Cabe merah yang beberapa waktu lalu baru dipanen oleh Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mampu memenuhi kebutuhan Kota Pekanbaru sebesar 57 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, El Syabrina, Rabu (30/12). Dijelaskannya bahwa untuk memenuhi 43 persen lagi, masih dipenuhi dari provinsi tetangga seperti Sumbar dan Sumut.
Ia menyatakan bahwa ada anggapan yang mengatakan semua cabe yang diperjualbelikan pada pasar tradisional di Pekanbaru dipasok dari luar.
Padahal 57 persen kebutuhan lokal telah dipenuhi oleh petani lokal. Hal ini disebabkan karena jenis cabe merah yang dihasilkan petani Pekanbaru tidak jauh beda dengan daerah lain.
Pihaknya akan terus mendorong peningkatan produksi cabe. Antara lain dengan memberikan bantuan bibit dan pupuk bagi petani sehingga memperluas luasan tanam cabai merah.
Diharapkan produksi cabai merah Pekanbaru kedepannya dapat menuju sentra penghasil. Untuk tahun ini Pekanbaru mendapat bantuan bibit cabai merah dan pupuk bagi lahan seluas 24 hektare yang berasal dari APBN.
Untuk bibit ini akan dibagikan kepada kelompok tani yang tersebar di 12 Kecamatan untuk ditanam dan dipelihara hingga menghasilkan cabe. Hebatnya, sekali tanam cabe bisa panen 20 kali,
Lokasi pertanian Rumbai yang mendapat bantuan bibit yang ditanam ini memiliki luas sebesar 8 hektere. Sebagiannya kini sudah mulai berbunga, bahkan seluas 2 hektare sudah panen.
Pada panen raya yang dilakukan oleh Wali Kota beberapa waktu lalu, petani mampu memproduksi 1 hingga 1,5 ton sekali panen. Ia berharap sekitar bulan Maret seluruh bibit cabe ini sudah mulai menghasilkan.
Jika seluruh cabe ini mampu dipanen, maka pasokan cabe merah di Kota Pekanbaru tentunya akan meningkat serta mampu memenuhi permintaan.