Pemerintah Provinsi Riau masih optimistis pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 tidak dipindah ke Jakarta karena berbagai persiapan di daerah tersebut telah cukup matang.
“Terlebih sejauh ini belum ada keputusan resmi pemindahan lokasi dalam rapat lintas kementerian di Kemenko Kesra di Jakarta beberapa waktu lalu,” kata Emrizal Pakis, Wakil Ketua II Panitia Daerah Pekanbaru, Riau.
Dia mengatakan, sejauh ini panitia daerah terus membenahi berbagai arena yang bakal digunakan sebagai lokasi pertandingan.
Begitu juga dengan stadion utama yang rencananya akan difungsikan sebagai lokasi pembukaan dan penutupan ISG, kata dia, juga terus di lakukan upaya pembersihan hingga nantinya dinyatakan layak.
Emrizal mengatakan, pihaknya juga telah memiliki solusi atas permasalahan lainnya yang menjadi indikator kuat tentang opsi pemindahan ISG.
Salah satunya, kata dia, terkait piutang dengan kontraktor konsorsium (KSO) proyek Stadion Utama. “Pemprov Riau telah mencapai kesepakatan dengan Kerja Sama Operasional (KSO) pembangunan Stadion Utama Riau. Kesepakatan ini telah dipaparkan saat rapat ISG di kantor Kemenko Kesra beberapa waktu lalu,” katanya.
Kesepakatan tersebut, kata Emrizal, dituangkan dalam surat yang telah dikirimkan KSO ke Pemprov Riau.
Surat tersebut berisi hal-hal penting dalam upaya menggunakan stadion tersebut untuk pembukaan ISG. Hal-hal penting yang dimaksudkan itu salah satunya terkait pembersihan serta perawatan stadion, termasuk rumput, dimana KSO mempersilahkan Pemprov Riau melakukannya tanpa syarat apa pun.
“Kemudian untuk penggunaan stadion, Pemprov Riau diperkenankan menggunakan stadion untuk keperluan ISG dengan syarat pembayaran Rp35 miliar terlebih dahulu ke KSO sebagai cicilan utang sebelumnya,” katanya.
Sebelumnya Menko Kesra Agung Laksono menyatakan opsi pemindahan ISG dari Pekanbaru ke Jakarta belum final.
“Kami semua sepakat ISG ditunda. Namun, untuk lokasi pelaksanaannya baru akan diputuskan setelah kami meninjau langsung ke Riau pekan depan,” kata Menkokesra Agung Laksono.
ISG 2013 menurut rencana semula akan dilaksanakan pada 6-17 Juni di Pekanbaru, Riau. Namun karena beberapa kendala, mulai dari persiapan lokasi hingga status Gubernur Riau Rusli Zainal yang ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, event tersebut ditunda hingga akhir September. (Antara Riau)