas yang tetap bisa bersaing dengan yang ditawarkan oleh swasta.

Seperti yang diterangkan oleh Wali Kota, Firdaus, ide membuat Puskesmas Wisata ini merupakan inovasi Pemko Pekanbaru dalam menciptakan pelayanan bagi masyarakat yang tidak mampu berobat ke klinik mewah. Puskesmas ini sendiri melayani 24 jam.

Pembangunan Puskesmas Wisata ini memakan biaya dari APBD Pekanbaru 2015 sebesar Rp5,3 Miliar, fasilitas yang dimiliki pun tidak kalah dengan klinik swasta. Puskesmas ini diharapkan dapat memberikan pelayanan seimbang bagi masyarakat dengan gratis.

Yang membedakan Puskesmas ini dengan Puskesmas pada umumnya adalah lingkungan, pelayanan, serta teknologi yang disediakan lebih moderen dan sedikit berkelas. Proses pembangunan fisiknya sendiri sudah hampir selesai, hanya tinggal finishing saja.

Wali Kota berharap agar Puskesmas ini dapat beroperasi Januari 2016 ini untuk menggantikan Puskesmas Kota Pekanbaru yang telah berusia puluhan tahun. Nanti ketika gedung Puskesmas Wisata selesai, semua manajemen Puskesmas Kota Pekanbaru akan dipindahkan ke Puskesmas Wisata ini.

Pemko Pekanbaru sendiri tengah berupaya memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, salah satunya dengan mengebut penyelesaian pembangunan RSUD Kota Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti, Tampan. Bahkan, pelayanan Puskesmas Sidomulyo rawat inap juga akan dialih status menjadi Rumah Sakit Pratama Tipe D.

Potensi Wisata 21 Air Terjun Riau

panisan
source: instagram

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau kini tengah berupaya mengembangkan potensi wisata yang ada di Riau. Salah satunya adalah objek wisata air terjun yang tersebar di lima Kabupaten di Riau.

Dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, pihaknya sudah meninjau langsung lokasi-lokasi air terjun tersebut. Setidaknya terdapat 21 titik lokasi air terjun yang telah didata pihaknya.

21 lokasi air terjun tersebut berada di Kabupaten Rohul, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuansing, Kabupaten Inhu dan Kabupaten Inhil. Air terjun yang terdapat di sana tidak kalah indah dari daerah-daerah lain.

Namun diakuinya bahwa untuk menuju lokasi, memang membutuhkan perjuangan yang maksimal. Karena akses jalan menuju ke sana belum dibangun secara komprehensif.

Lokasi 21 air terjun tersebut sebagian besar terletak di tengah hutan, untuk mencapainya sendiri harus ditempuh dengan berjalan kaki berjam-jam.

Salah satunya adalah air terjun Panisan Koto Kampar, Fahmi mengakui bahwa potensinya sangat luar biasa. Ada tiga tingkat air terjun, namun dari lokasi parkir mobil itu ia harus berjalan kaki lebih kurang satu jam ke air terjunnya.

Selain disebabkan karena akses jalan yang sulit dilalui kendaraan, masih minimnya infrastruktur penunjang lain yang ada di 21 lokasi air terjun ini. Apalagi fasilitas jaringan telekomunikasi tidak bisa digunakan di lokasi wisata.

Tentu saja kondisi ini jauh berbeda dengan air terjun yang ada di Provinsi tetangga. Selain telah dikelola serius oleh pemerintahnya, program pengembangan wisatanya juga digarap secara komprehensip oleh antar sektor terkait.

Oleh sebab itu pihaknya pada 2016 ini akan mengembangkan potensi wisata ini dengan berkoordinasi dengan dinas terkait, salah satunya akses jalan yang dibahas rencana strategisnya dengan Dinas Bina Marga.

Bahkan pada Januari 2016 ini, pihaknya bakal melakukan revisi rencana strategis yang nantinya akan diselaraskan dengan renstra Dinas Bina Marga dan dinas terkait lainnya.

Revisi Rencana Strategis ini akan berimplikasi kepada revisi RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Diharapkan dengan kerjasama ini potensi wisata di Riau dapat dimaksimalkan.

