Covid19 Provinsi Riau tambah 16 kasus hari ini (Jumat, 28/1/2022), sehingga total kasus mencapai 128.627 kasus.
Sementara itu tidak ada penambahan pasien sembuh, sehingga total sembuh mencapai 124.455 orang. Sedangkan pasien meninggal, juga nihil hari ini.
Dari Covid19 Provinsi Riau tambah 16 kasus hari ini, 3 pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, 44 orang isolasi mandiri, serta 4.125 pasien yang telah meninggal.
Jumlah Suspek
Kasus Positif Covid-19 Riau Hari Ini, untuk jumlah suspek di Riau sebanyak 154.549 orang. Suspek yang isolasi di rumah sakit berjumlah 18 pasien, suspek yang telah selesai isolasi berjumlah 153.844 orang, dan suspek yang isolasi mandiri sebanyak 171 orang. Sedangkan suspek yang meninggal dunia berjumlah 516 orang.
Jumlah Spesimen
Sementara dari Kasus Positif Covid-19 Riau Hari Ini, spesimen di Riau yang diperiksa sebanyak 3.792 spesimen. Untuk jumlah orang yang telah diperiksa 3.280 orang, sehingga saat ini total spesimen swab yang telah diperiksa di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad mencapai 1.072.340 sampel.
Setahun yang lalu, kasus positif Corona pertama di Riau diumumkan pada 18 Maret 2020. Pasien pertama yang terkonfirmasi adalah laki-laki berinisial M (63). Berikut kilas baliknya.#infoPKU #Pekanbaru #covid_19 pic.twitter.com/JMVGE49cr1
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) April 3, 2021
Kota Pekanbaru Lanjut PPKM Level 2 Hingga 31 Januari 2022
Penerapan PPKM level 2 di Kota Pekanbaru masih berlanjut hingga 17 Januari 2022 mendatang. Pemerintah kota pun mengikuti kebijakan pemerintah pusat.
View this post on Instagram
Disiplin Prokes Cegah Gelombang Ketiga Pandemi
Juru bicara Satgas COVID-19 Riau Indra Yovi, mengatakan bahwa kekhawatiran terhadap kemungkinan gelombang ketiga Pandemi COVID-19 menjadi perhatian Satgas Penanganan COVID-19 di Riau.
Pada gelombang kedua pandemi kemarin, kasus harian Covid-19 bisa mencapai 2.000-an kasus. Lantas jika gelombang ketiga tidak terelakan, ia berharap penambahan kasus harian di Riau tidak melebihi 500 kasus.
Untuk itu, Yovi mengingatkan agar prokes tetap dijalankan agar kekhawatiran gelombang pandemi ketiga tidak terjadi.
Vaksin Booster Dibutuhkan Untuk Penangkal Omicron
Indra Yovi menegaskan, booster vaksin dibutuhkan melihat kondisi saat ini. Terutama untuk menangkal terpaparnya virus varian omicron.
Diungkapkannya, vaksin booster akan diprioritaskan untuk kelompok lanjut usia (Lansia) dan petugas yang berhubungan dengan pelayanan publik.
“Kembali ke awal lagi seperti sebelumnya, Nakes dulu, setelah itu baru Lansia, baru nanti untuk petugas pelayan publik,” ucapnya.
Vaksinasi booster mulai disuntikkan pada 12 Januari 2022. Presiden Joko Widodo memutuskan vaksin booster untuk seluruh masyarakat diberikan secara gratis.#infoPKU #Pekanbaru #vaksinbooster pic.twitter.com/EAiKIXIsjt
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) January 19, 2022
Ini Jenis Vaksin Booster yang Digunakan
Terdapat dua vaksin Booster yakni, Homolog dan Heterolog, namun apa perbedaan di antara keduanya?
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ada dua vaksin Booster yakni, Homolog dan Heterolog, namun apa perbedaan di antara keduanya?#infoPKU #vaksinbooster pic.twitter.com/v2MMF0lD5g
— Informasi Pekanbaru (@infoPKU) January 21, 2022
Varian Omicron Sudah Ditemukan di Provinsi Tetangga, Ini Kata Gubernur Riau
Meskipun provinsi tetangga, Sumatra Barat (Sumbar) dan Kepulauan Riau (Kepri), telah terdeteksi Omicron, Pemprov Riau belum berencana melakukan penyekatan di perbatasan.
Adapun langkah Pemprov Riau saat ini terus mengamati situasi di provinsi lain, agar varian Omicorn tidak masuk ke Riau.
Selain itu Gubernur Riau Syamsuar meminta kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi untuk mencegah penularan virus.