Muatan Lokal Cegah LGBT Dibahas Pemko Pekanbaru

0
251
Muatan Lokal Cegah LGBT

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru segera membahas muatan lokal untuk cegah kasus Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Pekanbaru.

Maraknya kasus LGBT di kalangan siswa di Pekanbaru membuat Pemko Pekanbaru mengambil langkah cepat, salah satunya dengan membahas muatan lokal cegah LGBT.

Fungsi Muatan Lokal Cegah LGBT

Muatan lokal yang akan dilaksanakan Pemko Pekanbaru untuk mencegah perilaku LGBT ini sebagai antisipasi dan pencegahan. Agar anak sudah memiliki wawasan terkait bahaya dan dampak negatif LGBT.

Pj Wali Kota (Wako) Pekanbaru, Muflihun menerangkan jika pihaknya akan segera mengadakan pertemuan dengan pihak terkait. Di antaranya Sekretaris Daerah kota Pekanbaru, Dinas Pendidikan, serta semua kepala sekolah. Mulai dari dari TK, hingga SMP membicarakan muatan lokal pencegahan LGBT ini.

“Hal ini agar anak-anak mampu memahami bahaya dari LGBT,” ujar PJ Wali Kota Pekanbaru, Senin (19/6/2023).

Tokoh Agama Diharapakan Sampaikan Larangan LGBT

Lebih jauh Muflihun mengharapkan para tokoh agama, pelukan agama yang ada di Kota Pekanbaru untuk dapat memberikan siraman rohani terkait LGBT ini. Hal ini disebabkan karena semua agama yang diakui di Indonesia, perilaku LGBT merupakan perbuatan yang dilarang.

Kemudian, ia juga meminta para orang tua aktif dan lebih perhatian dalam pengawasan kepada anak-anaknya. Sehingga, pergaulan dan perilaku anak dapat dikenali dan diantisipasi sejak dini, terutama jika terjadi hal-hal menyimpang seperti LGBT ini.

“Rumah ibadah dan tokoh-tokoh agama juga harus bergerak. Berikan siraman rohani untuk mencegah perilaku ini,” ucapnya.

KemenPPPA Turun Tangan

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) akhirnya turun tangan untuk mengatasi permasalah LGBT di Pekanbaru.

Terutama terkait temuan grup WhatsApp (WA) LGBT pada sejumlah siswa SD di Pekanbaru. KemenPPPA langsung meminta Pemko Pekanbaru mendalami temuan grup WA LGBT tersebut.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar menyebut, pendalaman temuan ini diharapkan mampu menemukan akar permasalahannya.

Ia mensinyalir perlunya solusi psikologis untuk memperbaiki perilaku para siswa SD. Selain itu, Nahar berharap sekolah mampu menjadi tempat yang tepat untuk menyiapkan generasi bangsa.

“Sehingga jika ditemukan ada hal yang menghambat ataupun berpengaruh pada tumbuh kembang anak, dapat segera kita lakukan upaya perbaikan,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.