Apalagi kita tahu bahwa selama ini, jika masyarakat Riau lebih memilih menghabiskan waktu libur panjang dengan mengunjungi wisata alam di Provinsi tetangga.

Bajaj Pekanbaru Yang Tergerus Zaman

Jpeg

Di zaman yang modern ini, semuanya berkembang pesat termasuk transportasi di berbagai sektor. Di mana telah banyak angkutan yang efisien, nyaman dan cepat. Namun, terdapat salah satu angkutan umum yang masih bertahan hingga saat ini, yaitu Bajaj (dibaca “ba-jai”).

Bajaj sendiri dapat ditemukan di Kota Jakarta, Kota Banjarmasin dan Kota Pekanbaru serta beberapa Ibu Kota kabupaten. Bajaj berasal dari Negara India. Nama bajaj sendiri sebenarnya merupakan merek salah satu perusahaan otomotif di India, yaitu Bajaj Auto, yang juga mengeluarkan sepeda motor Bajaj seperti Bajaj pulsar, dll.

Jpeg

Angkutan umum beroda tiga ini dapat memuat dua orang penumpang dewasa dan satu anak kecil. Di depannya terdapat satu kursi pengemudi dengan sebuah tuas kemudi beserta kopling. Meskipun di dalam Bajaj tidak terdapat fasilitas khusus seperti musik, tv maupun AC, namun dari dulu Bajaj sudah mendapat tempat di hati Masyarakat.

Penampilan Bajaj yang identik dengan warna merah sering muncul di era 80’an pada film komedi legendaris, Warung Kopi (Warkop). Pada tahun 2002, nama Bajaj menjadi sebuah serial komedi lawak drama di TV berjudul “Bajaj Bajuri”.

Tidak hanya itu saja, kesohoran Bajaj juga diangkat ke layar lebar pada tahun 2014 di Film “bajaj bajuri the movie” yang sukses menghibur masyarakat di Indonesia.

Seiring perjalanan waktu, Bajaj pun mulai “terlupakan”. Salah satu penyebabnya yaitu Bajaj menggunakan mesin berjenis 2 tak berbahan bakar premium dengan emisi gas buang yang tidak ramah lingkungan, serta juga mengeluarkan bunyi mesin yang memekakkan telinga. Sehingga banyak masyarakat beralih ke moda transportasi yang lain.

Sedangkan kondisi Bajaj Pekanbaru sendiri masih menggunakan mesin 2 tak dan telah dimakan usia. Edi, seorang pengemudi Bajaj, mengaku penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-sehari.

“Penghasilan dalam sehari bergelombang, kadang Rp 200.ooo, kadang juga Rp 250.000 dan belum dipotong uang makan dan minyak,” ujar Edi.

Jpeg

Untuk diketahui bahwa pengemudi bajaj tidak memasang tarif khusus. Karena tarif berdasarkan nego/kesepakatan pengemudi dengan penumpang. Hal inilah yang membuat Bajaj masih bisa bertahan hingga saat ini. Edi menambahkan, “kalau saat ini, jumlah bajaj ada 15, tapi yang aktif hanya sekitar 10”.

Dulunya Bajaj sangat populer dan ramai mangkal di depan Plaza Senapelan. Namun kini jumlah angkutan tersebut sudah tidak banyak seperti dulu. Saat ini beberapa yang aktif hanya mangkal pada pagi hari di pasar bawah dan siangnya di depan Plaza Sukaramai.

Melihat yang terjadi, sudah seharusnya Pemko Pekanbaru memperhatikan nasib para supir Bajaj, karena dengan ukurannya yang kecil, dapat memecah kebuntuan macetnya kota bertuah. Diharapkan nantinya Pemko dapat mencontoh langkah dari Pemprov Jakarta yang telah lebih dulu melakukan peremajaan agar nilai sejarah Bajaj tidak terhapuskan.

Organisasi Jurnalistik di MAN 2 Model Pekanbaru

https://lh5.googleusercontent.com/-0sRSkhJcvas/VPAjZqZOt3I/AAAAAAAAC_Q/1lXC0BPvYyQ/h1200/top.png

Banyak sekolah yang memiliki ekskul atau organisasi jurnalistik. Berbagai macam nama kreatif dibuat sebagai nama tim kreatif jurnalistik tersebut. Seperti halnya di MAN 2 Model Pekanbaru.

