Di Kota Pekanbaru, ada sebuah tradisi dalam menyambut bulan suci ramadhan yang dilakukan sehari sebelum hari pertama ramadhan. Tradisi tersebut dikenal dengan nama Petang Megang.
Namun kini tradisi Petang Megang telah berubah menjadi Petang Belimau. Tentu banyak dari kita yang belum mengetahui kenapa tradisi ini berubah nama.
Perubahan istilah tersebut melibatkan beberapa tokoh praktisi maupun budayawan melayu dalam diskusi bersama di gedung Lembaga Adat Melayu Riau, Kota Pekanbaru.
Ketua LAM Riau, Al Azhar, mengatakan bahwa perbedaan istilah ini tidak akan mengurangi substansi dari kegiatan tahunan menjelang bulan ramadhan itu.
Kemudian ia menjelaskan pada dasarnya istilah tersebut yang berubah hanya dari segi terminologi bahasa saja namun maknanya tetap sama.
Meski demikian, ada pihak yang pro maupun kontra dari kalangan intern LAM Riau sendiri terkait perubahan istilah tradisi Melayu Pekanbaru ini.
Adapun kelompok yang setuju dengan Petang Megang dikarenakan istilah ini telah dipakai sejak lama, yakni sejak tahun 1997 silam dan kebanyakan daerah di Sumatera menggunakan istilah ini, seperti di Aceh.
Sedangkan kelompok yang setuju dengan Petang Belimau karena istilah tersebut yang disesuaikan dengan kondisi Pekanbaru saat ini, serta istilah ini tak lepas dari bahasa Melayu Pekanbaru.
Al Azhar mengungkapkan bahwa penggunaan istilah ini tidak akan merubah khasanah budaya melayu. Ia juga berharap agar penggunaan istilah itu tidak terlalu dipermasalahkan, apalagi muncul opini di masyarakat.