Kualitas internet di Indonesia tak dipungkiri masih cukup lelet, meski 97% wilayahnya sudah terselimuti jaringan broadband 4G LTE. Tentunya kita bertanya-tanya, bagaimana dengan kualitas internet Pekanbaru?
Sebelum kita mengulik lebih lanjut mengenai kualitas internet Pekanbaru, mari kita membahas kualitas internet negeri kita sendiri. Berdasarkan data yang dirilis dari Opensignal, posisi Indonesia berada di posisi ke-74 dari 77 negara yang diteliti.
Aspek yang diukur Opensignal antara lain ketersediaan 4G, kecepatan download dan upload, kualitas saat memutar video, serta besarnya latensi. Kemudian didapatlah kecepatan download paling tinggi tercatat hanya 18,5 Mbps. Sementara kecepatan paling rendah 5,7 Mbps.
Nah dari hasil yang didapat tersebut, Opensignal kemudian mengurutkan dari yang tercepat hingga yang paling lambat. Melihat posisi Indonesia tersebut tentunya miris bukan?
Dengan kualitas yang seperti itu, mungkin sebagian dari mengira bahwa Jakarta lah kota dengan koneksi internet paling cepat. Nyatanya tidak demikian. Meski Jakarta didukung dengan infrastruktur yang lengkap, Jakarta bukanlah kota dengan kecepatan broadband seluler tercepat.
Malahan kualitas internet Pekanbaru jauh lebih baik ketimbang di ibukota negara. Kok bisa? Hal tersebut terungkap dalam laporan OpenSignal terbaru yang menganalisa kecepatan rata-rata broadband seluler di 44 kota besar di Indonesia.
Berdasarkan data tersebut, kecepatan download di Pekanbaru meraih posisi nomor 4 secara nasional setelah Kota Sorong, Kota Gorontalo, dan Kota Ambon. Adapun rata-rata kecepatan download-nya mencapai 10,3 Mbps.
Bahkan yang lebih membanggakan lagi kualitas upload di Pekanbaru nomor 1 secara nasional, dengan kecepatan 5,9 Mbps. Lalu diikuti Medan dengan kecepatan upload 5,5 Mbps dan kota Mataram dengan kecepatan 5,3 Mbps.
Bagi yang tidak percaya, begini penjelasannya. Menurut OpenSignal, hal ini diakibatkan dinamika terkait persaingan dan permintaan. Karena permintaan memegang peran penting dalam kecepatan pengalaman pelanggan sehari-hari.
Semakin banyak pengguna yang terhubung ke suatu jaringan, maka kapasitasnya akan tersebar dan hal tersebut menyebabkan kecepatan rata-rata menjadi turun. Hal tersebut yang membuat pengalaman kecepatan pelanggan seluler makin baik ketika jauh dari pulau Jawa.
Jadi meskipun pihak provider cenderung memusatkan peningkatan jaringan dan kapasitasnya di kota-kota besar, namun sering kali peningkatan tersebut tidak mampu mengimbangi permintaan data seluler dari penduduk kota yang padat dan menyukai teknologi.