Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Riau membatasi penjualan bahan bakar minyak (BBM) solar maksimal Rp200 ribu per truk dan bus dengan kapasitas tangki 300-500 liter.
Pembatasan dilakukan untuk mengatasi ancaman kelangkaan BBM bersubsidi tersebut. “Tindakan itu efektif menangkal solar cepat habis,” kata Andi, operator SPBU di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru, Selasa (30/4).
Kebijakan tersebut, ujarnya, dapat mengatasi kelangkaan solar yang terjadi di sejumlah SPBU di Riau sejak awal tahun. Selain itu, pembatasan pembelian solar juga dapat mencegah upaya spekulatif para penimbun. “Asal pasokan dari Pertamina lancar, tidak bakal ada kepanikan dan antrean kendaraan,” ujarnya.
Ia mengatakan, kini pasokan solar sebanyak 20.000 liter dari Depo Pertamina sudah pulih. Sebelumnya, pasokan solar ke sejumlah SPBU di Riau sering tersendat tanpa ada penjelasan dari Pertamina.
Namun, kebijakan pembatasan pembelian solar dikeluhkan para pengemudi bus dan truk industri. Pasalnya, pembelian maksimal Rp200 ribu membuat meeka harus selalu waspada jika suatu waktu terjadi kekosongan solar di SPBU.
Sementara itu, juru bicara PT Pertamina Sumatra Bagian Utara Sonny Mirath mengatakan sampai akhir April ini pihaknya belum bisa menghitung jumlah konsumsi kuota BBM bersubsidi yang sudah terserap di Riau. “Harinya masih berjalan, jadi kemungkinan sekitar tanggal 3 atau 4 Mei baru bisa kita hitung realisasi BBM subsidi,” jelasnya.
Sumber : Metro TV