Di sekolah ini, ada satu organisasi jurnalis yang bernamakan AKSI yang merupakan singkatan dari Aspirasi Kreasi Siswa Intelek.

Aksi awalnya adalah berupa tabloid yang akhirnya berkembang menjadi suatu majalah yang akhirnya menjadi Aksi-Magazine.

#Fakta Aksi

Halo sobat AKSI! Berikut ini tentang fakta-fakta AKSI yang mungkin kebanyakan orang tidak tahu. Karena AKSI itu kerjanya di balik layar, makanya banyak yang gak tau. Ini dia fakta-faktanya, selamat membaca!

1. Sekre adalah Markas mini AKSI, di mana telah banyak keajaiban yang terjadi di dalamnya

Nah sobat, jadi sekre itu adalah kepanjangan dari Sekretariat, atau yang bisa dibilang semacam ‘markas’. Alhamdulillah AKSI mendapatkan Sekre yang ‘cukup’ besar yaitu hanya sekitar 3×2 meter dan Alhamdulillah itu untuk menampung yang sekarang sekitar 35 orang kru.

Tetapi kami para kru AKSI masih bersyukur karena untungnya ada teras luar, yang ukurannya lebih besar sedikit dari ruangan dalam sekre. Mau tahu gimana sekre AKSI itu keadaannya?

Inilah yang terjadi setiap rapat, nah ini bagian teras sekre AKSI. Dipenuhi dengan tas-tas kru, serta bergelimangan laptop dan kamera, ya namanya juga jurnalis..(?)

Oke ini yang lebih rapi lagi dibagian dalam sekre. Yang tadi itu adalah keadaan normal sekre, jika ada penghuninya. Jadi beberapa bulan lalu beberapa kru melakukan ‘perombakan’ sekre, yaitu para kru mengecat sekre dan menggelar tikar, biar lebih nyaman selama ngelayout.

 

Nah inikan udah kinclong banget deh, cuma beberapa menit kemudian terjadilah hal seperti di bawah ini:

Ini terjadi hampir tiap hari, dan ya beginilah kodrat sekre selalu berantakan. Kalau udah rapat besar, kami memanfaatkan fasilitas lain selain sekre. karena tidak mungkin sekre se-mini itu menampung kru yang bejibun.

Biasanya pelariannya itu adalah perpustakaan, atau kalau udah gak ada tempat lagi biasanya dibelakang aula atau yang paling minim di kantin. Kalau tidak bisa juga ya seperti inilah yang akan terjadi:

Pendapat pendapat kru tentang sekre AKSI: “Kecil, sumpek, rusuh, panas, mengenaskan tapi bikin betah,”. Walaupun sekre aksi se mini, tetapi entah kenapa kru-kru banyak yang betah stay berlama-lama di Sekre, padahal ya begitulah kondisinya saudara-saudara. Itulah, keajaiban(?)

2. Kru AKSI itu selalu memiliki wajah yang cerah dan ceria

Amin ya Allah kalau benar itu semua. Ini jujur banyak banget anak-anak MAN 2 yang bilang gitu, tidak tau kenapa ya, mungkin karena terlalu banyak tawa yang berhamburan dari sekre kami.

Tapi tidak selamanya lho anak AKSI ceria, ada masanya anak AKSI, rada-rada ‘stress’ terutama layouter, Pimred, dan editor di kala majalah akan terbit.

Pendapat kru: “Di AKSI selalu ada tawa, tangis dan marah, complete deh!”

4. Forum terbuka? AKSI bangeet!

Forum terbuka sering banget diadain di AKSI, biasanya sih diadain sehabis rapat, forum terbuka ini semacam ‘ngeluarin uneg-uneg’ antara sesama kru, soalnya siapa tau ada masalah yang gak bisa diselesaikan.
Biasanya akan diselesaikan bareng-bareng, tak jarang juga setiap forum terbuka ini sampai berurai air mata. Ya dengan forum terbuka ini salah satu cara AKSI buat menjaga kekompakan.
Sebenarnya masih banyak banget Fakta-fakta tentang AKSI yang belum terungkap disini, nah ini beberapa fakta singkat ya guys! karena gak mungkin semuanya dijelasin satu persatu.

