Komisi X DPR RI menilai pemindahan pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013 dari Riau ke Jakarta merupakan bentuk pelanggaran. Pasalnya, penetapan ISG di Riau berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres). Bahkan, dana Rp200 miliar di APBN 2013 hanya untuk ISG di Riau.
Demikian dikatakan Zulfadli, anggota Komisi X DPR RI di kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2013). Katanya, komisi X akan memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo pekan depan. Roy diminta menjelaskan penjelasannya seputar persiapan ISG III 2013 di Riau.
Pemanggilan Roy Suryo, terang Zulfadli, merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) di komisi X pada tanggal 27 Maret 2013 lalu. “Rapat itu hanya menyepakati penundaan jadwal ISG dari Juni ke September dan Oktober,” papar politis dari Partai Golkar ini.
RDP yang dipimpin Ketua Komisi X Agus Hermanto itu, lanjut Zulfadli, dihadiri Sekretaris Menpora Yuli Mumpuni, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman dan Ketua Panitia Daerah ISG Rusli Zainal dan Wakil Ketua I Harian Panitia Daerah ISG Syamsurizal.
“Komisi X hanya mengetahui tempat pelaksanaan ISG itu di Riau. Kami juga belum mendapat pemberitahuan soal pemindahan tuan rumah ISG”. Karena itu, Zulfadli mendukung upaya Gubernur Riau, HM Rusli Zainal yang menolak pemindahan tempat pelaksanaan ISG dari Riau ke Jakarta.
Selain melanggar Keppres, tambah Zulfadli, pemindahan tuan rumah ISG dari Riau ke Jakarta tanpa sepengetahuan dan atau persetujuan Komisi X DPR merupakan bentuk pelanggaran. Pasalnya, anggaran ISG III sebesar Rp200 miliar di APBN 2013 hanya tempat pelaksanaan di Riau.
Zulfadli pun mengaku tidak habis pikir dengan Roy Suryo yang bersikap ngotot memindahkan tuan rumah pesta olahraga yang diikuti 6.000 atlet dari 57 negara anggota Organisasi Negara-negara Islam (OKI) dari Riau. (Hallo Riau)