Papaku punya mobil tua peninggalan kakek jenis Chevrolet Luv tahun 1985. Mobil ini dahulunya digunakan sebagai transportasi taxi di Pekanbaru oleh almarhum kakekku. Ceritanya di saat kakekku pensiun sebagai supir taxi mobil ini diberikan kepada papaku.
Kemudian mobil tua peninggalan kakek ini kami ubah bentuk body-nya seperti isuzu phanter. Mobil ini sudah seringkali keluar masuk bengkel untuk body repair, dan otomatis dempul pada body-nya pun sangat tebal.
Oleh karena itulah kami menyebut mobil peninggalan kakek ini tank baja, karena body-nya memang keras akibat dempul yang tebal. Sering mobil ini ditabrak angkot atau motor, namun tidak ada penyok karena saking keras body-nya.
Namun ada sisi lain yang aneh dari mobil peninggalan kakek ini. Pernah pada suatu malam, saat itu papaku pulang kerja lembur. Tentunya papaku sambil mengendarai mobil itu, ada orang yang bilang dia melihat banyak penumpang di mobil itu, padahal papaku hanya sendiri.
Awalnya kami tidak terlalu menanggapi lelucon orang-orang ini, namun tiba pada suatu hari aku melihat sendiri dengan mata kepalaku. Saat itu pukul dua belas malam, temanku sedang main di rumah, kami memang sudah biasa ngumpul ngumpul di rumahku hingga tengah malam.
Karena sudah terlalu malam, temanku memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Posisi motornya parkir berada sekitar 10 meter di belakang mobil papaku. Saat dia mengengkol motornya tentu lampu motor itu langsung hidup, dan mengarah ke kaca belakang mobil tank baja yang memang parkirnya di halaman belakang rumah.
Entah mengapa mataku memandang ke arah mobil itu, di saat itu aku melihat ada tiga orang duduk di bangku belakang mobil itu. Aku terdiam sejenak dan langsung memalingkan pandangan ke arah temanku tadi.
Ternyata dia juga sedang melihat ke arah mobil itu, karena kagetnya dia langsung mematikan lampu motornya. Sehingga area sekitar mobil menjadi gelap dan kami tidak melihat apa apa. Sambil memaksakan diri untuk tersenyum, kusapa temanku “Lihat apa kau tadi ?”. Dia hanya cengengesan sambil bilang “Apa itu ya? Hehehe” dan tanpa fikir panjang langsung berangkat dari rumahku.
Kejadian ini sendiri bukan yang terakhir kalinya. Orang-orang di sekitar lingkungan kerja papaku pun masih sering ada yang bilang bahwa dia melihat papaku di dalam mobil itu tidak sendirian, bahkan terkadang ramai penumpangnya.
Sekitar tahun 2015 mobil tua peninggalan kakek itu sudah tidak bersama kami lagi, karena mobil itu sudah kami sumbangkan ke salah satu panti asuhan di Riau ini. Namun masih ada beberapa kali aku bertemu dengan mobil ini, Alhamdulillah masih terawat dengan baik dan lebih berjasa.