5. Setiap abis terbit selalu ngadain acara makan-makan dalam rangka syukuran terbitan majalah

6. Sekre ‘terkadang’ dijadikan tempat pelarian

7. Sekre tidak pernah sepi dari yang namanya ‘Musik’ dari lagu galau sampai lagu oplet

8. Anak AKSI itu narsis, dan itu tidak terbantahkan lagi

9. Biasanya kalau udah stress ngelayout, beberapa layouter ada yang mengekspresikan diri dengan kamera, berfoto-foto ria. bukan cewek aja yang seperti ini

10. Percayalah, makanan jenis apapun yang terletak di sekre, sekejap akan hilang dicerna oleh kru-kru

11. Kalau ada rapat, susah banget untuk bisa tenang

https://lh5.googleusercontent.com/-OjBrWsyx2B4/VPKbzSn1EHI/AAAAAAAADAU/gIq_i7WCDGs/h1200/Untitled-2-Recovered.png
Sumber fakta: http://aksimagazine-m2m.blogspot.com/2014/02/fakta-fakta-aksi-d.html

Minim Tempat Bermain

Kondisi tempat bermain anak-anak pada malam hari di Jalan Soebrantas, Panam, Senin, (19/10)
Kondisi tempat bermain anak-anak pada malam hari di Jalan Soebrantas, Panam, Senin, (19/10)

Taman kota atau taman bermain merupakan sebuah tempat rekreasi yang sekarang diminati masyarakat. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, orang tua, bahkan anak-anak.

Peran dan manfaat taman kota sangat signifikan, tidak hanya sebagai tempat rekreasi melainkan sebagai paru-paru kota penghasil O2. Bagaimana kota kota besar menata dan menyediakan taman kota atau taman bermain untuk masyarakat ?

Pekanbaru yang merupakan Ibu Kota Riau dengan populasi masyarakat yang majemuk dan sebagai salah satu Kota Melayu di Indonesia.

Kemajemukan itu dapat dilihat dari bahasa, adat, dan dinamika penduduknya, seperti adat istiadat, agama, dan akulturasi kebudayaan yang terjadi di kota Bertuah ini.

Lalu, bagaimana pemerintah bisa mengintegrasikan kemajemukan itu? Salah satu caranya yaitu dengan memberikan fasilatas umum, seperti taman kota/tempat bermain anak, dan tempat rekreasi lainnya.

Itu dilakukan dengan tujuan agar masyarakat yang ada bisa membaur satu dengan yang lain sehingga integritas bisa berjalan dengan baik.

Kenapa harus taman bermain? Ya, karena taman bermain tempat masyarakat berkumpul, berolahraga sehingga dengan adanya rutinitas setiap harinya dapat memberikan kontak budaya yang positif.

Apakah di Pekanbaru taman bermain yang ada sudah cukup? Tidak, karena taman bermain yang ada sedikit dan itu hanya berada di pusat kota, seperti di Jalan Diponegoro.

Seharusnya, tempat bermain atau taman kota tidak berpusat di kota saja melainkan di pinggir kota haruslah diberikan tempat yang layak untuk masyarakat bermain atau berkumpul dengan keluarga.

Mestinya, pemerintah jangan memusatkan pembangungan besar saja melainkan pembangunan tata kota seperti taman dan tempat bermain juga mesti menjadi prioritas pembangunan sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Oleh karena itu, perlunya perhatian dan empathy pemerintah melihat taman bermain yang minim di Pekanbaru.

Komunitas Pecinta Musik Jepang Pertama di Pekanbaru

0

 

143346

Pekanbaru Japan Music Movement (PJMM) begitulah nama komunitas satu ini. Terbentuk pada tanggal 6 September 2015, berawal dari grup facebook yang berisikan orang-orang dengan minat yang sama terhadap musik Jepang.

Komunitas yang sekarang beranggotakan 37 orang ini biasanya mengadakan gathering pada hari Minggu pagi di Taman Budaya yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman.

Komunitas ini sendiri tidak membatasi genre musik bagi orang-orang yang ingin bergabung. Terbuka untuk semua umur, pria dan wanita bebas untuk bergabung. Tentunya dengan syarat musik yang disukai haruslah musik Jepang.

