Pengamat Olahraga Fritz E Simanjuntak berpendapat sebaiknya Pemerintah fokus pada penyelenggaraan Islamic Solidarity games III tetap berlangsung di Riau.
Hal itu dikemukakan Pengamat Olahraga Fritz E Simanjuntak terkait dengan sikap Menpora Roy Suryo yang akan memindahkan tempat penyelenggara ISG III dari Riau ke Jakarta.
“Dipindahkan di Jakarta pun belum tentu menyelesaikan masalah dan kendala nya pun pasti akan sama. Bahkan akan menambah masalah baru bagi Pemda DKI Jakarta,” kata Fritz Simanjuntak ketika dimintai tanggapan tentang pemindahan Tempat Penyelenggara ISG III, Sabtu kemarin (18/5/2013).
Fritz mengatakan, sebaiknya Pemerintah dalam hal ini Kemenpora mengoptimalisasi penyelenggaraan ISG di Riau, mengingat waktu terus berjalan dan praktis hanya tinggal 3 bulan jika Penyelenggaraan ISG tersebut benar – benar akan dilaksanakan pada bulan September.
“Sebentar lagi sudah masuk ke bulan Juni apa yang bisa dilakukan dengan sisa waktu 3 bulan ini?, belum lagi menunggu payung hukumnya. kan Keppres nya harus dirubah dan tidak semudah itu,” terang Fritz.
Sepatutnya kata Mantan Ketua Bisnis dan Industri Olahraga KONI Pusat di era Wismoyo Arismunandar itu, Pemerintah harus belajar dari penyelenggaraan penyelenggaraan multi event yang pernah di laksanakan di Indonesia.
“Saya melihat tidak adanya kemampuan Pemerintah Pusat untuk mengemas event Olahraga bertaraf Internasional .Semuanya serba mepet lihat saja Asian Beach Games , kemudian Sea Games dan sekarang Islamic Solidarity Games padahal ini sudah berulang kali,” ujarnya lagi.
Lebih Lanjut Fritz E Simanjuntak mengemukakan, Status tersangka yang diemban Gubernur Rusli Zainal jangan dicampur adukkan antara politik dan Olahraga.
“Status Gubernur adalah persoalan lain. Fokus Menpora justru kepada penyelenggaraannya saja status Gubernur Riau adalah masalah Hukum jangan dicampur baurkan,” ujarnya.
Fritz menyarankan sebaiknya Pemerintah mengibarkan bendera Putih untuk menunda pelaksanaan ISG III daripada harus menanggung malu .
“Sebenarnya ini pernah terjadi pada Iran yang telah ditunjuk sebagai tuan rumah ISG II, namun mereka tidak sanggup ,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Fritz juga mempertanyakan peranan KONI/KOI . Dalam Situasi seperti ini seharusnya KONI dan KOI harus bertanggung jawab , terkait penyelenggaraan ISG III ini.
“Seharusnya KONI dan KOI itu lah yang paling bertanggung jawab karena mereka lah domain responsbility Sport of event,” ungkap Fritz.
Secara terpisah Anggota Komisi X DPR-RI Dedi ‘Ming ‘Gumelar mengatakan, Komisi X sampai saat ini belum mendapat informasi tentang pemindahan ISG III dari Riau ke Jakarta.
“Yang saya tahu ISG III itu di Riau. Tapi kalau memang akan ada pemindahan tentunya kami juga diberitahu,” Calon Walikota Tangerang ini.
Anggota DPR-RI dari Fraksi PDI-Perjuangan ini juga mengatakan, sejak awal pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga di Raiu tersebut bukan semata untuk pelaksanaan PON tetapi juga Islamic Solidarity Games III.
“Kalau saya melihat sebaiknya kembali saja dari tujuan awal kan pembangunan Sarana Olahraga di Riau itu awalnya memang sekaligus untuk ISG .Jadi menurut Saya buat apa dipindah ke Jakarta ,” pungkas mantan pelawak Bagito ini. (Hallo Riau)