Saat ini, berdasarkan pantauan BMKG stasiun Pekanbaru yang menggunakan Satelit Modis dengan sensor Terra dan Aqua tidak lagi mendeteksi titik panas (hotspot) di Riau.
Adapun penyebabnya karena intensitas hujan yang mulai tinggi di sejumlah wilayah khususnya untuk daerah-daerah penyumbang hotspot sebelumnya, sehingga potensi karhutla di Riau telah menurun.
Dalam beberapa hari terakhir ini Pekanbaru dan Kampar juga telah sering dilanda hujan dengan intensitas ringan-sedang yang kemudian membersihkan udara dari polusi kabut asap karhutla.
BMKG menyatakan bahwa sejak beberapa hari terakhir Pekanbaru dan Kampar telah bebas dari polusi asap dengan jarak pandang normal mencapai 5 kilometer.