Apa itu Asuransi Syariah?

0
850

Istilah syariah sudah tidak asing lagi terdengar di kalangan masyarakat. Asuransi Syariah ini sendiri hadir untuk memenuhi kepentingan dan keinginan banyak orang yang mengharapkan adanya sebuah produk asuransi yang halal dan sesuai dengan ketentuan syariah.

Asuransi syariah merupakan sebuah asuransi untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di antara sejumlah orang, yang mana hal ini dilakukan melalui investasi dalam bentuk aset (tabarru). Dengan demikian, investasi ini memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Dalam asuransi syariah diberlakukan sebuah sistem bagi, yaitu para peserta asuransi akan menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim jika ada peserta yang mengalami musibah.

Dengan kata lain di dalam asuransi syariah, peranan dari perusahaan asuransi hanyalah sebatas pengelolaan operasional dan investasi dari sejumlah dana yang diterima saja. Asuransi ini memiliki beberapa keuntungan yang dianggap sangat menarik oleh masyarakat umum.

Berikut ini alasan kenapa memilih asuransi syariah:

Dana premi dapat dicairkan

Dana premi yang telah disetorkan dalam asuransi jenis syariah tidak akan hangus mesti tidak terjadi klaim. Begitu pula saat nasabah tidak dapat meneruskan pembayaran premi. Bahkan saat premi belum lunas atau belum dibayarkan seluruhnya, proteksi asuransi juga masih berlaku. Jadi Encik dan Puan hanya tinggal melunasinya saja di kemudian hari untuk menaati aturan yang telah ditentukan. Adapun uang nasabah pada intinya tidak menjadi milik perusahaan asuransi setelah disetorkan, melainkan tetap milik nasabah. Jadi dana premi bisa diambil kembali. Tapi nasabah juga dapat melakukan “tabarru” atau menghibahkannya jika berminat.

Prinsip gotong-royong

Sistem kerja asuransi jenis ini memiliki konsep gotong-royong, yang mana antara satu nasabah dan nasabah lain dapat saling membantu dengan perantara perusahaan asuransi. Hal ini berarti secara otomatis nasabah asuransi syariah bisa membantu sesama. Jadi dana nasabah tertentu dapat digunakan terlebih dulu untuk membantu klaim nasabah lain. Nah nntinya nasabah tersebut juga bisa mendapat bantuan dari nasabah yang lain.

Lebih terbuka

Asuransi syariah juga mengedepankan keterbukaan atau transparansi dalam kerja sama dengan nasabah. Transparansi itu antara lain dalam hal polis dan keuntungan. Petugas asuransi berkewajiban menjelaskan segamblang mungkin mengenai program asuransi berbasis syariah yang ditawarkan dalam polis. Sehingga diharapkan tak terjadi komplain atau perdebatan dengan nasabah saat kerja sama berjalan.

Bisnis asuransi ini berlandaskan pada syariat agama, sehingga semangatnya lebih kepada upaya religius. Artinya, bukan profit melulu yang dikejar. Ada beberapa aturan yang ketat, termasuk transparansi keuntungan yang didapatkan perusahaan dalam bisnis asuransi ini.

Semua harus untung

Sebelum Encik dan Puan memutuskan akan memilih asuransi, ada baiknya Encik dan Puan harus mengetahui betul perbedaannya. Terlebih pada kelebihan dan kekurangan masing-masing asuransi. Prinsip pada asuransi syariah adalah tidak boleh ada pihak yang dirugikan. Karena itulah petugas asuransi akan menjelaskan segala sesuatunya sampai detail agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan pandangan bahwa nasabah dirugikan. Perusahaan asuransi akan memastikan bahwa nasabah diuntungkan jika mengikuti asuransi jenis ini. Jika ada pihak yang merasa dirugikan, bisa mempertanyakan terlebih dahulu sebelum menyetujui polis.

Salah satu hal yang dapat Encik dan Puan tanyakan adalah bagaimana pengelolaan dana premi nasabah. Encik dan Puan diperbolehkan melihat mekanisme pengelolaannya, termasuk untuk memastikan tidak ada ajaran Islam yang diselewengkan.

Diawasi Dewan Pengawas Syariah

Dalam prakteknya perusahaan asuransi syariah diawasi oleh lembaga pengawas khusus, yakni Dewan Pengawas Syariah. Sehingga perusahaan asuransi tidak bisa semena-mena menentukan program atau mencoba menyalahi aturan. Kehadiran Dewan Pengawas Syariah akan memastikan semua prinsip syariah ditaati, termasuk soal kehalalan. Apabila ditemukan pelanggaran, Dewan Pengawas Syariah bakal memberikan sanksi administrasi hingga pencabutan izin operasi terhadap perusahaan asuransi syariah.

Bersifat universal

Asuransi berbasiskan syariat agama Islam ini tidak hanya ada di Indonesia saja, tapi di luar negeri pun juga ada. Terutama di negara dengan memiliki populasi muslim yang banyak. Asuransi syariah dapat diakses oleh siapapun terlepas dari keyakinannya. Terpenting adalah mau menaati syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Jika ada sedikit hambatan dalam hal istilah-istilah yang digunakan, maka petugas asuransi dengan senang hati akan memberi penjelasan.

Saat ini tinggal kepada Encik dan Puan sendiri, apakah mau mempelajari sistem asuransi syar’i tersebut. Apabila memiliki pengalaman dengan asuransi konvensional, mungkin lebih mudah menemukan perbedaannya, terutama kelebihan asuransi syariah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.