Mesjid Agung An-Nur, Taj Mahal nya Indonesia

0
120

Seperti diketahui, sebagian besar warga Kota Pekanbaru merupakan keturunan Melayu dan pemeluk agama Islam. Tidak mengherankan jika wisata di Pekanbaru tidak jauh dari yang namanya wisata budaya dan religi.

Masjid Agung An-Nur dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Masjid yang di ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru tersebut saat ini merupakan salah satu yang termegah di Indonesia. Dari segi arsitektur, Masjid Agung An-Nur dipengaruhi oleh gaya Melayu, Turki, Arab, dan India. Tetapi, pada eksteriornya pengaruh India cukup dominan karena dianggap seperti Taj Mahal. Akibatnya, tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa Masjid Agung An-Nur merupakan Taj Mahalnya Indonesia.

Sejarah

Secara historis, rencana untuk mendirikan Masjid Agung An-Nur telah ada sejak tahun 1963. Namun baru direalisasikan pada tahun 1966 ketika Kaharuddin Nasution menjadi Gubernur Riau. Pada tanggal 27 Rajab 1388 H atau bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 1968 Masjid Agung An-Nur diresmikan penggunaannya oleh Arifin Ahmad, Gubernur Riau waktu itu. Pada tahun 2000 ketika Shaleh Djasit menjadi Gubernur Riau, Masjid Agung An-Nur direnovasi secara besar-besaran. Bila pada masa Gubernur Kaharuddin Nasution areal Masjid An-Nur hanya seluas 4 hektar dengan daya tampung sekitar 2000 jamaah, maka pada masa Gubenur Saleh Djasit areal Masjid Agung An-Nur diperluas hingga mencapai 12,6 hektar dengan daya tampung sekitar 3000 jamaah.

Masjid Agung An-Nur Riau yang kita saksikan begitu megah saat ini bukanlah bangunan asli hasil pembangunan tahun 1966 dan diresmikan tahun 1968. Tapi merupakan bangunan hasil renovasi total dan pembangunan kembali dari masjid Agung An-Nur yang lama. Di pergantian milenium tahun 2000 lalu, pada saat Riau dibawah kepemimpinan gubernur Saleh Djasit, Masjid Agung An-Nur yang lama di rombak total ke bentuknya saat ini.

Dari pembangunan tahun 2000 tersebut luas lahan masjid ini bertambah tiga kali lipat dari sebelumnya yang hanya seluas 4 hektar menjadi 12.6 hektar. Luasnya lahan masjid baru ini memberikan keleluasaan bagi penyediakan lahan terbuka untuk publik Pekanbaru termasuk di dalamnya kawasan taman nan hijau dan lahan parkir yang begitu luas.

Dalam sejarahnya Masjid Agung An-Nur pernah menjadi kampus bagi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Syarif Kasim Pekabaru di awal pendiriannya hingga tahun 1973. IAIN Sultan Syarif Kasim kini Menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Pekanbaru.

Berikut ini adalah fasilitas Masjid Agung An-Nur Pekanbaru
  • Lantai bawah masjid merupakan tempat sekretariat pengurus masjid, manajemen, remaja masjid serta tempat pelaksanaan pendidikan Islam.
  • Masjid ini juga tersedia fasilitas hot spot gratis tanpa bayar dan free user logon tanpa harus meminta password, jadi apabila anda bawa laptop berfasilitas Wifi anda dapat berinternet sepuasnya!.
  • Di halaman masjid Agung An-Nur Riau merupakan lapangan luas, bila sore hari akan ramai dikunjungi masyarakat kota untuk berolahraga atau bersantai.
  • Lahan Parkir Masjid Agung sangat luas, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat dan enam. Lokasinya juga aman, nyaman.

Arsitektur

Masjid Agung An-Nur Riau di Pekanbaru ini disebut disebut sebagai Taj Mahalnya Indonesia. Bila diamati arsitektural masjid Agung An-Nur memang memiliki beberapa kesamaan dengan Taj Mahal. Arsitektur Masjid ini dirancang oleh Ir. Roseno dengan ukuran 50 X 50 m yang terletak dalam satu pekarangan yang luasnya 400 X 200 m. Kapasitas masjid dapat menampung sekitar 4.500 orang jamaah. Bangunan masjid terdiri dari tiga tingkat. Tingkat atas digunakan untuk sholat, dan tingkat bawah untuk kantor dan ruang pertemuan.

Masjid ini mempunyai tiga buah tangga, 1 buah tangga di bagian muka dan 2 buah tangga di bagian samping. Di bagian atas terdiri dari 13 buah pintu dan bagian bawah terdiri dari 4 buah pintu dan mempunyai kamar-kamar yang besar dan sebuah aula. Sedangkan tulisan kaligrafi yang terdapat dalam ruangan masjid ini ditulis oleh seorang kaligrafer bernama Azhari Nur dari Jakarta yang ditulis pada tahun 1970.

Lantai bawah masjid merupakan sekretariat pengurus masjid, manajemen, remaja masjid serta ruang ruang kelas tempat pelaksanaan pendidikan Islam. Masjid Agung An-Nur Riau juga dilengkapi dengan eskalator penghubung antara lantai satu dan dua. Di halaman masjid Agung An-Nur Riau merupakan lapangan luas

Masjid Agung An Nur juga dilengkapi oleh bermacam fasilitas seperti pendidikan mulai dari playgrup, TK, SD, SMP & SMA, perpustakaan yang lengkap dan fasiltas lain seperti aula dan ruang pertemuan, ruand kelas dan ruang ruang kantor.

 Galeri Foto :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.