Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, secara tegas menyatakan bahwa kabar yang mengatakan adanya korban jiwa itu adalah hoax.
Memang issue mengenai 17 korban yang tewas ini sempat membuat heboh para netizen. Dibantah oleh Sugeng, bahwa hanya dua anggota Damkar yang terluka karena terkena material kaca dan sudah diberi penanganan.
Meski demikian, ia masih belum bisa memastikan ada tidaknya korban. Sebab dari pagi ini, dari pihak pemadam kebakaran yang masuk ke dalam belum menemukan adanya korban jiwa.
Mengenai penyebab kebakaran, ia menjelaskan sampai saat ini belum diketahui. Karena masih menunggu tim Labfor dari Medan. Namun tim labfor baru bisa bekerja kalau apinya telah padam.
Mengenai musibah kebakaran ini, Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Amriel, mengatakan bahwa pihak manajemen selaku pengelola Plaza Sukaramai ini harus bertanggung jawab penuh.
Terlebih lagi, katanya, basement pada Plaza Sukaramai ini dijadikan sebagai tempat jual beli. Padahal di pusat perbelanjaan lain, basement digunakan untuk lahan parkir.
Karena sirkulasi udara yang kurang maksimal, maka kondisi di dalamnya sangat panas. Sehingga tentu saja basement itu tidak memenuhi syarat untuk dijadikan tempat berdagang.
Apalagi jika terjadi kebakaran seperti sekarang, tidak adanya jalur evakuasi yang khusus dan representatif. Ia turut mempertanyakan ketersediaan Hydrant serta alat pemadam kebakaran.
Kedepannya, Komisi IV akan memanggil pihak Damkar, Dishub, Distaruba serta manajemen Plaza Sukaramai untuk mendapatkan informasi yang transparan berkaitan basement yang dijadikan tempat berdagang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kebakaran yang meludeskan 950 Kios ini sulit untuk dipadamkan tim pemadam kebakaran kota Pekanbaru dan tim fire dari PT Chevron Pasifik Indonesia.
Kebakaran ini sendiri berlangsung lebih dari 24 jam, regu Damkar saat ini tengah fokus untuk memadamkan api yang berkobar di lantai tiga.
Demi kelancaran regu Damkar dalam memadamkan api, pihak kepolisian telah membentangkan garis polisi di halaman parkir luar gedung agar tidak terganggu masyarakat yang datang menonton.