#beritaPKU Supir Lama Trans Metro Terancam Dipecat

1
72

Aksi protes berujung mogok yang dilakukan puluhan supir Transmetro Pekanbaru (TMP) berbuntut panjang. Setelah mereka tidak mengopersikan bus Transmetro selama tiga hari, mereka pun terancam diberhentikan. Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika (Dishubkomimfo) Pekanbaru pun mencari supir pengganti mereka, sehingga bus Transmetro beroperasi kembali. Warga yang sudah langganan bus Transmetro pun senang.

Bus Transmetro Pekanbaru sudah beroperasi seperti biasa. Penumpang pun sudah ramai menunggu di halte pada pada pagi hari, siang dan sore. Pada umumnya penumpang adalah pelajar, pekerja, masyarakat umum dan juga ada pegawai negeri. Hanya saja, penumpang merasa sedikit berbeda, karena wajah supir bus hari Rabu ini wajah baru, belum familiar di mata penumpang.

Yeni (23) warga Jalan Kartama, Mapoyan Damai mengaku lega dan senang bus Transmetro beroperasi kembali. Dua hari bus Transmetro tidak beroperasi, ia harus gantian dengan adiknya diantar pergi kerja oleh kakaknya, sehingga ia harus berangkat kerja lebih pagi dari biasanya.

“Lega dan senang, karena tidak perlu lagi bergegas berkemas sejak pagi untuk pergi kerja. Kemarin saat bus Transmetro tidak beroperasi dua hari, saya harus cepat berkemas, karena harus gantian dengan adik diantar kakak. Biasanya saya pergi kerja pukul 08.00 WIB, kemarin itu pukul 07.00 WIB sudah berangkat,” ungkap perempuan yang bekerja di sebuah hotel di Pelita Pantai ini.

Menurut Yeni, ia baru tahu kalau penyebab bus Transmetro tidak beroperasi karena supirnya mogok. Ia tahu dari baca koran di tempat ia bekerja. Ia pun merasa aneh dengan supir bus, karena supir yang menyetir bus berbeda dari supir biasanya.

“Saya baru tahu kalau bus tidak beroperasi gara supirnya mogok, tadi baca koran di kantor. Tadi saat saya naik bus juga sedikit heran, karena supirnya tidak supir yang biasa. Saya sudah kenal wajah supir yang biasa,” sebut Yeni.

Kepala Dishubkominfo Pekanbaru, Dedi Gusriadi menyebutkan, sesuai dengan arahan wali kota yang meminta untuk mengutamakan pelayanan dan kepentingan masyarakat, maka pihaknya mencari supir pengganti untuk mengoperasikan bus Transmetro pada Rabu (15/5).

“Pak wali kota menegaskan, jika supir bus yang lama pada Rabu masih mogok, harus ada supir untuk mengoperasikan bus. Ini untuk pelayanan dan kepentingan masyarakat, karena pelayanan dan kepentingan masyarakat lebih diutamakan daripada kepentingan kelompok. Maka, kami sudah mencari 14 orang supir pengganti untuk mengoperasikan bus, sehingga wajar kalau masyarakat merasa baru dengan supir hari ini (kemarin),” ungkap Dedi.

Berhubung jumlah supir belum bisa dibuat dua shif, maka jam operasi bus akan dikurangi dari hari biasa. Jam operasi sampai malam berkemungkinan hanya sampai pukul 21.00 WIB. Kalau biasanya sampai pukul 22.00 WIB.

“Untuk sementara ini jam operasi dikurangi dulu, kami harap pengertian masyarakat. Jumlah supir pengganti belum cukup untuk dibuat dua shif,” sebut Dedi.

Untuk supir yang lama, kata Dedi, mereka terancam dipecat, karena sudah melanggar kontrak kerja. Namun, pihaknya masih memberikan kesempatan untuk tetap bergabung bagi yang masih mau. Jika tidak, kontrak mereka akan diputus.

“Sampai saat ini kami masih menunggu sikap dari supir yang lama, apakah mereka masih ingin bergabung atau tidak. Jika nanti sudah pasti mereka sudah tidak mau, maka akan dicari supir baru sebanyak yang tidak mau tersebut, termasuk kernet. Kalau saat ini, ada dua orang supir dan lima orang kernet yang lama yang sudah kembali bekerja,” terang Dedi.

Terkait rencana supir bus akan melakukan aksi demonstrasi besok (hari ini) ke Dishubkominfo, Dedi menegaskan, silahkan saja melakukan aksi demonstrasi. Namun menurut Dedi, apa permintaan dari para supir sudah diakomodir, bahkan wali kota langsung yang memberikan kepastian untuk mengabulkan permintaan mereka itu.

“Saat mereka demo pada hari Senin lalu, kami sudah langsung pertemukan mereka dengan wali kota. Mereka kan sudah sampaikan permintaan mereka, dan wali kota sudah memberikan kepastian permintaan mereka itu dikabulkan. Kalau mereka mau demo lagi, silahkan saja,” tutur Dedi. (Tribun Pekanbaru)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.