12003925_682002245234526_7479693993492365377_n

Di samping membahas hal-hal yang berkaitan dengan musik Jepang pada saat gathering, komunitas ini juga berisikan anggota-anggota yang cukup piawai dalam memainkan alat musik.

Mereka pernah mengadakan street performance saat CFD di Jalan Diponegoro, serta juga pernah diundang untuk mengisi acara Anniversary salah satu komunitas cosplay di Pekanbaru.

12063525_952078624849656_1047824319782807207_n

PJMM juga turut aktif meramaikan berbagai event yang berkaitan dengan “Jepang”, dalam waktu dekat ini juga nantinya PJMM akan hadir dalam sebuah event yang cukup besar bagi para “OTAKU” di Kota Pekanbaru.

PCMI Riau, Yang Muda Yang Berkarya

pcmiYang muda yang berkarya. Kalimat itu sepertinya pantas disematkan kepada Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI), salah satu organisasi kepemudaan yang aktif bergerak di Riau.

Organisasi yang beranggotakan para alumnus Program Pertukaran Pemuda Antar Negara ini telah aktif berkegiatan sejak tahun 2008 lalu. Tidak banyak yang mengetahui bahwa organisasi ini sendiri telah berdiri semenjak tahun 1977.

Bertujuan melaksanakan pembinaan dan pengembangan alumni untuk ikut serta dalam pembangunan nasional, PCMI yang kini diketuai oleh Alfa Frisa Seftania melaksanakan berbagai kegiatan rutin, diantaranya:

  1. Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN),
  2. Aksi Donor Mukena dan Bank Ramadhan,
  3. Gerakan Pelangi Ramadhan (Program adik asuh)
  4. dan masih banyak kegiatan lainnya.

PCMI sendiri memiliki komunitas binaan, yaitu Sahabat PCMI, yang berorientasi kepada pengembangan sumber daya pemuda secara mandiri. Tercatat sekitar 60 pemuda berbagai latar belakang pendidikan yang menjadi anggota komunitas ini. Sahabat PCMI bergerak dalam berbagai kegiatan sederhana yang bermanfaat, berkonteks: dari, oleh dan untuk kita. 

Selain tujuan di atas, membentuk watak dan mental anggota sebagai pemuda Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan ikut serta dalam mewujudkan tercapainya perdamaian dunia yang kekal abadi, juga merupakan salah satu tujuan dari PCMI.

Nah jika anda tertarik untuk tahu lebih banyak tentang PCMI, sile cek ke:

Twitter: @pcmi_riau

Instagram: @pcmi_riau

Web: pcmiriau.or.id

2000 Formasi CPNS Disiapkan Pemprov

0

PNS

Siap-siap bagi Encik dan Puan yang sedang mencari kerja, terutama yang berminat menjadi PNS. Karena pada tahun ini, Pemprov Riau berencana mengusulkan perekrutan aparatur sipil negara.

Pemerintah Provinsi Riau kini menyusun formasi untuk penerimaan CPNS tahun 2016 dan sebanyak 2000 formasi telah selesai dirampungkan.

Pemprov Riau melalui BKPPD Riau mengusulkan sebanyak 2000 formasi kepada pemerintah pusat, usulan melalui e-formasi CPNS Pemprov Riau kepada Kementrian Aparatur Negera Dan Reformasi Birokrasi RI (KemenPAN-RB).

Seperti yang disampaikan oleh Kepala BKPPD Riau, Asrizal, pihaknya kini sudah mengusulkan CPNS tahun 2016 melalui sistem elektronik.

Diterangkannya bahwa peran Pemprov Riau hanyalah mengusulkan. Karena keputusan akhir berada di tangan pemerintah pusat, terkait berapa kuota yang akan diberikan kepada Pemprov Riau.

BKPPD Riau sendiri telah menyelesaikan entri e-formasi penerimaan CPNS sebanyak 2000 formasi yang telah diusulkan oleh Pemprov Riau.

Proses penerimaan usulannya sendiri melalui sistem e-formasi kepada pemerintah pusat. Perlu diketahui bahwa formasi yang paling dibutuhkan adalah tenaga teknis.

CPNS tenaga teknis tersebut nantinya akan ditempatkan di Dinas Perhubungan, UPT-UPT di Dinas Bina Marga serta di Cipta Karya.

