Dengan alasan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mengambil alih aset daerah yang ada selama ini.
Salah satunya dalam waktu dekat ini adalah pengelolaan Hotel Aryaduta yang sebelumnya dipegang oleh PT Sarana Pembangunan Riau (PT SPR).
Dengan demikian maka manajemen salah satu hotel berbintang di Pekanbaru tersebut hanya akan berkoordinasi dengan Pemprov dalam hal ini Biro Perlengkapan.
“Kami berupaya untuk melakukan penyelamatan aset supaya PAD jelas bagi daerah. Salah satunya adalah hotel (Aryaduta) yang sebelumnya dikelola salah satu BUMD,†ujar Kepala Biro Perlengkapan Setdaprov Riau, Abdi Haro, kemarin.
Aryaduta sendiri menyumbang PAD sebesar Rp200 jutaan setiap tahunnya. Maka dengan pengambilalihan ini, bagi hasil yang diperoleh nantinya masuk ke dalam kas daerah.
Sementara selama ini bagi hasil hotel tersebut selalu stagnan di pihak SPR, sehingga dinilai minim menyumbangkan PAD. Diceritakan Abdi pula sebelumnya yang melakukan perjanjian kontrak dengan manajemen Aryaduta adalah Gubernur Riau atas nama Pemprov Riau terdahulu. Lalu, gubernur ketika itu menunjuk PT SPR untuk mengelolanya.
Namun dalam Peraturan Daerah (Perda) Tahun 2012 yang baru saja disahkan DPRD Riau, maka aset itu harus dikelola langsung oleh Pemprov Riau. Rencananya dalam waktu dekat, Pemprov dan manajemen Aryaduta akan membicarakan tentang pengambil alihan ini.
Ketika ditanyakan apakah pengambil alihan ini dikarenakan PT SPR tidak memiliki prospek yang baik dalam mengelola Arya Duta? Abdi tidak bersedia menjelaskannya dengan rinci. Namun, dia meminta agar masyarakat saja yang lebih baik menilainya.
“Tujuan kami yang terpenting, bagaimana dana bagi hasil dari Aryaduta ini, murni menjadi sumber penerimaan bagi kas daerah. Jadi dana itu, bisa langsung masuk ke rekening daerah, tidak lagi singgah di BUMD,†tegasnya.
Mengenai adanya pengambilalihan pengelolaan, General Manager Aryaduta Pekanbaru Hamdany mengaku tidak mengetahui dengan pasti.
Namun, Hamdany memastikan, kerja sama Pemerintah Provinsi Riau dan Hotel Aryaduta masih seperti dulu, sesuai kesepakatan awal saat pertama kali dibangun.
‘’Pengelolaan operasional masih tetap pada manajemen Aryaduta, kerja sama kita masih seperti dulu. Soal pemindahan pengelolaan saya belum tahu pasti informasinya,’’ ungkap Hamdany.
Hamdany juga tidak mengetahui informasi ini, baik dari manajemen, Pemerintah Provinsi Riau sendiri, maupun dari media. Hamdany sendiri baru saja bertugas memimpin Aryaduta Pekanbaru tiga bulan terakhir. (Riau Pos)