Media Sosial dan Insomnia

0
118

Social-Media-Stress-Syndrome

Seringkali penggunaan media sosial pada gadget menyebabkan pola tidur berubah, bahkan tak jarang dapat membuat Encik dan Puan kesulitan tidur atau insomnia.

Beberapa media sosial populer seperti Facebook, Twitter, Instagram, hingga Path memudahkan para penggunanya untuk saling berinteraksi, berbagi momen hingga sekedar mencari informasi.

Keasyikan dalam mengakses media sosial tersebut seringkali membuat para penggunanya lupa waktu, sehingga kerap menimbulkan efek negatif.

Salah satu efek negatif tersebut adalah insomnia, di mana sejak dulu penggunaan smartphone selalu dianggap sebagai pemicu sulit tidur.

Terlebih lagi jika dilakukan saat malam hari ketika akan beristirahat. Bagi beberapa orang, menghentikan pemakaian smartphone di zaman ini memang rasanya tidak mungkin.

Akan tetapi agar tidur lebih berkualitas pada malam hari, ada baiknya Encik dan Puan perlu untuk membatasi penggunaannya. Sebaiknya hentikan aktivitas mengecek media sosial sejam sebelum akan tidur.

Beberapa riset menunjukkan bahwa mereka yang membuka media sosial lebih dari satu jam pada malam hari akan mengalami insomnia.

Adapun penyebab utama dari siklus ini terletak pada penggunaan media sosial, karena interaksi dengan layar menstimulasi hormon melatonin sehingga berpotensi merusak tidur.

Hormon melatonin berperan terhadap siklus tidur. Di saat gelap, tubuh menghasilkan lebih banyak melatonin. Pada saat terang, produksi melatonin pun menurun.

Jika terkena cahaya terang di malam hari atau cahaya terlalu sedikit di siang hari bisa mengganggu siklus normal hormon melatonin yang kemudian dapat menyebabkan insomnia.

Oleh sebab itu kurangi penggunaan smartphone, terutama mengecek media sosial di malam hari. Gunakan gadget Encik dan Puan secara bijak, demi tidur yang berkualitas agar tetap produktif esok harinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.