#ISG_2013 ISG Ditetapkan Lewat Rakor Kemenko Kesra 8 Mei

0
89

Kepastian tuan rumah ISG III di Jakarta belum final. Pasalnya, keputusan melakukan perubahan lokasi harus diikuti dengan perubahan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2012 tentang Panitia Nasional Penyelenggara ISG. Dan itu akan dilakukan setelah ada keputusan rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) yang akan digelar 8 Mei mendatang.

”Keputusan pemindahan lokasi ISG lalu merupakan rekomendasi keputusan rapat KONI, KOI dan panittia nasional. Rekomendasi pemindahan lokasi tersebut belum final karena rekomendasi akan dibawa dulu ke rakor Kemenkokesra. Karena pemindahan baru bisa dilakukan jika ada SK Perubahan,” jelas Sekretaris Kemenpora Yuli Mumpuni, Sabtu (5/5/2013).

Dijelaskan, sesuai dengan Keppres 15, penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) III dilaksanakan 6 – 17 Juni di Pekanbaru Riau. Dan belum ada SK baru untuk perubahan. Jadi SK tetap akan dilakukan perubahan, termasuk jika dilaksanakan di Pekanbaru Riau.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Pesta olahraga antarnegara Islam, Islamic Solidarity Games (ISG) 2013, akhirnya diputuskan digelar di Jakarta, 22 September – 1 Oktober. Pasalnya, tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di Pekanbaru, Riau, seperti rencana awal.

“Tadi siang ada keputusan penting yang sangat terpaksa sekali harus kami ambil. Mencermati perkembangan terakhir di Pekanbaru, ISG terpaksa digelar di Jakarta,” kata Menpora, Roy Suryo, ditemui di kantor Kemenpora di Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2013) lalu.

Berdasarkan hasil rapat Kemenpora dengan KOI, KONI, panitia ISG, Satlak Prima, dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Roy mengaku terpaksa membuka opsi ketiga, yakni pemindahan tempat pelaksanaan ISG dari Riau, agar pelaksanaan ISG tetap berlangsung tanpa harus merugikan Indonesia maupun negara-negara peserta.

Sebelumnya Roy memang mengatakan opsi pemindahan tempat pelaksanaan ISG dari Riau merupakan pilihan terakhir demi menghormati masyarakat Riau.

Beberapa poin yang membuat ISG tidak memungkinkan dilaksanakan di Pekanbaru, Riau, lanjut Roy, antara lain dua arena utama yang masih disegel dengan utang Rp 200 miliar yang tidak memungkinkan diselesaikan dalam waktu dekat, serta waktu yang bentrok dengan Bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, serta pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Riau.

“Mekanisme keuangan di Riau tidak memungkinkan menyelesaikan utang penyelesaian dua venue utama sebesar Rp 200 miliar. Begitu juga stadion aquatik yang belum ada perkembangan berarti,” jelas Roy.

Ia menambahkan, “Status Rusli Zainal (Gubernur Riau sekaligus Ketua Pelaksana ISG) sebagai tersangka tidak memungkinkan lagi melaksanakan secara penuh selaku ketua panitia dan stake holder daerah yang kurang support menyelesaikan progres ISG, maka kami membuka opsi ketiga.”

Wacana awal untuk menggeser pelaksanaan ISG pada bulan September, menurut Roy, juga tidak memungkinkan karena bersamaan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Riau, apalagi kalau harus ada putaran kedua, maka Pilkada putaran kedua akan digelar lagi pada bulan Oktober.

“Psikologis masyarakat di sana lebih cenderung menunggu Pilkada. Sedangkan kalau menunggu Pilkada selesai mungkin sekitar November. Tetapi kami tidak mau menabrak pelaksanaan SEA Games (Desember 2013) karena target kami tetap juara umum,” kata Roy.

Awalnya ajang kompetisi antarnegara Islam itu akan digelar pada 6-17 Juni 2013 di Pekanbaru, Riau. Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk pelaksanaan ISG sementara pemerintah daerah Riau juga memberi anggaran dana Rp 45 miliar.

Dengan dipindahnya pelaksanaan ISG dari Riau, maka dana ISG dari anggaran daerah dihanguskan. “Kebijakannya nanti dari Pemerintah Riau,” ujar Roy.

Sumber : Riau Online

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.