Pekanbaru untuk Masyarakat Pekanbaru

0
301

“Ketika memulai niat, mulai pula berbagai tantangan yang harus dihadapi, tantangan permasalahan ini tidak boleh sekedar memberikan janji atau memberikan citra yang baik agar dipilih. Tantangan terbesar adalah TANGGUNG JAWAB yang sangat besar untuk memenuhi berbagai keinginan masyarakat” ucap Drs. H. Yusfar, SH, MH atau yang akrab disapa Bang Yusfar.

Mengenai niat Bang Yusfar yang ingin maju menjadi Walikota Pekanbaru 2017-2022 ini yang didasari oleh Keinginan untuk Menjadi Orang yang bermanfaat seperti disebutkan pada Artikel sebelumnya. Ternyata memiliki banyak alasan lain dan tujuan lain untuk Kota Pekanbaru.

Bang Yusfar yang lahir di Kota Pekanbaru, 13 Oktober 1960 ini juga ingin membuat sejarah Kota Pekanbaru memiliki Walikota yang Asli dari Kota Pekanbaru. Di samping itu, tumbuh dan berkembang di Kota Pekanbaru juga menjadi pengetahuan lebih mengenai Kota Pekanbaru sendiri. Dari Kota Pekanbaru yang dulu seperti apa, kini seperti apa, hingga fokus Bang Yusfar sendiri adalah untuk memenuhi keinginan masyarakat Kota Pekanbaru.

“Jika saya menjadi Walikota, Kota Pekanbaru bukan milik saya, tapi milik Masyarakat Kota Pekanbaru” tegas Bang Yusfar.

Bang Yusfar terus menjelaskan, fokus Bang Yusfar sendiri adalah untuk masyarakat. Terus melihat perkembangan, mencari apa kebutuhan masyarakat dan memenuhinya.

Berbagai keinginan, isu, keluhan masyarakat seperti hanya tengah Kota Pekanbaru yang dianggap Pekanbaru, sedangkan Masyarakat Rumbai mengatakan Rumbai tidak termasuk Kota Pekanbaru. Lalu Masyarakat Kulim yang merasakan kurangnya perhatian, Daerah Panam dengan kepadatan penduduk dan lalu lintas yang tinggi, Wilayah Pandau yang bingung menyatakan Warga Pekanbaru atau Kampar, dan daerah lainnya.

Selain aspek masyarakat secara umum, berbagai aspek seperti Masyarakat yang butuh tempat hiburan atau bersantai tapi bukan hiburan Malam dan menghabiskan banyak uang, Pemuda Kreatif yang ingin berkarya dan butuh support, Budayawan yang prihatin mengenai kurang kentalnya Budaya Melayu di zaman sekarang, Pesta Rakyat yang dibutuhkan sebagai hiburan menghilangkan lelah dan stress dalam pekerjaan, Pedagang kecil yang ingin diberikan perhatian agar dapat mencari rezeki tanpa harus khawatir penggusuran, Investor yang kesulitan dengan urusan administrasi dan birokrasi yang terlalu berbelit-belit, Masyarakat yang ingin diberdayakan dan mempunyai inisiatif untuk menjadi Produsen Rumahan tapi terkendala dengan fasilitas dan modal, dan berbagai hal lain yang menjadi daftar panjang pekerjaan yang harus dilakukan.

Berbagai hal ini juga harus diselesaikan mengikuti perkembangan zaman. Karena solusi tahun 1990-an belum tentu bisa kita aplikasikan di Tahun 2000-an, karena melihat dari berbagai aspek. Perkembangan Teknologi, Perkembangan Kebutuhan dan Perkembangan Pola Pikir Masyarakat sendiri.

“Jadi saya tidak ingin membangun Kota Pekanbaru berdasarkan keinginan saya, tapi berdasarkan kebutuhan masyarakat, dan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat, harus dengan mengerti Masyarakat Kota Pekanbaru. Setelah itu, kita baru bisa mencarikan solusi dan akan berkembang menjadi sebuah Inovasi baru bagi Kota Pekanbaru” akhir kata dari Bang Yusfar dalam diskusi sore bersama infopku.

#Ayo Bangkit

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.