Pelatih PSPS Pekanbaru, Riau, Afrizal Tanjung mengungkapkan salah satu pemain asingnya, Ndiaye Pape Latyr asal Senegal, telah hengkang ke Persidafon Papua Barat. Dengan hengkangnya Ndiaye Pape Latyr, maka hanya tersisa satu pemain asing saja yang masih memperkuat tim pada kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2012/2013.
“Kami hanya punya satu pemain asing saat ini setelah Pape Latyr pindah ke Pesidafon,” kata Afrizal Tanjung di Pekanbaru, Senin (20/5/2013).
Dia mengatakan pemain yang masih bertahan yakni Camara Namory asal Mali (Afrika) meski saat ini manajamen tim PSPS mengalami kendala keuangan. Afrizal mengatakan pihaknya berharap ada pemain asing lain yang bersedia bergabung untuk dapat memperkuat tim dan didaftarkan dengan batas waktu Jumat (24/5/2013).
PSPS kehilangan pemain ketika manajemen terkendala dana seperti Glen Paloakan, M. Ilham, Slamet Riyadi, Trias Budi dan Amin Syarifudin, setelah pelatih Mundari Karya juga mundur dari jabatan sebagai pelatih.
Selain itu, dua pemain asing juga mengikuti jejak rekannya seperti Rohit Chan asal Nepal dan Lee So-hyung dari Korea Selatan.
Menurut dia, dengan hanya satu pemain asing, maka tim akan kedodoran bila menghadapi lawan dalam pertandingan kandang maupun tandang.
Saat ini PSPS terpuruk di jurang degradasi peringkat sementara ke 18 kompetisi ISL 2012/2013 di bawah Persidafon dan Persita Tangerang, Banten.
PSPS hanya mampu mendulang sebanyak 14 poin dari 19 kali bertanding, dengan rincian tiga kali menang, lima kali imbang dan 11 kali tumbang.
Padahal sebelumnya, pelatih PSPS melakukan evaluasi terhadap pemain lini belakang menjelang pertandingan tandang dengan Persidafon, pada 22 Mei 2013.
Dia menambahkan, dari dua kali pertandingan kandang menghadapi Persiba Balikpapan dan Barito putra, Banjarmasin, maka lini belakang dinilai masih rapuh. (Go Riau)