Encik dan Puan memiliki buah hati? Tentu tak ada salahnya kenalkan anak dengan puasa sejak berumur 3 tahun.
Kenalkan anak dengan puasa, tentunya diharapkan agar bisa ikut untuk belajar berpuasa. Tapi ada beberapa hal yang harus Encik dan Puan perhatikan, agar anak tidak trauma berpuasa.
Hal terpenting dari mengajarkan si kecil berpuasa adalah dengan membuatnya memahami konsep berpuasa.
Anak tidak bisa sekaligus diminta menahan lapar dan dahaga, karena kalau tidak memahami konsep akan membuatnya trauma.
Mengenalkan Konsep Berpuasa
Ada beberapa cara untuk mengenalkan konsep berpuasa kepada anak. Diantaranya dengan membangunkan anak di waktu sahur, kemudian mengajak anak untuk berbuka puasa. Hal ini bisa dimulai sejak anak berumur tiga tahun.
Mengajarkan Berpuasa
Psikolog Rumah Sakit Awal Bros Iren Prakikih, M. Psi,Psikolog, mengungkapkan bahwa untuk mengajarkan anak berpuasa bisa mulai pada umur 5 tahun secara bertahap.
“Misalnya anak ikut sahur jam 4, laper jam 9, tidak apa-apa,” ungkapnya.
Irene juga menyebutkan untuk tidak memberikan anak reward setelah berpuasa dalam bentuk materi. Namun lebih kepada quality time bersama dengan keluarga.
“Misalnya, setelah berpuasa habis lebaran kita akan janji kemana, itu lebih baik. Atau tanyakan, besok mau main kemana setelah berpuasa, atau mau buka pakai apa, agar sang anak juga memiliki goalsnya juga,” ungkap Irene lebih lanjut.
Mengenalkan puasa dimulai pada anak berumur 3 tahun, karena anak mulai mengobservasi segala hal di umur ini.
Encik dan Puan juga harus lebih hati-hati saat mengajarkan anak berpuasa dengan sekaligus. Karena jika anak merasa puasa menyakitinya, akan menyebabkan sang anak trauma. Jika trauma akan membuat sang anak merasa bahwa puasa merupakan sesuatu yang menakutkan.
Pemahaman anak bahwa puasa merupakan sebuah ibadah yang wajib dilaksanakan karena disuruh Allah SWT lebih penting diperhatikan daripada kita hanya mengajarkan anak menahan haus dan juga lapar.