Ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang disebabkan kemarau kering akan terjadi di Riau. Hal tersebut akan menjadi perhatian serius bagi Riau tahun 2023 ini.
Kemarau Tahun Ini Lebih Kering
Demikian yang diungkapkan oleh Kepala Stasiun Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Ramlan. Lebih lanjut ia menjelaskan, kemarau kering di Riau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding 2020, 2021, dan 2022 silam.
“Hal tersebut karena pada 3 tahun terakhir masih ada La Nina,” ujarnya.
Sementara itu untuk tahun 2023 hingga Mei, musim kemarau berada dalam kondisi netral atau Normal. Meski demikian terdapat potensi adanya El Nino, walaupun kategori Lemah setelah bulan Mei.
Ancaman Serius
Ramlan menegaskan, kondisi kemarau kering di Riau ini dapat menjadi ancaman serius bagi Riau bila tidak dipersiapkan sejak dini. Adapun saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menetapkan Siaga Darurat Karhutla hingga 9 bulan ke depan.
Dikatakannya, hujan yang masih terjadi pada bulan April ini seharusnya mampu dimanfaatkan untuk dapat menyimpan suplai air.
Terkait apakah tahun ini kemarau kering lebih parah, Ramlan tidak bisa menastikannya. Akan tetapi, ia mengingatkan kepada semua pihak untuk mewaspadai kondisi cuaca ini. Hal ini mengingat kondisinya yang lebih kering, jika dibandingkan dengan yang sebelumnya.
“Yang terpenting adalah, saat ini semua pihak melakukan upaya untuk antisipasi karhutla,” ungkap Ramlan.
Untuk mengantisipasi kelebihan air pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau diperlukan suatu sistem pengaturan air. Embung dapat dijadikan inovasi adaptasi untuk mengatasi masalah ini.#infoPKU #embungpekanbaru pic.twitter.com/71nn4wWaCv
— Info Pekanbaru (@infoPKU) January 15, 2023
Status Siaga Darurat Karhutla
Adapun sebelumnya, Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla hingga 9 bulan ke depan. Status tersebut terhitung mulai Februari 2023. Sebagai informasi, penetapan status ini lebih kepada menyikapi musim kering yang sudah mulai melanda Riau.
Langkah ini sendiri dilakukan sebagai bentuk dan upaya untuk mencegah terjadinya karhutla yang lebih parah pada tahun 2023 ini di Provinsi Riau.