Terkait hal tersebut, Asrizal menuturkan bahwa yang paling dominan dibutuhkan adalah tenaga-tenaga teknis. Hal tersebut, sebutnya karena memang dibutuhkan.

Cabe Merah Pekanbaru Penuhi 57% Kebutuhan

panen cabe

Cabe merah yang beberapa waktu lalu baru dipanen oleh Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mampu memenuhi kebutuhan Kota Pekanbaru sebesar 57 persen.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, El Syabrina, Rabu (30/12). Dijelaskannya bahwa untuk memenuhi 43 persen lagi, masih dipenuhi dari provinsi tetangga seperti Sumbar dan Sumut.

Ia menyatakan bahwa ada anggapan yang mengatakan semua cabe yang diperjualbelikan pada pasar tradisional di Pekanbaru dipasok dari luar.

Padahal 57 persen kebutuhan lokal telah dipenuhi oleh petani lokal. Hal ini disebabkan karena jenis cabe merah yang dihasilkan petani Pekanbaru tidak jauh beda dengan daerah lain.

Pihaknya akan terus mendorong peningkatan produksi cabe. Antara lain dengan memberikan bantuan bibit dan pupuk bagi petani sehingga memperluas luasan tanam cabai merah.

Diharapkan produksi cabai merah Pekanbaru kedepannya dapat menuju sentra penghasil. Untuk tahun ini Pekanbaru mendapat bantuan bibit cabai merah dan pupuk bagi lahan seluas 24 hektare yang berasal dari APBN.

Untuk bibit ini akan dibagikan kepada kelompok tani yang tersebar di 12 Kecamatan untuk ditanam dan dipelihara hingga menghasilkan cabe. Hebatnya, sekali tanam cabe bisa panen 20 kali,

Lokasi pertanian Rumbai yang mendapat bantuan bibit yang ditanam ini memiliki luas sebesar 8 hektere. Sebagiannya kini sudah mulai berbunga, bahkan seluas 2 hektare sudah panen.

Pada panen raya yang dilakukan oleh Wali Kota beberapa waktu lalu, petani mampu memproduksi 1 hingga 1,5 ton sekali panen. Ia berharap sekitar bulan Maret seluruh bibit cabe ini sudah mulai menghasilkan.

Jika seluruh cabe ini mampu dipanen, maka pasokan cabe merah di Kota Pekanbaru tentunya akan meningkat serta mampu memenuhi permintaan.

Gotong Royong Untuk Cegah DBD

DBD

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru kian meningkat hingga 100 persen pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun lalu.

Demikian yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Gustiyanti, Kamis (31/12).

Ia menyebutkan bahwa iklim dan cuaca yang ekstrim serta musim kemarau dan musim penghujan yang terjadi dua kali dalam setahun semakin mempermudah peluang perkembangbiakan telur nyamuk Aedes Aegypti.

Berdasarkan data pada tiga tahun terakhir ini, untuk tahun 2015 merupakan kasus DBD yang tertinggi. Ada sekitar 502 orang yang telah terjangkit DBD.

Sementara pada tahun 2014 yang lalu hanya 209 kasus saja, sedangkan pada tahun 2013 hanya 113 orang yang terjangkit DBD di Kota Pekanbaru.

Oleh sebab itu, dalam menindaklanjuti surat Gubernur Riau perihal kegiatan bulan bakti mencegah kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah, maka Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah mengirimkan surat instruksi Wali Kota Pekanbaru nomor 440/Diskes/877 tertanggal 11 September 2015 kepada seluruh aparat Camat dan Lurah di wilayah setempat.

Adapun tujuannya adalah agar terus menggalakkan gotong royong untuk menekan jumlah penderita DBD. Selain itu Diskes Pekanbaru terus mengimbau warga agar menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dikatakan olehnya bahwa peran serta masyarakat untuk menekankan penurunan jumlah kasus DBD sangat dibutuhkan, karena masyarakat juga dapat membantu dengan menggalakkan 3M Plus (Menguras, Mengumpul Menimbun dan penggunaan obat pengusir nyamuk dan bibit abate diharapkan bisa membunuh nyamuk penyebab DBD).