Belakangan ini kita dihebohkan dengan istilah badai sitokin pada penderita COVID-19, melalui tulisan ini yuk kita mengenal badai sitokin.
Apa itu sitokin
Dikutip dari website alodokter, Sitokin merupakan salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Dalam kondisi normal, sitokin membantu sistem imun berkoordinasi dengan baik dalam melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.
Namun, jika diproduksi secara berlebihan, sitokin justru dapat menyebabkan kerusakan di dalam tubuh. Inilah yang disebut sebagai badai sitokin.
Pengertian badai sitokin
Badai sitokin merupakan salah satu komplikasi yang bisa dialami oleh penderita COVID-19. Kondisi ini perlu diwaspadai dan perlu segera ditangani secara intensif.
Bila dibiarkan tanpa penanganan, badai sitokin dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ hingga kematian. Untuk itu biasanya penderita badai sitokin perlu penanganan intensif.
Gejala badai sitokin
Dari beberapa sumber menyebutkan bahwa badai sitokin ini memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung dari individunya, bisa jadi bergejala ringan atau bahkan gejalanya berat.
Berikut beberapa gejala badai sitokin pada penderita COVID-19 yaitu:
- Demam dan kedinginan
- Kelelahan
- Pembengkakan ekstremitas
- Mual dan muntah
- Sakit otot dan sendi
- Sakit kepala
- Ruam
- Batuk
- Sesak napas
- Napas cepat
- Kejang
- Getaran
- Kesulitan mengkoordinasikan gerakan Kebingungan dan halusinasi
- Kelesuan dan respons yang buruk
Selain itu, tekanan darah yang sangat rendah dan peningkatan pembekuan darah juga bisa menjadi gejala kemunculan sindrom badai sitokin yang parah. Jantung mungkin tidak memompa sebaik biasanya.
Akibatnya badai sitokin dapat mempengaruhi beberapa sistem organ sehingga berpotensi menyebabkan kegagalan organ dan kematian.
Penanganan badai sitokin
Nah setelah mengenal badai sitokin tadi, sekarang kita akan membahas beberapa langkah penanganannya.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan termasuk terjadinya badai sitokin, maka Encik dan Puan disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter setelah dinyatakan positif COVID-19.
Kebanyakan penderita COVID-19 yang mengalami badai sitokin ini akan dirawat di ICU dengan perawatan intensif dari dokter.
Adapun beberapa langkah penanganan yang akan dilakukan dokter yaitu:
- Pemantauan tanda-tanda vital, yang meliputi tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan suhu tubuh, secara intensif
- Pemasangan mesin ventilator
- Pemberian cairan melalui infus
- Pemantauan kadar elektrolit
- Cuci darah (hemodialisis)
- Pemberian obat anakinra atau tocilizumab (actemra) untuk menghambat aktivitas sitokin
Meski demikian, karena ini kasus baru di Indonesia, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai badai sitokin ini terhadap penderita COVID-19.
Namun yang jelas sudah banyak kasus akibat badai sitokin ini mengakibatkan kerusakan organ bagi si penderita bahkan dapat mengancam nyawa.
Untuk itu, Encik dan Puan tetap disarankan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan COVID-19 dan memutus mata rantai penularannya.
Disamping itu, bila ada gejala mengarah pada gejala COVID-19, disarankan untuk segera melakukan isolasi mandiri dan berkonsultasi dengan dokter.